Selamat! UNESCO Tetapkan Jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda

UNESCO resmi menetapkan Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb)

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Jumat, 08 Desember 2023 icon 09:37 WIB
Selamat! UNESCO Tetapkan Jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda

Ilustrasi minuman jamu yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. (Freepik/azerbaijan_stockers)

Budaya Sehat Jamu resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Indonesia ke-13 yang diinskripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

Sesi sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kasane, Republik Botswana, pada Rabu (6/12/2023), memasukkan Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity UNESCO.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan kegembiraan dan rasa bangga atas diakuinya Budaya Sehat Jamu oleh UNESCO.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Minuman Cokelat, Begini Caranya agar Tetap Sehat

"Saya mengucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda," ungkap Nadiem, dikutip dari siaran pers.

Ilustrasi minuman jamu yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. (Freepik/azerbaijan_stockers)
Ilustrasi minuman jamu yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. (Freepik/azerbaijan_stockers)

"Penetapan ini akan memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global," imbuhnya.

Nadiem memaparkan, sebagai salah satu warisan budaya kita, jamu mewakili hubungan yang mendalam, bermakna, dan harmonis antara manusia dengan alam.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Malas Olahraga, Tidak Harus Melakukannya Setiap Hari

"Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad," ujar dia.

Nadiem pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya pelestarian jamu sebagai budaya untuk kesehatan yang dilakukan berbagai pihak sejak lama.

"Terima kasih kepada seluruh pendukung budaya sehat jamu baik di dalam negeri maupun luar negeri, produsen, para peramu dan peracik, penjual, peneliti, komunitas, pengusaha, serta penikmat khasiat jamu yang telah bersama-sama menghidupkan ekosistem budaya kesehatan jamu seperti saat ini," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menjelaskan bahwa jamu adalah ramuan obat tradisional asli Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami untuk pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan dan kecantikan.

Jamu merupakan salah satu warisan ilmu pengetahuan dari nenek moyang bangsa Indonesia yang sudah disebutkan dalam relief, primbon, prasasti, dan kitab-kitab lama Nusantara.

"Kita pernah mengalami momen ketika kehidupan seperti berada pada titik terendah ketika pandemi melanda. Tapi ternyata, produk kebudayaan bernama jamu ini menjadi salah satu resep yang menyembuhkan, menguatkan, dan menyatukan kita," jelas Hilmar Farid.

Menurut Hilmar, pelestarian jamu membutuhkan optimalisasi keterlibatan bersama dan masyarakat dalam pengelolaan kolektif yang partisipatif.

Baca Juga: Beras Merah dan Putih Ternyata Lebih Baik Tidak Usah Dicampur, Ini Alasannya

Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mencatatkan 12 Warisan Budaya Takbenda Dunia UNESCO, yaitu Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Membatik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Bali (2015), Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021).

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI