Azizah Salsha Nonton MU, Gaya Simpelnya Menarik Perhatian

Gaya busana Azizah Salsha tak hentinya menarik perhatian publik. Hal tersebut tak terkecuali saat istri Pratama Arhan ini menonton pertandingan klub kesayangan, Manchester United.

Jalan-jalan ke Eropa, Azizah Salsha tak ingin melewatkan kesempatan untuk menonton pertandingan Manchester United untuk pertama kalinya.

"Red and proudd Watching MU for the first time and watched them have their comeback win," ungkap Azizah Salsha dalam unggahannya di Instagram.

Baca Juga: 5 Gaya Outfit Azizah Salsha Pakai Sweater Mewah, Ada yang Harganya Rp24 Juta

Hingga Rabu (3/1/2024), unggahan terkait telah disukai sebanyak lebih dari 1 juta kali di Instagram. Banyak pula warganet yang memberikan tanggapan di kolom komentar.

Seorang warganet berkomentar, "Bisa-bisanya sekalinya nonton, menang itu tim yang biasanya rutin kalah." 

"Nggak sia-sia nonton langsung, Zee. Emang hoki," komentar warganet lain.

Baca Juga: Potret Simple Azizah Salsha saat Main di Sawah, Harganya Tembus Ratusan Juta!

"Pantas mentalnya kuat, ternyata fans MU," celetuk warganet lainnya.

Ada pula warganet yang memuji kecantikan paras Azizah Salsha. "Natural aja memang udah cakep pol, Zee."

"Cantik banget istri Arhan," puji warganet berbeda.

Pada potret yang diunggah, Azizah Salsha tampak berbusana kasual. Salah satu fashion item yang menarik perhatian adalah beannie hat atau kupluk yang dipakai Azizah Salsha. Dia mengenakan kupluk wol berwarna putih dari merek Moncler.

Dilansir dari Suara.com, berdasarkan infprmasi di laman resmi Moncler, kupluk yang dikenakan Azizah Salsha tersebut dibanderol dengan harga sekira Rp4,4 juta.

Moncler sendiri ada sejak tahun 1952 di Monestier-de-Clermont, sebuah desa kecil di pegunungan dekat Grenoble. Merek ini awalnya fokus pada pakaian olahraga gunung.

Baca Juga: Gaya Azizah Salsha Dampingi Pratama Arhan ke Kampus, Pakai Tas Hadiah Suami Tercinta

Sejak 2003, Moncler mengubah arah bisnisnya dan menyediakan pakaian serbaguna yang cocok untuk semua orang, tidak terbatas pada jenis kelamin, usia, identitas, atau budaya.