Ragam
Politisi Muda yang Tak Takut Beda: Hillary Brigitta Setuju Tunjangan DPR Diturunkan
Hillary Brigitta Lasut juga diketahui sebagai pelayat pertama dari kalangan politisi yang datang ke rumah Affan Kurniawan.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Nama Hillary Brigitta Lasut sedang hangat jadi perbincangan publik. Anggota DPR dari Partai Demokrat dapil Sulawesi Utara ini dikenal vokal dalam menyuarakan pendapatnya, termasuk isu sensitif soal anggota dewan yang terus disorot publik.
Baru-baru ini, Hillary mencuri perhatian saat hadir sebagai wakil rakyat pelayat pertama Affan Kurniawan, driver ojek online yang dilindas rantis Brimob. Bahkan HBL, sapaan akrab politisi muda ini, juga tegas menyuarakan sikap soal penurunan tunjangan DPR.
Dua peristiwa itu membuat publik menilai sosok HBL bukan sekadar politisi perempuan yang menumpang popularitas, tapi benar-benar ingin menunjukkan sisi humanis sekaligus kritis sebagai kepanjangan tangan atas aspirasi rakyat.
Pelayat Pertama Affan Kurniawan
Wafatnya Affan Kurniawan menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga tapi juga seluruh negeri. Hillary Brigitta menjadi salah satu pejabat yang menduduki kursi Senayan yang hadir pertama kali memberikan penghormatan.
Kehadirannya sebagai pelayat pertama dinilai warganet sebagai bentuk ketulusan. Momen ini pun sempat diunggah HBL di akun Instagram pribadinya saat memberikan kekuatan dan penghiburan bagi ibunda dari Affan.
HBL menyebut kalau ‘aksinya’ ini merupakan arahan masyarakat untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus menyerahkan bantuan dari Yayasan HBLF.
Di media sosial, komentar sarat pujian turut mewarnai sikap empati HBL yang disebut membawa kehadiran dalam menjalankan peran sebagai politisi juga manusia biasa yang punya kepedulian terhadap duka sesama.
Berani Bersuara Soal Tunjangan DPR
Selain momen duka, Hillary Brigitta kembali disorot karena pernyataannya yang cukup berani di mana ia setuju kalau tunjangan DPR diturunkan. Sesuai salah satu aspirasi demonstran, HBL secara terbuka memberi dukungan pada desakan rakyat.
Baca Juga
Demo Ricuh Sasar Rumah Pejabat, Benarkah Ini Suara Rakyat?
Baru Sehari Kerja di Jakarta, Wanita Ini Langsung Alami Mimpi Buruk: Demo + Hujan Deras!
Ditawari Masuk Politik, Aurelie Moeremans Ungkap Ada Opsi Jalan Pintas Pendidikan: S1 Bisa Singkat, S2 Bisa Diatur
Nafa Urbach Habis-Habisan Diserbu, Maaf Dua Kali Tak Menyelamatkan!
Meisya Siregar Ajak Lawan Ketidakadilan: Suara Kita Bisa Jadi Senjata, Hati-Hati Sama Buzzer!
Sindiran Halus Soal Etika Publik: Tiara Andini Bongkar Perlakuan Mengejutkan Pejabat di Pesawat
"Bagi yang bertanya soal sikap saya terhadap tunjangan DPR diturunkan... saya setuju saja sesuai kehendak rakyat," ungkap HBL dalam lansiran Suara.com.
Pernyataan itu tentu bukan hal sepele sebab tunjangan dan fasilitas anggota DPR kerap menjadi sorotan publik karena dianggap terlalu besar dan berbanding terbalik dengan kondisi rakyat. Alih-alih diam, HBL secara berani menyuarakan pemangkasan tunjangan tersebut.
Dengan menyatakan persetujuan, terutama tunjangan rumah Rp50 Juta per bulan, Hillary menempatkan dirinya di sisi rakyat. Ia seolah ingin menunjukkan kalau wakil rakyat nggak alergi dikritik dan mau menyesuaikan diri dengan situasi bangsa.
HBL dan Keterwakilan Perempuan di DPR RI
Menjadi anggota DPR di usia muda sekaligus memenuhi keterwakilan perempuan di DPR tentu bukan perkara mudah. Meski begitu, kepercayaan pada HBL seolah nggak disambut dengan sia-sia karena suaranya yang senada dengan rakyat.
HBL sendiri mewakili dapil Sulawesi Utara dan menempati posisi caleg perempuan DPR RI dengan suara tertinggi. Kader Partai Demokrat ini memperoleh suara nasional sebanyak 310.780, melampaui total suara Airin Rachmi dan Puan Maharani.
Keterwakilan perempuan oleh HBL nggak serta merta membuat pandangan skeptis dan keraguan kinerja hilang. Namun, HBL membuktikan diri memenuhi tantangan ini dengan keberaniannya bersuara dalam isu-isu yang sensitif.
Sosok Muda yang Pemberani
Sebagai anggota DPR perempuan muda, banyaknya tantangan yang mesti dihadapi sempat menimbulkan keraguan. Lewat sikap vokalnya semua keraguan itu terjawab. HBL bahkan disebut sebagai sosok muda yang pemberani dan membuatnya berbeda dari kebanyakan politisi muda lain.
Alih-alih sekadar mengikuti arus, HBL kerap menunjukkan sikap independen. Hal ini bisa menjadi modal kuat baginya untuk membangun citra politisi yang benar-benar peduli pada rakyat.
Di tengah ketidakpercayaan publik terhadap DPR, kehadiran figur seperti Hillary Brigitta Lasut bisa menjadi pengingat bahwa masih ada wakil rakyat yang berani berpihak pada suara dan aspirasi masyarakat.