Trending
Totalitas Budaya! Kostum Nusantara Yura Yunita Curi Perhatian di Pagelaran Sabang Merauke 2025
Penampilan Yura Yunita di Sabang Merauke 2025 jadi sorotan. Kostum Nusantara yang dikenakannya bukan hanya indah, tapi juga rayakan kekayaan budaya Indonesia.
Vania Rossa | Ayu Ratna

Dewiku.com - Pagelaran Sabang Merauke 2025 di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, jadi salah satu momen paling heboh tahun ini. Ribuan penonton dibuat terpukau, bukan cuma dengan musik megah dan tarian spektakuler, tapi juga penampilan spesial dari penyanyi bersuara emas, Yura Yunita.
Yang bikin makin menarik, Yura tampil dengan tiga kali pergantian kostum yang semuanya punya sentuhan budaya nusantara. Setiap kostum yang ia kenakan berhasil memvisualkan kekayaan tradisi Indonesia dengan gaya modern dan penuh drama.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, @yurayunita, Yura juga membagikan momen totalitasnya di panggung. Dari kostum adat Jambi, Riau, sampai gaun hitam dramatis berbahan songket Bali, semua sukses bikin penonton terpesona. Bahkan, ada momen ketika Yura melayang di atas panggung setinggi 10 meter dengan busana hijau berkilau karya desainer Ade Chan.
Elegan dengan Kostum Adat Jambi – Karya Wilsen Willim
Penampilan Yura diawali dengan membawakan lagu tradisional “Injit-Injit Semut” bersama The Resonanz Children’s Choir. Untuk lagu ini, ia mengenakan baju adat Jambi berwarna hijau dengan detail bordir emas dan payet.
Kostum yang dirancang oleh Wilsen Willim itu semakin megah dengan riasan kepala emas yang memberi kesan anggun sekaligus kuat. Penonton langsung hanyut dalam nuansa budaya Jambi yang ditampilkan lewat harmoni musik dan visual busana.
Bisa dibilang, ini jadi salah satu opening paling memukau di konser Sabang Merauke, karena Yura sukses menyeimbangkan suara merdu dengan kostum yang kental tradisi.
Kostum Adat Riau dengan Suntiang Minang – Waktu Ganti Cuma 40 Detik!
Lanjut ke lagu “Pak Pung Pak Mustafe”, Yura bikin publik kagum karena cuma butuh 40 detik untuk berganti kostum jadi baju adat Riau. Lagi-lagi rancangan ini dibuat oleh Wilsen Willim.
Meskipun masih mempertahankan nuansa hijau, kali ini kostumnya tampil lebih megah dengan suntiang khas Minang di kepala Yura. Riasan kepala tersebut menambah kesan dramatis sekaligus memperkuat simbol budaya nusantara yang kaya.
Baca Juga
Bukan Cacingan, Balita Sukabumi Meninggal karena Sepsis: Alarm Bahaya Malnutrisi dan Stunting
5 Alasan Perempuan Anak Pertama Bisa Jadi Pasangan Paling Ideal
Kang Ji Young Main Dua Karakter Sekaligus di I Kill You, Drama Korea Penuh Intrik dan Identitas Ganda
Mengenal Skin Cycling: Cara Baru Biar Skincare Malam Nggak Bikin Ribet
Gebrakan Baru Lisa Mariana: Resmi Jadi Janda Gemoy Gara-Gara Drama dengan Ridwan Kamil
Kebijakan Baru Bikin Pusing, Tapi QRIS dan Transportasi Umum Jadi Pengecualian yang Layak Disyukuri
Perpaduan musik riang dan kostum adat yang penuh detail berhasil bikin penonton semakin meriah, bahkan banyak warganet yang memuji totalitas Yura di panggung.
Gaun Hitam Dramatis Songket Bali – Karya Denny Wirawan
Setelah dua busana adat, Yura muncul dengan gaya berbeda lewat gaun hitam dramatis karya Denny Wirawan. Bahan utama gaun ini adalah songket Bali, yang dikemas dengan desain modern dan elegan.
Gaun ini punya detail off-shoulder dengan aksen bulu besar di kerah, memberikan kesan bold sekaligus glamor. Penampilan Yura di segmen ini benar-benar menampilkan sisi powerful sekaligus classy.
Busana karya Denny Wirawan ini memperlihatkan bagaimana kain tradisional Bali bisa diolah jadi fashion high-end tanpa kehilangan identitas budayanya.
Gaun Hijau Berkilau ala Ade Chan – Aksi Melayang di Udara
Puncak totalitas Yura muncul saat ia mengenakan gaun hijau berkilau karya Ade Chan. Gaun ini punya detail unik berupa aksen sisik berkilau yang terinspirasi dari budaya Yogyakarta.
Yang bikin makin spektakuler, Yura tampil melayang dari ketinggian 10 meter di atas panggung, sambil melemparkan selendang panjang ke bawah. Lipstik merahnya pun berpadu sempurna dengan hijau gaun dan mahkota emas yang dipakainya.
Aksi panggung ini langsung jadi sorotan penonton dan viral di media sosial. Banyak yang menyebutnya sebagai momen “ikonik” dalam sejarah pagelaran Sabang Merauke.
Totalitas Yura Yunita di Pagelaran Sabang Merauke 2025 jadi bukti nyata bahwa musik, busana, dan budaya bisa berpadu jadi satu kesatuan megah. Dengan tiga kali pergantian kostum – karya desainer Wilsen Willim, Denny Wirawan, dan Ade Chan – Yura berhasil menghadirkan penampilan yang bukan cuma enak didengar, tapi juga memanjakan mata.
Pagelaran ini bukan hanya konser, tapi juga selebrasi budaya nusantara yang dikemas modern dan penuh energi. Yura Yunita sekali lagi membuktikan dirinya sebagai salah satu performer terbaik Indonesia dengan totalitas tanpa batas.