Trending

Anak Pejabat Kena Tilang, Kiesha Alvaro Pilih Jalani Sidang: No Suap-Suap Club

Kiesha Alvaro, anak artis sekaligus pejabat, kena tilang tapi santai. Bukan cari shortcut, malah siap sidang. Contoh langka: anak pejabat antisuap!

Vania Rossa | Ayu Ratna

Kiesha Alvaro (Instagram/kiesha.alvaro)
Kiesha Alvaro (Instagram/kiesha.alvaro)

Dewiku.com - Kiesha Alvaro, putra dari musisi sekaligus anggota DPR RI Pasha Ungu, lagi-lagi jadi sorotan publik. Kali ini bukan karena aktingnya di sinetron, melainkan dari sebuah unggahan sederhana di Instagram yang bikin warganet ramai membicarakannya.

Kiesha memamerkan surat tilang resmi yang diterimanya dari pihak kepolisian setelah melakukan pelanggaran lalu lintas. Dalam postingannya, Kiesha mengakui dirinya melakukan kesalahan dengan melintasi bahu jalan.

Alih-alih mencari jalan pintas seperti yang sering diasosiasikan dengan anak pejabat, ia justru menegaskan akan mengikuti proses hukum sesuai aturan. Pesannya jelas: nggak semua anak anggota DPR suka menyuap.

Sikap terbuka Kiesha ini menuai banyak apresiasi dari warganet. Mereka menilai keberaniannya untuk mengakui kesalahan dan menolak praktik suap bisa jadi contoh positif, terutama di tengah stereotipe negatif yang sering dilekatkan pada anak pejabat.

Unggahan Instagram yang Bikin Publik Salut

Melalui akun Instagram @kiesha.alvaro, Kiesha mengunggah foto surat tilang bernama "Bukti Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Tertentu". Surat itu diterbitkan resmi oleh kepolisian sebagai tanda bahwa ia telah melakukan pelanggaran. Dalam unggahannya, Kiesha menulis pesan singkat bahwa dirinya tidak terbiasa menyelesaikan masalah dengan jalan pintas, meskipun ia anak dari seorang pejabat.

Surat tilang tersebut mencatat detail pelanggaran yang dilakukan, termasuk identitas pengendara, kendaraan, hingga aturan yang dilanggar sesuai UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dokumen ini sekaligus menggantikan SIM atau STNK yang ditahan untuk sementara waktu.

Kiesha tampak ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya menerima konsekuensi secara apa adanya. Bagi dia, mengakui kesalahan bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan cara untuk belajar jadi pribadi yang lebih baik.

Detail Pelanggaran dan Proses Hukum

Dari surat tilang yang dipamerkan, pelanggaran Kiesha adalah karena "mengambil bahu jalan". Artinya, ia melintasi bahu jalan yang seharusnya tidak boleh dilewati kendaraan pribadi. Karena pelanggaran itu, SIM A miliknya disita oleh petugas.

Kiesha juga mendapat jadwal sidang tilang yang akan berlangsung pada 19 September 2025. Dia menegaskan akan hadir sesuai prosedur tanpa mencari cara instan untuk menghindari sidang maupun denda. Keputusan ini ia ambil sebagai bentuk tanggung jawab pribadi.

Sikap Kiesha ini cukup langka, apalagi banyak anak pejabat yang sering dicap sebaliknya. Tidak sedikit warganet menilai bahwa unggahannya seakan menjadi kampanye antisuap yang datang dari pengalaman pribadi.

Lebih lanjut, Kiesha menekankan bahwa kejadian ini jadi pelajaran berharga untuknya agar lebih berhati-hati dalam berkendara. Ia pun berharap publik bisa mengambil hikmah serupa: bahwa setiap pelanggaran ada konsekuensinya, dan jalan terbaik adalah menerima dengan jujur.

Unggahannya pun mendapat banyak komentar positif. Banyak netizen yang memuji kejujuran dan sikap gentle Kiesha. Beberapa bahkan menyebut, sikapnya ini bisa jadi contoh untuk generasi muda agar berani bertanggung jawab atas kesalahan.

Selain soal tanggung jawab pribadi, unggahan ini juga menyinggung hal yang lebih besar: bagaimana publik memandang anak pejabat. Dengan pernyataannya, Kiesha seolah ingin menunjukkan bahwa tidak semua harus disamaratakan atau diasumsikan negatif.

Buat Kiesha, menolak suap bukan hanya soal hukum, tapi juga tentang prinsip hidup. Ia lebih memilih kehilangan SIM sementara waktu daripada merusak integritas dirinya dengan jalan pintas yang salah.

Kisah tilang Kiesha Alvaro mungkin terlihat sederhana, tapi pesannya cukup dalam. Di tengah stereotipe negatif tentang anak pejabat, ia memilih tampil jujur dan transparan dengan mengakui kesalahan serta menolak praktik suap.

Sikap ini bukan cuma memberi contoh positif bagi generasi muda, tapi juga mengingatkan bahwa tanggung jawab dan integritas tetap penting, sekecil apa pun kesalahan yang kita lakukan.

Berita Terkait

Berita Terkini