Ragam

Hidup Itu Horor, Nirina Zubir Sentil Soal Trauma yang Sering Dianggap Sepele

Nirina Zubir ungkap horor terbesar dalam hidup bukan soal hantu, tapi realita yang memicu trauma kecil tanpa disadari. Bisa jadi, kamu juga pernah merasakannya.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Nirina Zubir (Instagram/nirinazubir_)
Nirina Zubir (Instagram/nirinazubir_)

Dewiku.com - Aktris Nirina Zubir kembali menyapa para pencinta film horor lewat judul terbarunya, Panggilan dari Kubur. Kali ini, ia beradu akting dengan Nugie dalam film yang tak hanya menyajikan teror dari dunia supernatural, tetapi juga menggali sisi psikologis yang dalam dari sebuah keluarga yang hancur karena musibah. Film ini membawa pendekatan horor yang berbeda, bukan cuma soal hantu, tapi juga rasa kehilangan, trauma, dan luka batin yang tak terlihat.

Menariknya, Nirina Zubir justru menyoroti bahwa ketakutan terbesar dalam hidup tidak selalu datang dari hal-hal gaib.

“Horor yang paling menakutkan adalah horor yang dekat dengan kehidupan kita,” ungkap Nirina, dikutip dari Suara.com.

Pernyataan ini pun langsung terasa relevan dengan banyak orang yang pernah atau bahkan sedang mengalami luka emosional yang tidak disadari.

Kamu mungkin juga pernah merasakan ‘horor’ serupa. Bukan karena 'penampakan', tapi dari tekanan hidup, kegagalan, atau peristiwa masa lalu yang membekas dan memicu trauma kecil tanpa kita sadari.

Setelah ini, kita bakal bahas beberapa tanda kamu sedang menyimpan trauma emosional yang terpendam dan tentunya cara menyembuhkannya secara perlahan. Yuk, simak sampai habis dan jangan lupa sayangi diri sendiri dulu sebelum menolong orang lain.

Bentuk Trauma Kecil yang Sering Terjadi:

1. Sering Dimarahi atau Dibentak Tanpa Alasan dan Penjelasan

Dimarahi itu wajar, tapi kalau terlalu sering tanpa tahu salahnya di mana, bisa bikin seseorang tumbuh dengan rasa takut, bingung, bahkan merasa dirinya selalu salah.

2. Selalu Dibandingkan dengan Orang Lain

Sering dibandingin, apalagi sama saudara kandung atau anak tetangga, bisa bikin anak tumbuh dengan rasa rendah diri. Niatnya supaya termotivasi, tapi hasilnya bisa bikin minder terus-terusan.

3. Diabaikan Secara Emosional

Enggak selalu tentang dimarahi, kadang rasa trauma juga muncul saat kita merasa nggak didengar, nggak dianggap penting, atau merasa cinta dan perhatian itu harus ‘dibeli’.

4. Mengalami Kekerasan Verbal atau Fisik Ringan

Sekadar bentakan atau cubitan bisa meninggalkan luka emosional. Kadang kita anggap biasa, padahal bisa menimbulkan rasa takut, cemas, atau tidak aman dalam jangka panjang.

5. Kehilangan Orang yang Dicintai

Kehilangan sosok penting karena meninggal, perceraian, atau ditinggal pergi bisa meninggalkan kekosongan yang besar, apalagi kalau terjadi di usia dini.

6. Mengalami Perundungan

Perundungan baik secara fisik, verbal, atau bahkan digital, bisa menimbulkan dampak psikologis yang dalam. Korban bullying sering tumbuh dengan rasa malu dan cenderung menarik diri dari lingkungan.

7. Tuntutan untuk Sempurna

Dibesarkan dengan ekspektasi tinggi bisa bikin seseorang selalu takut gagal. Perfeksionisme ini kadang terlihat keren dari luar, padahal bisa jadi beban besar dari dalam.

8. Sulit Percaya Orang atau Takut Dekat dengan Orang

Orang yang pernah dikecewakan atau dikhianati sejak kecil cenderung membangun tembok tinggi. Nggak mudah bagi mereka buat membuka diri atau menjalin hubungan yang sehat.

9. Terlalu Sensitif Soal Kritik atau Penolakan

Seseorang dengan trauma kecil biasanya lebih mudah merasa diserang saat dikritik, karena luka masa lalunya membuat mereka merasa selalu tidak cukup baik.

10. Selalu Merasa Bersalah atau Merasa Tidak Cukup Baik

Perasaan bersalah yang berlebihan sering muncul dari pengalaman masa lalu yang menyakitkan. Ini bisa membentuk keyakinan negatif tentang diri sendiri yang sulit dihilangkan.

Cara Mengatasi Trauma Kecil:

1. Coba Mengenali dan Menerima Perasaan

Jangan pura-pura kuat. Akui bahwa kamu pernah sakit hati, pernah kecewa, dan itu valid. Dengan menerima perasaan tersebut, kamu sudah selangkah lebih dekat ke pemulihan.

2. Tetap Cari Dukungan Sosial

Cerita ke orang yang kamu percaya, entah itu teman dekat, pasangan, keluarga, atau profesional. Kadang, cukup didengar aja bisa bikin hati lega.

3. Belajar Mengenali Emosi

Coba sadari perasaan yang muncul di momen tertentu. Apakah itu berasal dari masa lalu? Atau hanya reaksi dari luka lama yang belum sembuh?

4. Journaling, Afirmasi, dan Self-Compassion

Tulis perasaanmu, berikan kalimat positif untuk diri sendiri, dan mulai bersikap lebih lembut pada diri sendiri. Kamu nggak perlu sempurna untuk merasa pantas dicintai.

5. Terlalu Berat? Konsultasi dengan Profesional

Kalau terasa berat banget, jangan sungkan untuk cari bantuan psikolog. Mereka bisa bantu dengan terapi yang sesuai, termasuk Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau jenis terapi lainnya.

Trauma kecil bukan berarti luka kecil. Sekecil apa pun pengalaman yang pernah bikin kamu sedih atau merasa nggak dihargai, itu tetap valid. Dengan mengenali dan mulai memulihkan luka-luka tersebut, kamu sedang memberi kesempatan pada diri sendiri untuk hidup lebih ringan dan bahagia.

Berita Terkait

Berita Terkini