Sendu di Januari Biru, Alasan di Balik Perasaan Sedih saat Awal Tahun

January Blues bisa terjadi akibat masa transisi setelah menjalani liburan dan kembali ke aktivitas biasanya.

By: Risna Halidi icon Rabu, 08 Januari 2025 icon 09:45 WIB
Sendu di Januari Biru, Alasan di Balik Perasaan Sedih saat Awal Tahun

Ilustrasi suasana hati buruk di bulan Januari (Freepik/rawpixel.com)

Awal tahun menjadi waktu bagi banyak orang untuk menata kembali hidup mereka, merencanakan perjalanan karier, atau mencoba menjalankan resolusi yang dibuat pada tahun baru.

Di balik itu semua, kadang muncul perasaan sendu di bulan Januari, yang identik sebagai musim dingin (hujan jika di Indonesia) yang memunculkan fenomena "January Blues" atau Januari Biru.

Perasaan ini biasanya ditandai dengan suasana hati yang kurang baik, kesedihan, rendahnya motivasi, kelelahan, serta energi yang menurun.

Baca Juga: Jadikan Tahun Baru Awal Baru: Begini Merancang Resolusi yang Lebih Bermakna

Nah dikutip Dewiku dari berbagai sumber, January Blues bisa terjadi akibat masa transisi setelah menjalani liburan dan kembali ke aktivitas biasanya.

Bulan ini juga menjadi periode puncak untuk Seasonal Affective Disorder (SAD), yang dapat menyebabkan episode depresi serius.

Menurut penelitian yang dilakukan American Psychiatric Association, SAD memengaruhi 5 persen populasi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Sebuah Rujukan: Cara Menghabiskan Malam Tahun Baru Sendirian

Masalah kesehatan mental SAD ini sendiri juga lebih umum terjadi saat pergantian tahun atau ketika musim dingin.

Lalu, bagaimana cara mengatasi sendu di January Blues?

Berikut adalah kiat-kiat untuk menghadapi awal terbaik tahun ini menurut Matthew Gill, Direktur Regional Layanan Psikologi (Midlands) di Cygnet Health Care, yang dilansir oleh Dewiku dari laman Cygnet:

Ilustrasi perempuan mengenakan jaket (Pexels/Darya Grey_Owl)
Ilustrasi perempuan merasa sendu di bulan Januari (Pexels/Darya Grey_Owl)

1. Pahami Bahwa Ini adalah Hal Normal
Alasan biologis mengapa banyak orang merasa lesu dan kurang berenergi selama bulan Januari dan tidak ada yang 'salah' dengan perasaan ini.

Banyak orang akan mengalami perasaan yang sama atau serupa, tetapi banyak yang tidak menyadarinya. Memahami bahwa itu adalah respons alami sangat membantu.

2. Dapatkan Paparan Cahaya Matahari yang Cukup
Kurangnya cahaya matahari merupakan salah satu alasan mengapa orang-orang menderita "The January Blues".

Tidak mendapatkan cukup sinar matahari dan Vitamin D telah terbukti mengurangi kebahagiaan kita dan membuat kita merasa sedih.

3. Tetap Beraktvitas dengan Bugar
Aktivitas yang bisa dilakukan adalah olahraga yang teratur, terbukti dapat mengurangi stres, membantu meningkatkan harga diri, dan meredakan kecenderungan depresi karena olahraga melepaskan endorfin yang memberikan tubuh perasaan bahagia yang positif.

4. Hindari Membuat Resolusi Tahun Baru yang Tidak Realistis
Biasanya orang menderita January Blues karena mereka terlalu ambisius dengan resolusi Tahun Baru mereka dan merasa tidak bahagia ketika mereka tidak dapat memenuhinya.

Membuat resolusi untuk memperbaiki diri adalah hal yang baik, tetapi pastikan resolusi tersebut adalah hal-hal yang dapat dipertahankan.

5. Pelajari Keterampilan Baru
Mempelajari keterampilan baru adalah cara ideal untuk mendapatkan rasa pencapaian dan meningkatkan kepercayaan diri. Ada banyak hobi yang dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

6. Tanamkan Afirmasi Positif
Cobalah untuk memulai hari dengan pikiran, ucapan, kenangan, atau kutipan positif yang mempersiapkan diri untuk memulai hari sebaik mungkin. Jangan lupa untuk terus mengingatkan diri tentang hal itu sepanjang hari.

7. Bersyukur Atas Semua yang Terjadi
Perhatikan hal-hal positif yang ada di sekitar, sekecil apa pun itu. Misalnya, nikmati rasa syukur atas tidur malam yang nyenyak atau berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu.

Jangan lupa untuk menghargai keberhasilan kecil dan merayakan pencapaian, karena ini dapat membantu mengalihkan perhatianmu dari pikiran-pikiran negatif.

Baca Juga: Mengapa Membuat Resolusi Tahun Baru Penting, Meski Seringkali Tak Pernah Terwujud

Penulis: Nurul Lutfhia Maryadi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI