Nama Besar Spice Girls Tercoreng Gara-Gara Skandal Biaya Buruh Rendah

Semuanya berawal dari program kaos amal 'Gender Justice'.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 24 Januari 2019 icon 16:30 WIB
Nama Besar Spice Girls Tercoreng Gara-Gara Skandal Biaya Buruh Rendah

Spice Girls. (Instagram/@spicegirls)

Girlband yang sempat ngehits tahun 90an, Spice Girls akan comeback pada Mei tahun ini. Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menyambut hari yang ditunggu-tunggu, termasuk membuat program amal 'Gender Justice' yang bekerjasama dengan organisasi sosial Comic Relief.

Cara kerja kampanye 'Gender Justcie' ini cukup sederhana. Pihak Spice Girls akan menjual merchandise berupa kaos bertuliskan #IWannaBeASpiceGirl dan sebagian keuntungannya akan disumbangkan pada Comic Relief.

Awalnya, semua berjalan lancar hingga suatu hari mencuat berita jika buruh yang bekerja di konveksi pembuatan kaos ini dibayar dengan harga rendah.

Baca Juga: Victoria Beckham Absen Konser Spice Girls, Demam Panggung Lagi?

Kylie Minogue pakai kaos amal Spice Girls. (Instagram/@spicegirls)
Kylie Minogue pakai kaos amal Spice Girls. (Instagram/@spicegirls)

Dilansir dari laman The Guardian, buruh yang bekerja di konveksi ini hanya dibayar sekitar Rp 5000/jam. Padahal dalam satu harinya buruh perempuan ini bisa bekerja hingga 16 jam sehari. Jika gagal memenuhi target, buruh ini akan menerima perlakuan kasar dari mandornya, berupa makian yang bernada seksis.

Pembuatan kaos amal yang dipusatkan di Bangladesh ini dibenarkan oleh salah satu narasumber yang identitasnya disembunyikan oleh The Guardian. Media ini menuliskan jika beban pekerjaan dan bayaran yang diterima sangat tidak layak.

Pihak Spice Girls sendiri mengaku geram dengan skandal ini. Tim Spice Girls kabarnya akan segera melakukan investigasi terhadap pabrik Interstoff Apparels, konveksi yang menangani pembuatan kaos amal Spice Girls.

Tom Fletcher pakai kaos amal Spice Girls. (Instagram/@spicegirls)
Tom Fletcher pakai kaos amal Spice Girls. (Instagram/@spicegirls)

Selama ini, Bangladesh memang terkenal sebagai negara konveksi yang menyuplai beragam busana untuk brand papan atas dunia. Sayangnya kesejahteraan buruh disana sering tidak diperhatikan.

Untuk program amal itu sendiri, pihak Comic Relief mengaku belum menerima uang yang seharusnya menjadi bagian dari keuntungan amal. Awalnya, Comic Relief dijanjikan menerima Rp 165 ribu dari setiap kaos seharga Rp 357 ribu yang berhasil terjual.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI