Sosok Baik Indonesia: Kisah Inspiratif Nia Kania Peraih Medali Emas Paralimpik 2022

Perjuangan Nia direkam apik lewat serial documenter atau docuseries bertajuk Sosok Baik Indonesia, yang disutradarai Wisnu Surya Pratama.

By: Risna Halidi icon Kamis, 05 Desember 2024 icon 09:45 WIB
Sosok Baik Indonesia: Kisah Inspiratif Nia Kania Peraih Medali Emas Paralimpik 2022

Sosok Nia Kania Afriani (Dewiku/ Nurul Lutfhia Maryadi)

Sosok Nia Kania Afriani, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meraih prestasi.

Nia merupakan atlet tuli yang berhasil meraih medali emas cabang lempar lembing pada usia 46 tahun di Pekan Paralimpik Jawa Barat, pada 2022 lalu.

Perjuangan Nia direkam apik lewat serial documenter atau docuseries bertajuk Sosok Baik Indonesia, yang disutradarai Wisnu Surya Pratama.

Baca Juga: Aurelie Moeremans Berbagi Tips Bikin Konten Inspiratif, Bermakna dan Tetap Menghibur

Episode pertama docuseries ini menceritakan perjalanan hidup Kania, sebagai penyandang disabilitas yang mampu berkontribusi secara signifikan bagi masyarakat.

"Kisah Ibu Kania adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk meraih impian besar," ujar Wisnu, Selasa (3/12/2024).

Kania lahir dengan kondisi sebagai tunarungu. Setelah lulus sekolah, ia sempat menghadapi kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Selalu Gunakan Earphone saat Begadang, Wanita Ini Mendadak Tuli Sebelah

Semangat pantang menyerah kemudian membawanya untuk mencoba berbagai usaha, hingga akhirnya bekerja di sebuah restoran cepat saji.

Lingkungan kerja yang mendukung menjadi titik balik dalam hidupnya, memberi keberanian untuk mengejar impian sebagai atlet.

Pada 2022, Kania berhasil meraih medali emas di Pekan Paralimpik Daerah Jawa Barat.

"Meskipun sempat diremehkan karena usia saya, saya percaya bahwa kerja keras dan semangat tidak mengenal batasan," kata Kania.

Tiga Episode, Tiga Cerita Inspiratif

Selain Kania, Sosok Baik Indonesia juga menyoroti kehidupan Khudori, seorang petani yang berhasil memodernisasi pertanian di desanya, dan Jayadi, penyintas gempa Lombok yang memperkuat komunitas adat di Bali.

Wisnu mengungkapkan bahwa ketiga tokoh ini memiliki satu kesamaan: keberanian untuk melampaui keterbatasan dan memberikan dampak positif bagi orang lain.

"Ketiga kisah ini menggambarkan bahwa perjuangan individu bisa mencerminkan realitas sosial yang lebih luas," jelas Wisnu.

Proses produksi Sosok Baik Indonesia dilakukan selama 11 bulan, dengan lokasi pengambilan gambar di Bandung, Garut, dan Bali.

Docuseries ini tayang perdana di akun YouTube @niatbaikhasilbaik_id, yang didedikasikan untuk mengangkat cerita inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia.

Wisnu berharap karya ini bisa menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

Baca Juga: Pernah Jadi Remaja Paling Berpengaruh, Ini Sosok di Balik Emoji Hijabers

Penulis: Nurul Lutfhia Maryadi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI