4 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikhlas Memaafkan

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk dirimu sendiri.

By: Rendy Adrikni Sadikin icon Sabtu, 16 Juni 2018 icon 10:15 WIB
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikhlas Memaafkan

Ilustrasi foto / pixabay.com

Momen Lebaran adalah saat yang tepat untuk saling memaafkan. Kita semua diharapkan bisa bersih dari dosa dan seakan terlahir kembali sebagai pribadi yang baru. Namun, bagaimana jika ada orang-orang tertentu yang rasanya sulit dimaafkan?

Kalau kamu masih merasa berat untuk memaafkan bahkan saat Lebaran, coba renungkan kembali. Inilah beberapa alasan kenapa kamu harus memaafkan mereka yang pernah menyakitimu.

1. Percayalah, karma itu ada

Apa yang orang lain kepada kamu memang menyebalkan sehingga kamu pantas marah. Namun, bukankah semua orang pasti pernah berbuat kesalahan?

Kamu perlu belajar memaafkan, agar kamu juga bisa mendapatkan maaf saat berada di posisi bersalah.

Saat kamu merasa berat memaafkan, ingatlah adanya karma. Coba bayangkan saat kamu berusaha meminta maaf kepada seseorang tapi diabaikan. Menyakitkan bukan?

2. Memaafkan akan menyembuhkan lukamu

Ilustrasi foto / pixabay.com

www.pexels.com

Lukamu di hatimu tidak juga membaik karena kamu terus mengingat hal yang telah menyakitimu. Kamu perlu memaafkan sebagai langkah awal mengobati luka itu.

Kamu tahu kenapa kamu bisa merasa sedih atau marah saat mendengar nama orang yang pernah menyakitimu? Kemarahan yang terus-terusan dipendam ternyata bisa merampas kebahagiaanmu sendiri.

Aneh kan? Dia yang salah tapi kenapa kamu juga kena ruginya karena tidak bisa bahagia?

3. Memotong siklus balas dendam

Katakanlah si A menyakitimu. Kamu marah sehingga ingin membalas perbuatan A. Si A tidak terima dan kembali mencari cara untuk melukai kamu. Setelah itu kamu merasa perlu memberi pelajaran agar A.... Kapan selesainya coba?

Pada dasarnya, memaafkan adalah caramu melindungi dari luka lain yang mungkin bisa muncul di masa mendatang.

4. Kamu lebih tenang untuk memulai hidup baru

Ilustrasi foto / pexels.com

www.pexels.com

Ibarat buku, jangan biarkan kebencian dan kemarahan memenuhi lembaran buku kehidupanmu. Maafkan mereka yang pernah menyakitimu, lalu tutup semua lukamu dengan cerita-cerita yang baru.

Waktumu terlalu berharga untuk dihabiskan hanya untuk hidup di masa lalu dengan terus menyimpan rasa sakit dan dendam.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI