Trending

Review Squid Game 3, Endingnya Nggak Sesuai Ekspektasi Penonton?

Squid Game 3 hadir dengan permainan lebih brutal dan cerita lebih dalam, tapi benarkah ending-nya gagal memuaskan ekspektasi?

Vania Rossa | Ayu Ratna

Ending Squid Game Season 3 (Soompi)
Ending Squid Game Season 3 (Soompi)

Dewiku.com - Squid Game 3 akhirnya tayang dan langsung menuai reaksi beragam dari para penonton. Serial ini kembali menghadirkan kekacauan berdarah khas drama Korea Squid Game, tapi kali ini dibumbui lebih banyak dilema moral yang bikin penonton mikir, bukan cuma tegang.

Tapi meskipun banyak yang mengapresiasi sisi emosional dan pengembangan karakternya, nggak sedikit juga yang merasa ending-nya agak antiklimaks dan bikin kecewa.

Beberapa penonton merasa ekspektasi mereka di musim ketiga ini nggak terpenuhi sepenuhnya. Alur yang dianggap terlalu repetitif, konflik yang nggak berkembang signifikan, dan kemunculan terlalu banyak karakter baru yang kurang digali, jadi salah satu sumber kekecewaan.

Apalagi endingnya yang dinilai terlalu “ngambang” walaupun emosional. Jadi, sebenarnya Squid Game 3 worth ditonton atau enggak? Yuk, simak review selengkapnya!

Lebih Brutal, Tapi Juga Lebih Manusiawi

Dari segi aksi dan tensi, Squid Game Season 3 tetap menyajikan pengalaman nonton yang mendebarkan. Permainan dalam season ini jauh lebih rumit dan ekstrem dibanding musim sebelumnya. Ada momen-momen yang benar-benar bikin napas tertahan, apalagi ketika karakter harus membuat keputusan yang nggak cuma soal hidup dan mati, tapi juga soal nurani.

Yang menarik, meskipun lebih brutal, season ini justru terasa lebih manusiawi. Contohnya, ada adegan seorang ibu tua yang rela mengorbankan dirinya demi orang lain, dan kisah seorang perempuan hamil yang harus memilih antara bertahan hidup atau menyelamatkan anak yang belum lahir. Penonton diajak ikut merasakan beban psikologis dari para peserta, bukan cuma jadi saksi mata darah-darah yang muncrat.

Karakter Gi-hun juga mendapat pengembangan yang lebih dalam. Ia digambarkan makin hancur secara batin, dihantui rasa bersalah, dan berjuang bukan untuk menang tapi untuk menghentikan permainan mematikan ini. Jadi, walau karakternya familiar, versinya di season ini terasa lebih kelam dan tragis.

Tapi meski banyak elemen emosional yang kuat, sisi ceritanya justru terasa kurang greget buat sebagian penonton. Banyak yang merasa plot utama berjalan di tempat, dan konflik utamanya nggak berkembang signifikan. Isu seputar detektif Jun-ho yang mencoba membongkar Squid Game lagi-lagi mentok tanpa resolusi yang memuaskan.

Ending Mengejutkan Tapi Kurang Greget?

Akhir cerita Squid Game 3 memang dramatis. Gi-hun, yang kembali ikut permainan dengan misi menghentikannya, malah harus menghadapi duel hidup-mati dengan Myung-gi, seorang karakter yang nekat membunuh demi hadiah.

Di titik klimaks, Gi-hun justru memilih melompat ke kematiannya agar bayi yang ikut permainan bisa selamat dan jadi pemenang. Ending ini penuh makna dan emosional, tapi buat sebagian penonton, terlalu "mengawang" dan terasa nggak sesuai buildup cerita sebelumnya.

Sementara itu, subplot tentang detektif Jun-ho yang akhirnya sampai ke lokasi permainan juga nggak berakhir seperti yang diharapkan. Bukti-bukti hancur dalam ledakan fasilitas, dan Front Man yang ternyata saudara kandungnya berhasil kabur lagi. Banyak yang menganggap subplot ini cuma muter-muter dan nggak kasih efek signifikan terhadap cerita besar Squid Game.

Adegan penutupnya cukup simbolis, menampilkan Front Man membawa bayi dan bertemu seseorang yang memainkan ddakji. pertanda bahwa permainan mungkin belum berakhir. Ini memberi ruang untuk kemungkinan spin-off atau season baru, tapi juga bikin banyak penonton merasa “digantung”.

Terlepas dari berbagai reaksi itu, Squid Game Season 3 tetap berhasil menyampaikan pesan moral yang dalam, soal pengorbanan, empati, dan betapa rusaknya sistem yang mempertaruhkan nyawa demi hiburan dan uang. Sayangnya, dengan ekspektasi yang sudah begitu tinggi, banyak penonton merasa eksekusinya belum cukup maksimal.

Drama Korea Squid Game 3 memang punya banyak momen berkesan dan kuat secara emosional, tapi plot yang terasa datar dan ending yang antiklimaks bikin banyak penonton merasa kurang puas.

Buat kamu yang ngikutin dari awal, musim ini tetap layak ditonton karena pengembangan karakter dan pesan moralnya. Tapi buat yang berharap twist dahsyat seperti musim pertama, sebaiknya turunkan ekspektasi dulu, ya!

Berita Terkait

Berita Terkini