Ragam
Merdeka Finansial: Cara Cerdas Kelola Uang dari Usia Muda Hingga Pensiun
Lebih dari 50% lansia di Indonesia belum merdeka secara finansial. Simak tips pengelolaan keuangan sejak muda hingga pensiun agar bisa hidup bebas utang dan menikmati pendapatan pasif.
Vania Rossa

Dewiku.com - Bulan Agustus identik dengan semangat kemerdekaan, bukan hanya dari penjajahan, tapi juga dalam meraih status merdeka finansial. Sayangnya, banyak rakyat Indonesia masih berjuang di “medan ekonomi” demi memenuhi kebutuhan hidup, melunasi utang, dan menghadapi kekhawatiran masa depan.
Menurut BPS, lebih dari 50% lansia di Indonesia masih harus bekerja karena ketidakmampuan finansial, sementara hanya 5% yang bisa hidup dari uang pensiun. Fakta ini menunjukkan pentingnya perencanaan keuangan sejak dini agar bisa merasakan kemerdekaan finansial bahkan sebelum usia pensiun.
Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Life Indonesia, menegaskan, “Merdeka secara finansial memang terlihat sulit, tapi masalah utamanya ada pada mindset dan persiapan pengelolaan keuangan."
Sebagai bentuk edukasi, Allianz Indonesia mengadakan Ngobrol Bareng Allianz Citizens (NgobrAZ) bertajuk “Financial Independence at 50: Real Life or Fantasy”. Acara ini menghadirkan Annisa Steviani, certified financial planner, dan membahas strategi mencapai kemerdekaan finansial.
Menurut Wahyuni, Allianz berkomitmen mendukung masyarakat menemukan peluang dan membangun kesejahteraan finansial hingga masa tua.
Apa Itu Kemerdekaan Finansial?
Kemerdekaan finansial berarti seseorang bebas memilih gaya hidup yang diinginkan: bebas utang, punya rumah, dana darurat, asuransi, bisa hidup tanpa bekerja, serta sehat secara fisik, mental, dan finansial.
Menurut Annisa, ada tiga komponen utama yang harus dimiliki:
- Aset dan investasi di usia produktif.
- Pendapatan pasif dari investasi yang dapat digunakan saat pensiun.
- Asuransi untuk melindungi aset dan keuangan dari risiko tak terduga.
Strategi Pengelolaan Keuangan Sesuai Usia
1. Usia Produktif (20-50 tahun)
Baca Juga
Andre Taulany Sebut Pernikahan Itu Isinya Ngobrol: Gimana Supaya Obrolan Sama Pasangan Tetap Seru?
Zara Qairina, 13 Tahun, dan Kisah Perundungan yang Harus Didengar Dunia
Anti Ribet! 5 Rekomendasi Makeup Remover Wipes Praktis yang Bisa Dibawa ke Mana Saja
Mau Jadi Owner Bisnis Skincare? 5 Langkah Bangun Brand Sendiri Meski Nggak Punya Pabrik
Bikin Wajah Tirus Sekejap, Tapi Risiko Besar Mengintai: Fakta di Balik Tren Buccal Fat Removal!
Halal Saja Nggak Cukup, Ini Pentingnya Pasangan Muda Punya Visi Bersama Biar Pernikahan Awet
- Rinci pengeluaran bulanan dan tahunan sesuai prioritas.
- Sisihkan penghasilan untuk dana darurat, pendidikan anak, dana pensiun, asuransi, serta peluang investasi dan bisnis untuk penghasilan tambahan.
- Investasi dapat disesuaikan tujuan:
- Jangka pendek (1-3 tahun): tabungan, reksa dana pasar uang.
- Jangka menengah (3-5 tahun): reksa dana pendapatan tetap, persiapan S2/S3, rumah kedua, ibadah suci.
- Jangka panjang (>5 tahun): reksa dana saham/ETF, saham, atau bisnis untuk pensiun dan financial freedom.
2. Usia Jelang Pensiun (50-58 tahun)
- Kondisi keuangan lebih stabil dari investasi dan tabungan masa produktif.
- Tetap sisihkan penghasilan untuk dana pensiun.
- Siapkan proteksi seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, termasuk perencanaan warisan.
3. Usia Pensiun (>60 tahun)
Nikmati hasil investasi dan pendapatan pasif, misalnya dari properti, usaha yang sudah berjalan, deposito, SBN, atau DPLK.
Rencanakan pembagian warisan bagi anak-anak.
Kunci Meraih Kemerdekaan Finansial
Kunci meraih kemerdekaan finansial dimulai dari alokasi keuangan yang tepat, mulai dari memenuhi kebutuhan dasar, menyiapkan dana darurat, hingga memastikan perlindungan lewat asuransi. Dengan menata pengeluaran dan prioritas secara bijak, setiap orang dapat membangun fondasi keuangan yang kuat untuk menghadapi risiko tak terduga di masa depan.
Selain itu, penting untuk membangun aset dan investasi yang sesuai dengan tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Mengelola keuangan dengan disiplin dan konsisten akan membantu seseorang mencapai kebebasan finansial, memastikan penghasilan dan investasi dapat bekerja untuk mendukung gaya hidup serta keamanan finansial di masa tua.
Dengan perencanaan matang, siapa pun bisa mengibarkan bendera kemerdekaan finansial mereka sendiri, bahkan sebelum memasuki masa pensiun.