Hasil Studi: Gampang Bandingkan Harga, Banyak Orang Lebih Suka Belanja Online

Belanja online juga dinilai lebih praktis, terlebih sejak pandemi beberapa tahun lalu.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 22 April 2024 icon 12:00 WIB
Hasil Studi: Gampang Bandingkan Harga, Banyak Orang Lebih Suka Belanja Online

Ilustrasi belanja online (Pixabay/Preis_King)

Aktivitas belanja yang dilakukan masyarakat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa sektor perdagangan, baik online maupun offline, berkontribusi sebesar 12,94 persen bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023.

Walau pandemi beberapa tahun lalu sudah mengakselerasi adopsi belanja online secara signifikan, konsumen Indonesia tetap mempertahankan kecintaan mereka terhadap belanja offline.

Terkait fenomena ini, perusahaan data dan insights Populix mengadakan laporan riset terbaru yang berjudul "Preferensi Konsumen dalam Belanja Online dan Offline". Tak cuma mengulas tren belanja online dan offline, riset ini juga memperhatikan situasi pasca pandemi yang turut memengaruhi perilaku belanja konsumen.

Baca Juga: 5 Tren Belanja Ramadan dan Lebaran, Banjir Promo dan Diskon

Ilustrasi perempuan yang hobi belanja online (Freepik/benzoix)
Ilustrasi perempuan yang hobi belanja online (Freepik/benzoix)

Riset dilakukan pada 9-14 November 2023 dengan melibatkan 515 responden pembeli dan 265 penjual, baik laki-laki maupun perempuan, di Indonesia. Metode survei hybrid secara offline dan online digunakan untuk mendapatkan hasil representatif.

"Pasca pandemi, kami menyaksikan transformasi menarik dalam perilaku belanja konsumen di Indonesia. Meskipun belanja online mengalami lonjakan yang signifikan selama pandemi, belanja offline tetap menjadi pilihan utama konsumen. Riset kami menunjukkan bahwa kedua tren ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam," ungkap Head of Research Populix, Indah Tanip, dalam keterangannya, dilansir dari Suara.com.

Riset Populix membandingkan preferensi belanja konsumen dalam tiga periode: sebelum, saat, dan setelah pandemi. Hasilnya, ditemukan bahwa selama pandemi, sebagian besar responden lebih memilih belanja online (54 persen). Bahkan usai pandemi, sebanyak 49 persen dari responden masih cenderung melakukan belanja secara daring.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Belanja Luxury yang Unik, Cuma Buka Seminggu!

Walau demikian, terdapat peningkatan signifikan dalam aktivitas belanja offline setelah pandemi berakhir. Ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia tak hanya gemar belanja online, tetapi juga menyukai pengalaman berbelanja offline.

Faktor utama yang mendorong belanja online adalah praktisitas (67 persen) dan kemudahan membandingkan harga (66 persen). Di sisi lain, keuntungan belanja offline termasuk kemungkinan untuk merasakan produk secara langsung (77 persen) dan tak ada biaya pengiriman (66 persen).

Baca Juga: Ini Bahaya Sering Belanja Pakai Jastip, Apa Solusinya?

"Transaksi belanja offline maupun online memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sinergi antara ritel offline dan online menjadi kunci dalam mengakomodasi kebutuhan konsumen yang semakin beragam," tandas Indah.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI