Mengonsumsi Nasi Putih Tidak Buruk, kok

Nasi tidak pantas dijadikan musuh.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 13 November 2018 icon 16:37 WIB
Mengonsumsi Nasi Putih Tidak Buruk, kok

Ilustrasi nasi putih. (Unsplash/Vitchakorn Koonyosying)

Biasanya, orang Indonesia baru kenyang kalau sudah makan nasi. Namun, tidak sedikit yang menganggap nasi sebagai musuh, terutama bagi yang sedang menurunkan berat badan.

Banyak yang mengatakan bahwa mengurangi makan nasi bisa membuat perutnya menjadi lebih rata dan menurunkan berat badan secara cepat. Di sisi lain, tidak makan nasi juga dianggap membuat tubuh lebih sehat.

Lantas, benarkah hal tersebut?

Nasi sendiri adalah salah satu jenis karbohidrat kompleks berbahan dasar gula yang pada akhirnya akan dipecah menjadi glukosa di saluran pencernaan. Glukosa itulah yang akan dipecah dan dijadikan sumber energi utama untuk memberikan bahan bakar bagi tubuh dalam menjalani aktivitas.

Sebenarnya mengonsumsi nasi sesuai kebutuhan tidak masalah. Sayangnya, banyak yang mengonsumsi nasi berlebihan. Jika pembakaran tidak seimbang, maka sisa gula akan menumpuk dan menjadi lemak dalam tubuh.

Ilustrasi nasi putih. (Unsplash/Pille-Riin Priske)
Ilustrasi nasi putih. (Unsplash/Pille-Riin Priske)

Karena itulah logika umum pun berkembang bahwa semakin menghindari nasi, maka semakin bagus untuk menurunkan berat badan.

Padahal, gula tidak didapatkan dari nasi saja, lho! Selain nasi, karbohidrat atau gula juga dapat ditemukan di sereal, roti, buah, minuman favoritmu (selain air putih tentunya), dan sebagainya.

Jadi walaupun kamu menghindari nasi, namun tetap mengonsumsi makanan tinggi gula, sia-sia saja perjuanganmu selama ini.

Makan nasi putih. (Unsplash/Akemy Mory)
Makan nasi putih. (Unsplash/Akemy Mory)

Tak selamanya makan nasi bisa membuat tubuh jadi gemuk. Malahan makan nasi bisa menyehatkan. Sebab selain kandungan glukosa, nasi juga mengandung niasin, thiamin, asam folat, zat besi, selenium, mangan, fosfor dan magnesium.

Sehingga kalau kamu sengaja menghindari makan nasi karena menganggapnya sangat buruk, itu salah kaprah.

Namun tidak masalah juga jika kita tidak makan nasi. Dengan catatan semua itu dibolehkan selama tetap menjaga kadar karbohidrat tubuh dengan mengonsumsi makanan lain yang mengandung karbohidrat.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI