4 dari 5 Orang Indonesia Andalkan Kendaraan Pribadi, Transportasi Umum Cuma Populer di Jabodetabek

Lebih banyak gunakan transportasi umum, masyarakat Jabodetabek cenderung utamakan kenyamanan dalam menghadapi lalu lintas padat.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 30 September 2024 icon 10:29 WIB
4 dari 5 Orang Indonesia Andalkan Kendaraan Pribadi, Transportasi Umum Cuma Populer di Jabodetabek

Ilustrasi bepergian naik transportasi umum (Freepik)

Kamu lebih nyaman naik kendaraan pribadi atau transportasi umum? Setiap orang tentu memiliki alasan masing-masing terkait jenis transportasi yang dipilih.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penting untuk memajukan transportasi dan konektivitas di Indonesia. Salah satunya adalah membangun infrastruktur transportasi massal untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan kualitas udara, dan memperlancar mobilitas masyarakat. Di sisi lain, pemerintah juga memberikan bantuan subsidi pembelian kendaraan bermotor berbasis baterai sejak tahun lalu.

Terkait kebutuhan transportasi, Jakpat melakukan survei terhadap 2.299 responden di seluruh Indonesia tentang kebiasaan dalam bepergian sehari-hari. Survei ini difokuskan pada jenis transportasi, baik pribadi maupun umum.

Baca Juga: Hasil Survei: Banyak Orang Pakai Pinjol untuk Beli Tiket Konser

Hasil survei menunjukkan bahwa penggunaan kendaraan pribadi lebih banyak untuk menunjang aktivitas sehari-hari daripada transportasi umum (transum). Empat dari 5 responden memakai kendaraan pribadi dengan motor sebagai kendaraan yang paling banyak digunakan, sementara 38% responden menggunakan transum. Lebih detail, 28% responden di Jabodetabek menggunakan ojek online sedangkan 22% responden di luar Jawa pakai mobil pribadi.

"Meskipun transportasi umum lebih banyak digunakan di Jabodetabek, mayoritas responden tetap memilih kendaraan pribadi, terutama motor, karena efisiensi waktu dan kemampuan menghindari kemacetan. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Jabodetabek lebih mengutamakan kenyamanan dalam menghadapi lalu lintas padat, sementara di luar Jawa, keterbatasan akses dan kebutuhan akan kenyamanan pribadi menjadi penentu utama pilihan transportasi," ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Senin (30/9/2024).

Umumnya, orang-orang menggunakan kendaraan untuk mobilitas ke kantor. Sebanyak 40% pengguna transum juga menggunakan fasilitas publik tersebut di akhir pekan.Terkait tipe, 21% pengguna transum mengandalkan ojek motor online, disusul angkot (13%) dan kereta rel listrik/KRL (7%).

Baca Juga: Banyak Orang Senang Pakai Produk Olahraga Lokal, Ini Alasannya

Waktu yang paling umum untuk menggunakan transportasi, baik pribadi maupun umum, cenderung sama, yaitu saat berangkat kerja dan pulang kerja. Puncak penggunaan transom adalah pukul 06.00-10.00 dengan persentase 38%, sedangkan 1 dari 5 pengguna kendaraan pribadi berkendara dari pukul 20.00-22.00. 

Ilustrasi perempuan hendak naik kereta. (Unsplash/Eutah Mizushima)
Ilustrasi perempuan hendak naik kereta. (Unsplash/Eutah Mizushima)

Soal frekuensi, 72% pengguna kendaraan pribadi menggunakannya setiap hari. Sementara itu, hampir 30% pengguna transum mengandalkan fasilitas bersama tersebut 2-4 kali seminggu.

Dari segi durasi sekali perjalanan, tidak ada perbedaan signifikan antara pengguna transportasi umum maupun pribadi. Lebih dari 40% responden menghabiskan 15-30 menit. Sebanyak 17% dari pengguna transum di Jabodetabek menghabiskan 1-2 jam untuk satu kali perjalanan.

Baca Juga: 6 Arti Mimpi Ketinggalan Bus, Insiden yang Bikin Panik saat Mudik

Di sisi lain, menggunakan transum dinilai lebih hemat karena lebih dari 50% penggunanya mengeluarkan biaya kurang dari Rp 250 ribu tiap bulan untuk keperluan bepergian. Sementara itu, 1 dari 3 pengguna kendaraan pribadi menghabiskan Rp 250-500 ribu per bulan.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI