Ragam

Rayakan Hari Kemerdekaan, Negara Bagi-Bagi Uang Triliunan ke Warganya: Kisah Nyata di Vietnam!

Perayaan fantastis HUT kemerdekaan Vietnam bikin warganet Indonesia iri maksimal, terutama acara bagi-bagi uang ke warganya.

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Momen perayaan HUT Kemerdekaan ke-80 Vietnam (dok. REUTERS)
Momen perayaan HUT Kemerdekaan ke-80 Vietnam (dok. REUTERS)

Dewiku.com - Muncul pemberitaan menarik di media sosial yang cukup fantastis di mana momen perayaan hari kemerdekaan ke-80 dilakukan dengan bagi-bagi uang triliunan untuk warga. Sayangnya, berita heboh ini bukan terjadi di Indonesia tapi di Vietnam.

Tampaknya pemerintah Vietnam memilih program bantuan sosial untuk masyarakat sebagai bagian dari upaya untuk menggerakkan ekonomi nasional. Bahkan, Vietnam juga menggelar parade militer terbesar sepanjang sejarahnya, lho.

Di sisi lain, apa yang dilakukan Vietnam pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 ini sukses membuat banyak orang tercengang. Terlebih momen ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia yang sama-sama merayakan HUT Kemerdekaan ke-80.

Uang Triliunan untuk Warga: Apresiasi atau Strategi Ekonomi?

Kebijakan bagi-bagi uang ini sempat menimbulkan pertanyaan besar terkait tujuannya, sebagai bentuk perayaan atau malah ada strategi ekonomi di baliknya. Pemerintah Vietnam mengaku kalau langkah ini jadi bagian dari perayaan sekaligus dorongan ekonomi.

Dalam lansiran Suara.com, diungkap kalau pemerintah Vietnam membagikan bantuan tunai kepada 100 juta warga dengan nominal penerimaan 100 Ribu Dong, atau setara dengan Rp63.000 per orang.

Total anggaran yang disiapkan pemerintah sendiri mencapai US$380 Juta atau sekitar Rp6,3 Triliun. Nominal fantastis yang dianggarkan untuk warga di tengah perayaan besar yang biasanya dikemas dalam perayaan mewah semata.

“Kami teguh dalam komitmen untuk mempertahankan kemerdekaan, kebebasan, kedaulatan, dan integritas wilayah Tanah Air kami, hingga ke setiap jengkal tanah suci,” ungkap To Lam, Ketua Partai Komunis Vietnam.

Meski secara nominal per kepala terbilang minim, tapi setidaknya pemberian uang tunai membuat pemerintah berkontribusi dalam konsumsi rumah tangga demi memperkuat roda perekonomian bisa terus berputar.

Bandingkan dengan Indonesia: Sama Meriah, Tapi Beda Gaya

Kalau melihat ke Indonesia, perayaan HUT RI ke-80 sebenarnya juga berlangsung meriah. Mulai dari upacara bendera di Istana Merdeka, parade budaya, lomba rakyat, hingga pesta kembang api di berbagai daerah.

Namun, tentu saja berbeda dengan Vietnam, Indonesia nggak menggelar acara bagi-bagi uang triliunan rupiah secara langsung. Bahkan kebijakan pemerintah Indonesia justru semakin membuat rakyat menjerit.

Ditambah lagi tingkah anggota DPR yang seharusnya jadi wakil rakyat malah nggak pro rakyat. Buntut kekecewaan yang menumpuk dari rakyat pun mendorong aksi demonstrasi pecah sejak 28 Agustus 2025.

Netizen: “Ini Tentang Peduli Pada Rakyat”

Membandingkan dengan kondisi negeri, netizen pun ikut buka suara dan menyebut kalau langkah pemerintah Vietnam menunjukkan kepedulian pada rakyat. Bahkan netizen juga tampak iri karena kepedulian serupa nggak terjadi di Nusantara.

“Ini bukan tentang nominal, ini tentang seberapa perduli pemerintah ke pada rakyatnya,” ungkap salah satu netizen di kolom komentar.

“Vietnam aja bisa begitu,” tulis netizen lain tampak iri.

“beda disini, Demo dimana-mana,” balas yang lain menyoroti kondisi negeri terkini.

“Kita 80 thn di hadiahi kenaikan pajak, aneka pajak, bayar royalti, rek di blokir dsb,” timbal lainnya satir.

Refleksi untuk Indonesia

Meski nggak ada bagi-bagi uang miliaran, tapi perayaan HUT RI tetap punya makna mendalam. Justru yang perlu dipikirkan adalah bagaimana pemerintah Indonesia bisa menghadirkan kebijakan yang benar-benar terasa manfaatnya bagi rakyat.

Seperti halnya Vietnam yang memberi bantuan langsung sebagai bentuk stimulus, Indonesia bisa lebih memperkuat program perlindungan sosial agar rakyat kecil nggak hanya merasakan kemerdekaan dalam simbol.

Seluruh rakyat negeri ini berhak merdeka dalam kehidupan nyata, terutama dalam hal harga pangan terjangkau, pendidikan terjamin, dan layanan kesehatan mudah diakses. Hal ini hanya bisa dicapai melalui kebijakan pro rakyat, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif.

 

×
Zoomed

Berita Terkait

Berita Terkini