Waspada! Ini Penyebab Pewarnaan Rambut Tak Sesuai Ekspektasi

Ternyata ini yang menyebabkan pewarnaan rambut tidak sesuai ekspektasi.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Minggu, 29 Agustus 2021 icon 18:00 WIB
Waspada! Ini Penyebab Pewarnaan Rambut Tak Sesuai Ekspektasi

Ilustrasi rambut berwarna. (Unsplash/Alexander Mils)

Apakah kamu suka mengganti warna rambut? Jika iya, pernahkah kamu mengalami pewarnaan rambut yang tidak sesuai ekspektasi?

Kamu mungkin bingung mengapa masalah seperti itu bisa terjadi. Akhirnya, itu jadi membuatmu ragu setiap kali hendak mewarnai rambut.

Faktanya, sebanyaj 57% konsumen khawatir rambut mereka patah karena proses pewarnaan rambut. Selain itu, sekitar 39% konsumen juga mengutarakan bahwa mereka menginginkan warna rambut yang tahan lama dan sesuai ekspektasi.

L’Oréal Research Department bekerjasama dengan Universitas Ioannina selama bertahun-tahun untuk menemukan penyebab hasil pewarnaan rambut yang tidak sesuai ekspektasi.

Ternyata, salah satu penyebabnya adalah tingginya kandungan metal pada rambut. Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil akhir pewarnaan adalah perbedaan warna di setiap rambut individu hingga kondisi serat rambut.

L'Oréal Professionnel menghadirkan signature service French Balayage yang menampilkan warna natural sesuai kulit wanita Indonesia. (Istimewa)
L'Oréal Professionnel menghadirkan signature service French Balayage yang menampilkan warna natural sesuai kulit wanita Indonesia. (Istimewa)

Leïla Hercouet, Senior Research Associate Disruptive Innovation Department, L’Oréal, mengungkapkan, "Melalui kolaborasi riset dengan Universitas Ioannina , L’Oréal Research and Innovation berhasil mengidentifikasi bahwa tingginya kandungan metal dalam serat rambut menyebabkan kerusakan dan hasil pewarnaan balayage, dan/atau lightening yang tidak sesuai ekspektasi."

Kandungan metal pada rambut sangat bergantung pada tingkat porositas rambut serta kualitas air tempat kita tinggal. Air terbersih pun, baik di dalam kamar mandi atau di salon, masih dapat mengandung metal tinggi. Hal ini karena aliran air mengikis logam pada pipa sehingga partikel metal menumpuk di dalam serat rambut.

Disebutkan bahwa semakin tinggi kandungan metal di serat rambut, maka semakin tinggi pula peluang rambut patah dan hasil warna yang tak sesuai ekspektasi.

Lebih lanjut, kolaborasi riset ini juga berhasil menganalisis dan memetakan kandungan metal dalam rambut di dunia. Secara spesifik di Indonesia, ditemukan bahwa sebanyak 67% masyarakat Indonesia punya kandungan metal tinggi dalam serat rambut.

Ilustrasi Mengecat Rambut (Pexels/cottonbro)
Ilustrasi Mengecat Rambut (Pexels/cottonbro)

Lie Kuang, Owner Lie Kuang Co. Innovative Salon, L’Oréal Professionnel Ambassador, mengakui bahwa proses pewarnaan sangat menantang, terutama saat hasil pewarnaan tak sesuai ekspektasi.

“Walaupun langkah dan upaya yang kita lakukan sudah betul, kita tidak dapat menjamin bahwa hasil akhir pewarnaan rambut akan sesuai. Sekarang kita sudah ketahui penyebab permasalahan ini apa, dan berharap ada solusi inovatif untuk memberikan hasil pewarnaan yang optimal,” kata dia.

Pada akhirnya, kolaborasi riset ini berhasil mengidentifikasi molekul yang tepat untuk menetralisir surplus kandungan metal tinggi yang mengakibatkan rambut patah, yakni Glicoamine. Zat aktif tersebut berukuran cukup kecil sehingga dapat masuk ke dalam serat rambut untuk mengikat sekaligus menetralkan logam di dalam serat rambut. (*Vania Rossa)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI