Trending
Gugat Cerai Suami, Dahlia Poland Dihujat Nggak Kece Lagi: Beban Jadi Ibu Kok Segede Ini?
Setelah menggugat cerai Fandy Christian, Dahlia Poland justru dihujat karena penampilannya yang dianggap berubah. Padahal, ia memilih fokus jadi ibu tanpa pengasuh. Kenapa jadi ibu harus selalu kelihatan sempurna?
Vania Rossa

Dewiku.com - Dahlia Poland kini jadi sorotan bukan cuma karena langkah besarnya menggugat cerai sang suami, Fandy Christian, tapi juga karena komentarnya soal penampilan diri yang menuai reaksi publik. Bintang sinetron yang kini menetap di Bali itu dengan jujur mengaku kalau ia tidak lagi terlalu memikirkan dandan atau gaya setelah menjadi ibu dari tiga anak.
“Aku tuh cuek banget orangnya. Jadi, aku tuh kalau di rumah ya sudah kaosan, celana pendek, terus rambut ya sudah dicepol aja gitu. Iya enggak ada waktunya juga. Heboh juga kan, mau makeup-an atau apapun juga keringatan juga nantinya. Mau ngapain?” ungkap Dahlia.
Baginya, tampil sederhana bukan karena menyerah atau tak sayang diri, melainkan karena memang sedang menjalani peran yang menyita seluruh energi dan waktunya: menjadi ibu penuh waktu, tanpa bantuan pengasuh.
Disalahkan karena Tak Lagi “Kece”?
Lucunya (atau menyedihkannya), penampilan itu malah jadi bahan hujatan. Di tengah perceraiannya, beberapa warganet justru menuding perubahan fisik dan gayanya sebagai salah satu “penyebab” hubungan rumah tangga retak.
Komentar-komentar seperti ini mengungkap standar ganda yang masih dialami banyak perempuan, terutama setelah menikah dan punya anak. Seolah-olah tugas jadi istri dan ibu belum cukup berat, mereka juga diharuskan tetap tampil “menarik”, “glowing”, dan “terjaga” setiap saat.
Kalau Nggak Dandan, Jadi Bukan Istri Idaman?
Pernikahan seringkali dipromosikan sebagai tempat tumbuh bersama. Tapi kenyataannya, banyak perempuan yang justru merasa makin sendiri setelah menikah, terjebak dalam peran yang tak pernah benar di mata orang lain.
Mau total ngurus anak, dibilang nggak update. Mau dandan, dibilang nggak fokus ke keluarga. Mau jaga karier, dibilang ambisius. Semua ada “salahnya”.
Padahal, perawatan diri seharusnya menjadi pilihan personal, bukan tuntutan sosial. Dan lebih dari sekadar wajah yang full makeup atau outfit yang stylish, menjadi ibu berarti hadir secara utuh untuk anak-anak, fisik maupun emosional.
Baca Juga
Malas Ribet tapi Mau Tetap Glowing? Cobain 5 Tinted Sunscreen Ini!
Jadi Penyelamat Untuk Pasangan? Hati-Hati, Bisa Jadi Kamu Terjebak Savior Complex
My Lovely Journey: Drakor Manis tentang Cinta, Luka, dan Menemukan Diri Sendiri
Potret Ibu dan Bayi Terbaring di Tahanan Bikin Publik Tersentuh, Fakta Hukum di Baliknya Bikin Kaget
Rambut Cepet Lepek? Coba 5 Sampo Ini Biar Tetap Fresh Seharian!
Hati-Hati Pilih Skincare, BPOM Temukan Kandungan Berbahaya di Produk Kosmetik Ini!
Label “Jutek” dan Ekspektasi yang Terlalu Tinggi
Dahlia juga mengungkap kalau dirinya sering disalahpahami karena ekspresi wajah. “Aku tuh kalau diam, muka kesannya galak gitu lho,” katanya. Cap “jutek” sudah melekat sejak ia remaja, bahkan pernah dilabrak saat SMP hanya karena ekspresi wajahnya.
Ini makin mempertegas bahwa standar pada perempuan bukan hanya soal fisik, tapi juga soal cara bicara, sikap tubuh, hingga ekspresi. Jadi bukan cuma harus terlihat cantik, perempuan juga harus ramah, hangat, lembut, menyenangkan, dan sederet tuntutan lain yang kadang tidak manusiawi.
Bahagia dengan Caranya Sendiri
Dahlia tahu betul keputusannya untuk mengurus anak-anak tanpa nanny bisa bikin lelah. Tapi dari sanalah ia merasa hidupnya penuh.
“Anak-anak masih kecil dan selalu jadi moodbooster. Aku 24 jam sama mereka. Aku stay terus di rumah, enggak ada babysitter,” ungkapnya.
Di tengah tekanan dari luar, ia menemukan versi kebahagiaannya sendiri—bukan dari citra ideal ibu sempurna, tapi dari waktu dan kehadiran utuh bersama anak-anaknya.
Kasus Dahlia Poland membuka percakapan penting soal betapa beratnya ekspektasi sosial pada perempuan, terutama setelah menikah dan jadi ibu. Banyak yang menganggap penampilan fisik perempuan harus tetap jadi prioritas, seolah-olah menjadi “kurang menarik” adalah dosa yang bisa membuat rumah tangga runtuh.
Padahal, jadi ibu itu sudah cukup menguras energi dan mental. Jadi ketika seseorang memilih rambut dicepol, baju kaosan, tanpa makeup, itu bukan karena menyerah—tapi karena sedang fokus bertahan. Dan mungkin, itu justru bentuk cinta paling jujur yang bisa diberikan.