Ragam
5 Tanda Kamu Emotionally Unavailable: Kaku dan Bikin Hubungan Susah Awet!
Sering dibilang kaku atau dingin dalam hubungan? Kenali 5 tanda emotionally unavailable ini yang bikin hubungan susah awet dan cara mengatasinya!
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Pernah nggak sih kamu merasa sulit banget untuk benar-benar terbuka dan nyambung secara emosional sama pasangan? Atau, justru kamu sering denger keluhan kalau kamu itu orangnya dingin, kaku, atau susah diajak deep talk? Kalau iya, hati-hati! Bisa jadi kamu punya tanda-tanda emotionally unavailable.
Ini bukan cuma soal nggak peka, lho, tapi bisa jadi tembok besar yang bikin hubungan susah awet dan nggak berkembang. Penasaran apa aja 5 tanda yang nunjukkin kalau kamu itu emotionally unavailable dan gimana cara memperbaikinya?
Baca Juga
Diselingkuhin Bukan Bikin Sedih, Tapi Malu? Dilan Janiyar Spill Cara Cewek Upgrade Value Diri!
Vidi Aldiano Bikin Sheila Dara Sebel Gara-Gara Hal Sepele? Ini Cara Nerima Kekurangan Pasangan dengan Elegan
Teman dari Jauh Mau Menginap? 5 Checklist Anti-Gagal Jadi Tuan Rumah!
Bocoran Teori Squid Game Season 3: Siap-Siap Kaget, Plotnya Nggak Main-Main!
Nggak Cuma untuk Cewek, Vaksin HPV Juga Penting Buat Cowok!
Gaji UMR Tapi Outfit Hermes: Fenomena Gaya Mewah di Tengah Tekanan Media Sosial
Tanda-tanda ‘terpapar’ kondisi ini sebenarnya bisa cukup mudah dikenali. Kamu termasuk pribadi emotionally unavailable kalau lima tanda ini muncul. Yuk, kenali dan segera antisipasi!
1. Kesulitan Menjalin Kedekatan Emosi dengan Orang Lain
Kesulitan dalam menjalin kedekatan dengan orang lain yang makin kuat bisa jadi tanda utama emotionally unavailable. Ada indikasi kamu merasa takut buat berbagi emosi dan memilih menjaga jarak dengan siapa pun.
Perasaan nggak nyaman ini muncul karena rasa khawatiran kalau-kalau hatimu terluka kembali. Pada akhirnya, kamu akan menghindar dari semua jenis hubungan emosional, baik percintaan maupun persahabtan, dengan dalih menjaga batasan privasi.
2. Ada Keinginan Menghindari Komitmen
Imbas dari menjaga jarak pada semua bentuk hubungan dekat membuat pribadi dengan emotionally unavailable kemudian memilih untuk menghindar dari komitmen. Kemauan kuat buat terikat komitmen membuat mereka pasang tameng biar nggak didekati orang lain.
Meski masih mau terjun dalam pergaulan sosial, tapi kalau ada ‘sinyal’ dari orang lain yang ingin mendekat ke arah romantis, mereka bakal langsung cut off. Kalau udah terlanjur pacaran, biasanya rencana membangun hubungan yang lebih serius bakal ditunda lebih lama lagi.
3. Bawaannya Nggak Percaya sama Orang
Tanda lain dari emotionally unavailable yang kerap muncul mengarah pada level kepercayaan pada orang lain yang relatif rendah. Bawaannya jadi nggak percaya sama orang seperti punya trust issue yang besar.
Nggak cuma urusan cinta-cintaan, bahkan pribadi dengan emotionally unavailable juga nggak mudah percaya pada semua orang. Walhasil, mereka selalu ragu buat berbagi perasaannya karena semua orang dianggap nggak bisa dipercaya.
Akhirnya, mereka lebih memilih buat menyimpan semua perasaannya sendiri dan jadi lebih defensif saat menghadapi masalah. Kondisi ini juga membuat mereka cenderung menyalahkan pihak luar kalau merasa hatinya akan terluka.
4. Menarik Diri dari Pergaulan Sosial Jangka Panjang
Meski masih bisa bergaul normal, tapi keterikatan sosial jangka panjang akan sangat dihindari oleh pribadi emotionally unavailable. Tanda ini diperkuat dengan mulai memilih menjauhi orang-orang yang membutuhkan dukungan emosi, seperti situasi saat ada yang mau curhat.
Sebisa mungkin mereka memilih menghindar, tapi kalau terpaksa mereka akan berupaya untuk meminimalisir respons emosional buat orang lain. Mereka bahkan nggak ragu buat mengganti topik obrolan saat mulai makin intens.
5. Sulit Berempati
Tanda-tanda munculnya emotionally unavailable juga mengarah pada empati pada orang lain yang terbilang minim. Terkesan antisosial, mereka memilih buat membatasi diri nggak terlibat secara emosional dengan orang lain.
Namun, mereka juga bukannya nggak punya kepedulian sama sekali sama orang lain, kok. Mereka cuma memilih untuk berpura-pura acuh sama perasaan orang lain. Hal ini dilakukan demi menutup semua celah dari umpan balik orang lain yang merasa peduli dan ingin menggali perasaan meraka lebih dalam.
Kalau kamu mulai melihat kelima tanda emotionally unavailable di atas, kayaknya harus mulai diubah, deh. Menjaga jarak sama orang lain nggak selamanya baik, terkadang justru memberi dampak negatif buat dirimu sendiri.
Niatnya melindungi perasaan dari potensi luka batin, tapi ujungnya malah makin tertekan karena semua harus kamu tanggung sendiri. Sebab, ada kalanya membangun kedekatan emosi juga bisa jadi ‘makanan’ yang baik buat mental agar tumbuh makin tangguh.