Ragam

TikTok Bisa Bikin Otak Lemot? Ini Fakta Ilmiah Kenapa Sulit Fokus Setelah Kebanyakan Scroll

Sering scroll TikTok terus-menerus? Hati-hati, otakmu bisa jadi lemot dan susah fokus! Bongkar fakta ilmiah di balik efek TikTok ke attention span kamu di sini.

Vania Rossa

Ilustrasi scroll TikTok. (Freepik)
Ilustrasi scroll TikTok. (Freepik)

Dewiku.com - Siapa di sini yang merasa nggak bisa lepas dari TikTok? Sedikit-sedikit buka, scroll TikTok sebentar, eh tahu-tahu udah satu jam lebih berlalu.

Konten video pendek yang nggak ada habisnya itu memang bikin betah. Tapi, pernah nggak kamu sadar kalau setelah maraton scroll TikTok, tiba-tiba jadi susah fokus pas mau ngerjain sesuatu yang serius? Pikiran kayak lompat-lompat, gampang terdistraksi, dan rasanya otak jadi lemot?

Ternyata, ini bukan cuma perasaanmu doang, lho! Ada fakta ilmiah di balik fenomena ini yang bisa menjelaskan kenapa kebiasaan scroll TikTok berlebihan bisa memengaruhi kemampuan fokus dan attention span kita.

Scroll Terus, Attention Span Jadi Pendek?

Aplikasi video pendek kayak TikTok ini udah jadi bagian dari keseharian banyak orang, apalagi generasi muda. Kontennya yang cepat, menghibur, dan terus berganti dalam hitungan detik bikin kita betah scroll tanpa henti. Tapi di balik keseruannya itu, kebiasaan ini ternyata punya dampak ke salah satu kemampuan penting kita: attention span, atau gampangnya, rentang perhatian.

Beberapa ahli dan peneliti udah bilang kalau kebanyakan ngonsumsi konten yang ngebut kayak di TikTok ini bisa ngubah cara otak kita memproses informasi. Akibatnya, kita jadi gampang banget terdistraksi, susah fokus, dan nggak sabaran kalau ketemu informasi yang nggak langsung kasih stimulasi atau "kejutan".

Sebuah studi yang diterbitkan di Nature Communications bahkan nemuin kalau makin sering kita ngonsumsi konten cepat kayak video TikTok atau Reels, makin cepet juga kita ganti perhatian ke hal lain.

Ini terjadi karena otak kita terbiasa nerima stimulus instan yang terus berubah. Jadi, pas ketemu informasi yang lebih panjang dan butuh mikir dalam, otak jadi kurang sabar buat mencernanya. Nah, dalam jangka panjang, ini bisa ngaruh ke kemampuan kita buat nyelesaiin tugas, baca buku yang tebal, atau ngerjain sesuatu yang butuh konsentrasi penuh.

Konten Ngebut, Otak Ikut Beradaptasi

Otak manusia itu unik banget, dia punya sifat plastis. Artinya, otak bisa berubah dan menyesuaikan diri tergantung kebiasaan kita. Nah, kalau otak terus-terusan dilatih buat pindah dari satu informasi ke info lain dalam waktu singkat, koneksi antar bagian otak yang ngatur konsentrasi jadi kurang kuat.

Makanya, kita jadi lebih gampang bosan, susah nikmatin proses yang pelan, dan cenderung pengen hasil yang serba cepat. Akhirnya, banyak deh yang ngerasa susah banget baca buku, ngikutin pembahasan panjang, atau nyimak pelajaran tanpa kepikiran buat buka HP.

Meskipun begitu, dampak penggunaan TikTok ke attention span ini nggak selalu sama di setiap orang, kok. Faktor usia, kebiasaan belajar, sampai seberapa sering kita pakai aplikasinya itu ngaruh banget.

Remaja dan anak-anak, yang otaknya masih dalam masa perkembangan, katanya lebih rentan ngalamin penurunan kemampuan fokus kalau kebanyakan terpapar konten cepat.

Sementara itu, orang dewasa mungkin punya kontrol diri yang lebih baik, tapi tetep aja bisa kena dampaknya kalau nggak dibatasi waktu layarnya.

Keseimbangan Kunci Utama

Penggunaan TikTok dan platform serupa sebenarnya nggak selalu negatif, kok. Banyak juga kontennya yang edukatif, nginspirasi, dan nambah wawasan, mulai dari info sains yang dikemas ringan sampai tips belajar, masak, atau ngelola keuangan. Bahkan, buat sebagian orang, TikTok bisa jadi sumber motivasi dan wadah buat berekspresi secara kreatif.

Tapi, kita perlu sadar nih. Kalau dipakai berlebihan dan tanpa kontrol, pola konsumsi konten yang cepat dan terus berubah itu bisa ganggu kemampuan otak buat fokus. Otak yang terbiasa nerima rangsangan instan bakal cenderung nyari hal-hal yang serba cepat juga, dan akhirnya kehilangan kesabaran pas harus menghadapi sesuatu yang pelan atau butuh perhatian penuh. 

Untuk jaga keseimbangan, penting banget buat kita semua mulai netapin batas waktu pakai media sosial. Nggak harus berhenti total kok, cukup biasain diri buat istirahat dari layar setelah beberapa waktu. Ini bisa ngasih jeda sehat buat otak. Selain itu, isi waktu luangmu dengan aktivitas lain kayak baca buku, nulis jurnal, menggambar, atau main alat musik. Ini bisa bantu ngelatih otak buat kembali fokus ke satu hal dalam waktu yang lebih lama.

Aktivitas semacam itu ngajarin otak kita buat bertahan dalam proses, bukan cuma ngejar hasil yang cepat.

Semakin sering otak dilatih buat nikmatin proses yang tenang dan mendalam, semakin kuat juga kemampuannya buat tetep fokus di tengah derasnya arus informasi dari mana-mana.

Kesadaran buat ngatur waktu layar dan bikin rutinitas yang seimbang itu penting, nggak cuma buat anak-anak dan remaja, tapi juga buat orang dewasa.

Karena pada akhirnya, kemampuan buat fokus dan konsentrasi itu tetep jadi modal penting buat ngejalanin aktivitas sehari-hari, baik di dunia kerja, pendidikan, maupun dalam kehidupan pribadi kita.

(Sifra Kezia)

Berita Terkait

Berita Terkini