Puasa Ramadan Mirip Diet Intermittent Fasting, Ini Kunci Sukses Turunkan Berat Badan

Apa yang membuat puasa di bulan Ramadan dibilang mirip dengan diet intermittent fasting?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 02 April 2024 icon 14:10 WIB
Puasa Ramadan Mirip Diet Intermittent Fasting, Ini Kunci Sukses Turunkan Berat Badan

Ilustrasi program diet. (Unsplash/Jamie Matociños)

Banyak orang menganggap pola makan saat berpuasa di bulan Ramadan punya kemiripan dengan metode diet intermittent fasting. Benarkah demikian?

"Menurut aku, puasa ini mirip sama intermittent fasting, cuma ya tetap harus ada defisit kalori," ungkap Shania Fortuna, influencer yang aktif menggaungkan healthy lifestyle dalam podcast bersama Eathink, belum lama ini.

Bicara soal interminttent fasting, Shania menyebut metode ini cocok untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan, tetapi kesulitan menahan nafsu makan.

Baca Juga: Pakai Lip Balm Membatalkan Puasa atau Tidak? Ini Kata Buya Yahya

"Kalau kamu orang yang susah banget mengatur pola makan, gampang banget craving, itu cocok banget sama intermittent fasting. Jam makannya yang dipersempit," ujar Shania.

Sang influencer juga mengatakan, "Nah, puasa ini ibadah tapi sambil melatih kita untuk menjaga pola makan."

Jika ingin diet sambil berpuasa, asupan kalori harian tetap harus jadi perhatian. Defisit kalori adalah kuncinya, tetapi jangan sampai di bawah basal metabolic rate (BMR).

Baca Juga: Olahraga Berenang saat Puasa Ramadan, Bikin Batal atau Tidak?

"Orang awam menganggap diet adalah makan sesedikit mungkin, padahal ada yang namanya BMR. Itu simpelnya, kalori minimal yang harus kita konsumsi biar organ tubuh kita tetap berjalan dengan normal," terang Shania.

Sangat disarankan untuk menghitung BMR sebelum menjalani diet. Ini karena jika hanya makan terlalu sedikit dan tidak memenuhi BMR, diet akan terasa menyiksa dan badan pun menjadi tidak sehat.

Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi pun tidak boleh sembarangan. Berkaca dari pengalaman pribadi, Shania merekomendasikan clean eating dengan selalu memerhatikan makro nutrisi. Dia pun berupaya meminimalisir gorengan yang tinggi kalori.

"Makanannya besar, tapi kalorinya kecil. Kita tetap kenyang. Jadi, kalau ada yang mau diet sambil puasa, aku sangat menyarankan clean food. Perbanyak clean food daripada happy food," kata Shania.

Diet sehat memang tidak bisa sembarangan. Pasalnya, seseorang mestinya menjadi lebih sehat karena menjalankan pola hidup sehat. Jika malah tidak sehat, berarti ada yang salah.

Oleh karenanya, penting untuk memahami pola makan yang benar. Jika perlu, menurut Shania tak ada salah berkonsultasi dengan ahli untuk menentukan metode diet yang paling cocok.

Baca Juga: 4 Tips Diet Sehat dan Seimbang, Bukan Sembarangan Kurangi Porsi Makan

"Buat apa kita diet ekstrem biar cepet kurus dengan mengorbankan metabolisme tubuh kita? Lebih baik dietnya nggak secepat orang lain, tapi kamu mempersehat diri," tandas Shania.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI