Ragam
Hipogami: Saat Cewek Nggak Takut Jatuh Cinta Sama Cowok "di Bawahnya"
Ketika perempuan lebih mandiri secara finansial, tren hipogami makin kelihatan. Cek penjelasan lengkap soal kenapa cewek sekarang nggak takut pilih cowok yang "nggak lebih tinggi".
Vania Rossa | Ayu Ratna

Dewiku.com - Pernah nggak sih kamu lihat atau denger kisah cewek sukses yang pacaran atau nikah sama cowok yang punya status sosial atau ekonominya di bawah dia? Nah, itu tuh yang disebut dengan istilah hipogami.
Fenomena ini makin sering kita temuin di era sekarang, di mana cewek-cewek udah makin mandiri dan punya pilihan sendiri buat urusan pasangan hidup, nggak harus yang 'lebih tinggi' secara status.
Baca Juga
Diet, Self-Love, dan Makanan Sehat: Jalan Menuju Cantik Seutuhnya
Full Time Nggak Ada Libur: Kalau Jadi Ibu Rumah Tangga Dibayar, Negara Bisa Bangkrut?
Sahabatan Tapi Mesra? Al Ghazali & Aaliyah Massaid Buktikan Cowok-Cewek Bisa Akrab Tanpa Baper!
Belajar dari Maudy Ayunda: Suami Istri Beda Karakter Bukan Halangan, Asal Tahu Cara Berjalan Bersama
Flirting di Era Digital: Beda Tipis Antara Friendly dan Ngasih Harapan Palsu, Wajib Tahu Tandanya, Nih!
Kisah Bayi Arumi Aghnia Azkayra, Tangannya Harus Diamputasi: Diduga Korban Malpraktik?
Di tengah masyarakat yang masih sering mandang pasangan dari segi gaji, jabatan, atau gelar pendidikan, hipogami jadi semacam 'gerakan diam-diam' yang menentang standar lama.
Banyak perempuan sekarang lebih milih cowok yang bisa kasih dukungan emosional dan hubungan yang sehat, dibanding sekadar cari yang tajir atau punya jabatan gede. Yuk, kita bahas lebih jauh soal hipogami ini, dan kenapa tren ini makin banyak ditemuin!
Apa Sih Hipogami Itu?
Hipogami itu istilah buat kondisi di mana cewek menjalin hubungan atau menikah sama cowok yang status sosial, ekonomi, atau pendidikannya lebih rendah dari dia.
Lawannya? Hipergami, yang biasanya lebih dikenal di masyarakat, yaitu cewek cari pasangan yang statusnya lebih tinggi atau minimal setara.
Fenomena hipogami ini jadi bukti kalau nilai-nilai dalam hubungan udah banyak berubah. Kalau dulu perempuan sering dituntut buat cari cowok yang 'lebih mapan', sekarang banyak yang merasa nggak harus gitu. Buat mereka, kenyamanan emosional dan saling menghargai jauh lebih penting daripada sekadar status.
Di beberapa negara, terutama yang tingkat pendidikan perempuannya tinggi, tren hipogami makin kelihatan. Cewek-cewek yang punya karier cemerlang atau gelar tinggi sekarang nggak masalah punya pasangan yang mungkin penghasilannya lebih kecil atau nggak selevel secara pendidikan.
Bahkan, fenomena ini juga mulai keliatan di Indonesia. Walaupun belum dominan, tapi udah banyak cewek yang nggak malu-malu nunjukin kalau mereka pacaran atau nikah sama cowok yang mungkin nggak “terlihat” lebih tinggi statusnya. Yang penting cocok dan saling dukung, kan?
Apa Sih Alasan Perempuan Pilih Hipogami?
Pertama, tentu aja karena nilai-nilai masyarakat sekarang udah lebih egaliter. Cewek udah nggak harus tunduk pada aturan lama yang bilang "cowok harus lebih tinggi dalam segala hal." Banyak perempuan sekarang lebih fokus sama kualitas hubungan ketimbang gengsi sosial.
Kedua, makin banyak perempuan yang udah mandiri secara ekonomi dan punya pendidikan tinggi. Jadi, mereka punya lebih banyak kontrol buat milih pasangan yang sesuai dengan kebutuhan emosional mereka, bukan cuma soal materi.
Ketiga, banyak juga perempuan yang udah capek sama standar maskulinitas lama. Yang katanya cowok harus jadi pemimpin, harus dominan, harus lebih kaya. Mereka pengen hubungan yang saling suportif, bukan kompetitif.
Keempat, ekspektasi orang tua atau masyarakat soal pasangan sekarang juga mulai longgar. Kalau dulu orang tua lebih aktif 'menjodohkan' atau nuntut standar tertentu, sekarang banyak orang tua yang lebih terbuka dan percaya sama pilihan anaknya sendiri.
Kelima, revolusi gender juga punya andil besar. Sekarang relasi antara cewek dan cowok udah lebih seimbang. Nggak melulu cowok yang harus menafkahi atau jadi tulang punggung. Semua bisa bareng-bareng saling bantu.
Tapi buat perempuan yang udah yakin sama pilihannya, semua itu nggak jadi soal. Mereka tahu apa yang mereka cari dalam hubungan: kenyamanan, rasa aman, dan rasa dihargai.
Pengaruh Kemandirian Finansial Perempuan terhadap Tren Hipogami
Kemandirian finansial jadi salah satu faktor paling kuat kenapa hipogami makin banyak terjadi. Karena cewek udah bisa cari duit sendiri, mereka nggak harus nyari cowok buat dijadiin "penopang hidup".
Perempuan yang punya penghasilan sendiri biasanya juga lebih percaya diri dalam ambil keputusan, termasuk soal pasangan. Mereka bisa bilang "nggak" kalau ngerasa hubungan itu nggak sehat, walaupun pasangannya punya status tinggi.
Mandiri secara finansial juga bikin perempuan nggak gampang tergiur sama cowok yang cuma modal materi doang. Mereka lebih bisa fokus ke hal-hal yang nggak kelihatan, kayak komunikasi, kasih sayang, dan support mental.
Selain itu, perempuan yang udah punya karier atau usaha sendiri cenderung lebih open-minded. Mereka tahu bahwa status sosial bukan segalanya. Dan dalam banyak kasus, cowok yang statusnya “lebih rendah” justru lebih suportif karena nggak terjebak ego atau kompetisi.
Jadi, kalau kamu perempuan dan lagi deket sama cowok yang status sosialnya “katanya” lebih rendah, jangan langsung minder. Yang penting dia bisa jadi partner hidup yang baik, saling suport, dan tumbuh bareng. Karena akhirnya, yang bikin hubungan awet bukan status, tapi komitmen dan rasa sayang yang sehat.