Ragam

Belajar Sepanjang Hayat ala Widyawati: Mulai Passion Baru di Usia yang Tak Lagi Muda, Kenapa Tidak?

Meski puluhan tahun berkarier di dunia akting, Widyawati tetap berani keluar dari zona nyaman dan mencoba passion baru di usia yang tak lagi muda. Kisahnya jadi bukti bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan berkarya.

Vania Rossa

Widyawati (Instagram/widyawati_sophiaan)
Widyawati (Instagram/widyawati_sophiaan)

Dewiku.com - Nama Widyawati sudah jadi legenda di dunia perfilman Indonesia. Sejak muda, ia membintangi berbagai film besar, meraih penghargaan prestisius, dan dikenal sebagai salah satu aktris paling berpengaruh. Banyak yang mengira perjalanan kariernya akan terus berada di jalur akting hingga akhir hayat. Namun, siapa sangka, di usia matang Widyawati justru memilih membuka lembaran baru: mencoba passion lain di luar dunia seni peran.

Menurut Widyawati, belajar hal baru tidak pernah mengenal batas usia.

“Kalau mau mulai, ya mulai saja. Tidak ada kata terlambat,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Bagi dia, usia yang tak lagi muda justru membawa keunggulan berupa pengalaman hidup yang membuat proses belajar lebih kaya dan bermakna.

Keluar dari Zona Nyaman

Selama ini, publik mengenal Widyawati lewat kamera, naskah, dan panggung. Tetapi beberapa tahun terakhir, ia mulai menekuni hal-hal yang berbeda: melukis, terlibat dalam kegiatan sosial, hingga tampil sebagai pembicara di acara-acara inspiratif.

Langkah ini jelas bukan hal mudah. Dunia yang ia masuki punya ritme dan tantangan baru, namun Widyawati justru merasa tertantang.

“Saya senang mencoba hal baru. Rasanya seperti kembali muda, punya banyak rasa ingin tahu,” katanya sambil tersenyum.

Proses Belajar yang Menyenangkan

Memulai dari nol memang penuh rintangan. Widyawati harus beradaptasi dengan teknik melukis, cara mengelola program sosial, hingga gaya komunikasi berbeda saat menjadi pembicara. Ia tidak menampik sempat gugup, apalagi berada di tengah orang-orang yang lebih muda. Tapi pengalaman itu justru memberinya perspektif baru.

“Sekarang saya lebih menikmati prosesnya. Kalau salah ya tidak apa-apa, yang penting belajar,” ujarnya.

Filosofi ini sejalan dengan tren global tentang lifelong learning. Menurut laporan World Economic Forum, kemampuan untuk terus belajar hal baru adalah kunci bertahan di dunia yang cepat berubah. Bahkan, studi Harvard menunjukkan orang yang aktif mengeksplorasi passion baru di usia dewasa cenderung lebih bahagia, sehat mental, dan merasa hidupnya lebih bermakna.

Jadi Inspirasi untuk Banyak Orang

Perjalanan Widyawati jelas lebih dari sekadar hobi. Kisahnya menjadi pesan kuat bagi perempuan dan masyarakat luas: passion bisa ditemukan kapan saja. Banyak orang merasa ragu karena berpikir sudah terlambat, padahal yang terpenting adalah keberanian untuk memulai.

“Jangan tunggu sampai semuanya siap. Mulai saja dari hal kecil yang membuat hati senang,” pesannya.

Semangat itu juga selaras dengan gerakan perempuan modern yang berani menata ulang hidup, meski di usia matang. Di era sekarang, banyak figur publik internasional—mulai dari aktris Hollywood hingga tokoh bisnis—juga memulai passion baru setelah 40 tahun ke atas. Widyawati pun membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap relevan sekaligus inspiratif.

Menggabungkan yang Lama dan yang Baru

Meski sibuk dengan passion barunya, Widyawati tidak meninggalkan dunia akting. Justru, ia mencoba menggabungkan pengalaman lamanya dengan minat barunya. Misalnya, ia ikut merancang proyek teater yang memadukan seni peran dan seni visual, atau menggunakan popularitasnya untuk mendukung program sosial. Dengan begitu, ia menunjukkan bahwa memulai hal baru bukan berarti memutus masa lalu, melainkan menjadikannya bekal untuk karya yang lebih kaya dan berwarna.

Kisah Widyawati jadi pengingat sederhana bahwa usia hanyalah angka. Yang paling penting adalah keberanian untuk melangkah dan rasa penasaran untuk terus belajar.

Entah itu melukis, mencoba bisnis kecil-kecilan, atau sekadar mengambil kelas baru, setiap langkah bisa membuka pintu kebahagiaan. Jadi, kalau selama ini kamu menunda karena merasa “sudah terlambat”, mungkin sekarang saatnya mencontoh Widyawati: mulai saja, dan biarkan prosesnya membawa kamu ke perjalanan hidup yang lebih berwarna.

(Clarencia Gita Jelita Nazara)

Berita Terkait

Berita Terkini