Ragam
Yogyakarta Selalu Punya Gebrakan: Ada Lomba Melamun Buat Rayain HUT RI
Bingung mau lomba 17-an apa? Ikut lomba melamun aja di Yogyakarta!
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Kreativitas warga Yogyakarta seolah nggak pernah ada habisnya, terlebih saat momentum perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Jogja punya gebrakan unik dengan mengadakan lomba anti mainstream, yaitu lomba melamun.
Di tengah sibuknya persiapan lomba ikonik seperti balap karung, tarik tambang, atau panjat pinang, lomba melamun tampil beda dan menarik perhatian warga Jogja bahkan luar kota. Ide nyeleneh ini pun viral di media sosial dan mengundang rasa penasaran warganet.
Nggak kalah menarik, caption unggahan tersebut juga cukup menggelitik, lho. peserta lomba diajak melamun di spot favorit sambil memandangi pemandangan hijau.
“Rasakan melamun di spot favorit kami, di atas Benteng Cepuri sembari memandangi hamparan hijau nan luas.” Tulis pengunggah even tersebut di Instagram.
Konsep Lomba Melamun yang Beda dari Lainnya
Berbeda dengan lomba fisik atau adu ketangkasan, lomba melamun justru menguji kemampuan peserta buat nggak ngapa-ngapain. Tampaknya ide lomba ini juga sekaligus jadi wadah buat orang-orang yang hobi melamun tapi dengan konsep even yang matang.
Menurut unggahan panitia even tersebut, lomba melamun bakal diselenggarakan pada 18 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB. Nantinya, akan ada dua kategori, yaitu Si Paling Ekspresionis dan Si Paling Bertahan Lama.
Aturan lombanya pun sederhana dan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat umum yang tertarik buat ikutan. Berikut beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dan diikuti dalam lomba melamun ini.
- Datang tepat waktu.
- Dilarang ngobrol kanan kiri.
- Dilarang bermain HP.
- Dilarang mengganti posisi secara berlebihan.
- Dilarang mengantuk dan tidur.
- Peserta paling akhir bertahan dan memiliki ekspresi paling unik adalah pemenangnya.
Selain aturan lomba, panitia juga menyediakan fasilitas khusus bagi peserta, antara lain bantal lesehan yang nyaman, nomor dada, sharing teh poci, es teh rempah dan snack, dokumentasi, serta free cetak foto.
Uniknya, pemenang bukan hanya ditentukan karena bisa bertahan paling lama, tapi juga penilaian ekspresi saat melamun. Mungkin, semakin unik dan lucu ekspresinya, semakin besar peluang untuk menang.
Baca Juga
Rok Panjang dan Rambut Diikat, Ayu Ting Ting Berubah Jadi Sopan Saat Duet Sama Rhoma Irama di Konsernya
Garuda di Dadaku: Angin Segar di Tengah Kontroversi Merah Putih One For All, Siap Tayang 2026
Terjebak di Dunia Media Sosial: Gen Z dan Tren Hidup di Atas Utang
Jangan Sedih Sendirian: Begini Cara Melewati Duka Keguguran Bersama Pasangan
Bikin Wajah Tirus Sekejap, Tapi Risiko Besar Mengintai: Fakta di Balik Tren Buccal Fat Removal!
Menaker Bongkar Realita Pahit Pekerja di Indonesia: Gaji Pas UMR, Cuti Nihil, Risiko Tinggi
Kalau tertarik mengikuti lomba melamun di Jogja ini, calon peserta bisa mendaftar secara online melalui link yang disediakan panitia. Tapi, nantinya akan dikenakan biara registrasi sebesar Rp20 Ribu.
Respons Nyeleneh Warganet
Menariknya, lomba eksentrik ini bukan cuma bikin penasaran tapi juga menuai respons nyeleneh dari warganet. Beberapa yang tampak tertarik mulai menanyakan aturan tambahan yang belum dijelaskan.
“kalo tiba tiba ketawa sendiri boleh ga min?,” tanya warganet di kolom komentar.
“Nek telat karena udah nyicil ngelamun di motor pie min?(kalau terlambat karena sudah nyicil melamun di motor gimana, min?,” timpal yang lain nggak kalah nyeleneh.
“pengen ikut tapi takut kesurupan,” ungkap warganet lain yang tampak was-was nggak jelas.
“Takut kalau ikut ngelamun trs kebablasan mewek karena beban hidup,” tambah komentar lainnya.
Dampak Positif: Dari Kreativitas hingga Pariwisata
Selain menjadi hiburan, lomba melamun juga memberi dampak positif bagi lingkungan setempat. Pertama, kegiatan ini memacu kreativitas warga untuk terus berinovasi dalam membuat lomba unik setiap perayaan kemerdekaan.
Kedua, lomba ini menjadi daya tarik wisata lokal. Peluang peningkatan wisatawan untuk datang ke Jogja, baik sengaja mampir untuk menonton atau ikut lomba, jadi makin besar. Momen ini nggak cuma hiburan saat libur tapi juga bagian dari pengalaman otentik yang unik.
Dampak ekonomi juga berpotensi meningkat dengan terciptanya kesempatan bagi pedagang makanan dan minuman di sekitar lokasi lomba. Mereka jadi ikut kecipratan rezeki karena penonton dan peserta biasanya membeli jajan sambil menonton lomba.