Ragam
Baca Bahasa Tubuh Itu Penting! Biar Nggak Ketipu Senyum Karier yang Penuh Taktik
Nggak semua senyum itu tulus, apalagi di dunia profesional. Yuk kenali bahasa tubuh lawan bicara yang bisa kasih sinyal penting, biar kamu nggak gampang ketipu gesture manis tapi manipulatif.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Mengamati bahasa tubuh lawan bicara menjadi salah satu cara mengenal orang dengan lebih detail. Komunikasi non verbal ini merupakan ‘pesan’ yang bisa tertangkap untuk memahami pemikiran, perasaan, sikap, hingga niat seseorang.
Bahkan saat orang berkata sesuatu yang nggak sesuai, bahasa tubuh bisa menangkap hal itu. Apalagi sekarang ini kita sering ketemu fake people dan kita sendiri terkadang harus pamer senyum karier meski nggak sesuai maksud hati.
Baca Juga
Pede dan Cerdas! Ini Sosok Audrey Bianca, Miss Indonesia 2025 dari DKI Jakarta
Dreamscrolling: Saat Main Sosmed Bisa Jadi Cara Self-Care Buat Mental Kamu
Nggak Takut Dibocorin, Gen Z Beralih Curhat ke AI: Beneran Bikin Lebih Lega?
Uang Bukan Topik Tabu: Ini 5 Money Mindset Penting untuk Cewek Masa Kini
Teman Sukses Bikin Kamu Cemas? Kamu Mungkin Lagi Kena Scarcity Mindset!
Nggak Cuma Dengerin Lagunya: Ini Kamus Wajib K-popers Biar Nggak Ketinggalan Gaul!
Tentu bukan hal yang mudah buat mengetahui kedalaman pikiran dan hati orang lain. Tapi, ternyata mengenali perbedaan sikap orang bisa dilakukan lewat pemahaman bahasa tubuh lawan bicara yang wajib kamu perhatikan berikut ini.
1. Posisi Kepala
Bahasa tubuh dari lawan bicara yang pertama kali harus dikenali adalah posisi kepala dan detail gerakannya saat sedang berkomunikasi sama kamu. Meski terkesan sepele, tapi penilaian dari aspek ini akan memperlihatkan respons orang.
Misalnya, lawan bicara yang cenderung memiringkan kepala jadi indikasi kalau dia sedang memperhatikan ucapanmu. Gerakan ini jadi bentuk koneksi dalam komunikasi yang nyaman.
Lain hal dengan kepala yang terus tertunduk, ada kecenderungan perasaan bersalah, malu, atau bahkan nggak nyaman dari lawan bicaramu tersebut. Sedangkan gerakan menaikkan kepala jadi respons kebanggaan diri dan keinginan mendominasi.
2. Senyuman
Senyum memiliki arti yang beragam, bukan cuma kebahagiaan tapi juga kesedihan dan bahkan cara menyembunyikan perasaan sebenarnya. Dalam komunikasi verbal, penting buat kamu memahami arti senyuman lawan bicaramu.
Ada fake smile, senyuman yang dibuat-buat dan dimunculkan untuk menutupi perasaan nggak bahagia. Senyum palsu ini tentu akan jauh berbeda dengan real smile yang sering kali muncul saat benar-benar menyukai sesuatu.
Di sisi lain, ada juga masking smile yang belakangan ini banyak dikenal dengan sebutan senyum karier. Biasanya, orang akan menunjukkan tipe senyuman yang cenderung manipulatif ini demi tujuan sosial.
Selain itu, ada contempt smile atau senyum mengejek. Umumnya, senyuman ini punya makna merendahkan seseorang atau sesuatu. Senyum ini cukup tipis, tapi tarikan bibirnya terbilang khas dan mudah dikenali.
3. Gerakan Tangan
Gerakan tangan jadi isyarat yang tanpa sadar disampaikan lawan bicara dan punya ‘pesan’ tersendiri. Mulai dari posisi tangan terbuka, tertutup, atau malah menunjuk, ada kalimat tersembunyi yang bisa kamu ‘dengar’, lho.
Posisi tangan terbuka, termasuk telapak tangan, identik dengan makna penerimaan, kepercayaan, dan keramahan. Sebaliknya, tangan tertutup jadi isyarat pembatasan diri dan dominasi serta otoritas yang enggak dipengaruhi.
Kalau tangan yang menunjuk cenderung punya makna agresi sebagai bentuk ketidaksetujuan seseorang dan keinginan untuk menyanggah lawan bicaranya.
4. Posisi Kaki dan Arah Tubuh
Posisi kaki dan arah tubuh jadi refleks tubuh yang paling jujur sebagai bentuk respons manusiawi. Kalau lawan bicaramu mengarahkan kaki keluar, artinya ada keinginan untuk mengakhiri obrolan dan pergi.
Menyilangkan kaki jadi wujud kenyamanan dan dominasi, sementara merapatkan kaki jadi makna sebaliknya yang menunjukkan kegelisahan. Saat ada yang menyilangkan kaki dan tangan, posisi ini jadi bentuk perlindungan diri di lingkungan yang dirasa nggak nyaman.
5. Mikro Ekspresi Wajah
Perhatian detail pada lawan bicara juga bisa dilihat dari mikro ekspresi wajah yang kerap menampilkan gambaran perasaan dan emosi. Meski reaksinya relatif cepat dan merupakan refleks seseorang, tapi justru mampu berbicara banyak.
Misalnya, deteksi kemarahan dari alis yang menyatu, pandangan mata tajam dan bibir menyempit. Atau bahkan ketakutan yang ditunjukkan dari otot pipi naik hingga kesedihan dari alis maya dalam terangkat dan mulut tertarik ke bawah.
Dengan memperhatikan kelima bahasa tubuh lawan bicara di atas, kamu akan lebih mudah memahami komunikasi non-verbal yang disampaikan. Kamu nggak akan mudah tertipu fake expression demi menjaga komunikasi yang efektif.