Ragam
Gampang Nggak Enakan? Tanda Kamu People Pleaser dan Cara Stop-nya!
Selalu bilang "iya" meski sebenarnya ingin nolak? Bisa jadi kamu termasuk people pleaser! Kenali tanda-tandanya dan pelajari cara berhenti jadi si 'nggak enakan' demi kesehatan mental yang lebih baik.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Pernah merasa terpaksa mengiyakan ajakan, permintaan, atau bahkan kritik, hanya karena nggak enak buat nolak? Kalau iya, bisa jadi kamu termasuk dalam kategori people pleaser—seseorang yang terlalu mengutamakan kenyamanan orang lain hingga lupa dengan kebutuhan diri sendiri.
Meski sekilas terlihat baik dan menyenangkan, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Terlalu sering mengorbankan diri demi orang lain bisa bikin kamu kelelahan secara emosional dan kehilangan jati diri.
Baca Juga
Drakor Bukan Sekadar Hiburan! Ternyata Ini Manfaat Tersembunyi Buat Healing Mental Kamu
Diselingkuhin Bukan Bikin Sedih, Tapi Malu? Dilan Janiyar Spill Cara Cewek Upgrade Value Diri!
5 Tanda Kamu Emotionally Unavailable: Kaku dan Bikin Hubungan Susah Awet!
Vidi Aldiano Bikin Sheila Dara Sebel Gara-Gara Hal Sepele? Ini Cara Nerima Kekurangan Pasangan dengan Elegan
Teman dari Jauh Mau Menginap? 5 Checklist Anti-Gagal Jadi Tuan Rumah!
Pacaran Sama Si Perfeksionis? Begini Cara Hadapi Pasangan OCD Tanpa Ikut Stres!
Fokus ke diri sendiri bukan berarti egois, lho, karena justru itu bentuk cinta diri yang sehat. Kita nggak pernah tahu, kebaikan kamu akan dibalas dengan ketulusan atau justru dimanfaatkan. \Jadi, mulai sekarang nggak perlu takut bilang "tidak". Menjaga perasaan orang lain itu penting, tapi bukan tugas utamamu sampai harus mengorbankan diri sendiri.
Kamu Termasuk People Pleaser?
Melansir dari Verywell Mind, menjadi people pleaser atau mengutamakan orang lain agar bahagia memang sering muncul dari niat baik, tapi bisa berdampak buruk ke kesehatan mental dan fisik.
Setelah ini, kita akan bahas dampak negatif jadi people pleaser yang perlu kamu waspadai, plus tips gimana caranya mengatasi kebiasaan ini biar kamu bisa hidup lebih bebas, tenang, dan tetap waras.
Dampak Negatif Jadi People Pleaser:
1. Mental Jadi Tertekan
Kebiasaan menomorsatukan orang lain bikin kamu rawan stres, cemas, bahkan depresi. Karena kamu terus mengabaikan apa yang sebenarnya kamu butuhkan dan rasakan.
2. Mudah Burnout
Capek secara fisik dan emosional adalah hal yang sering dirasakan people pleaser. Kamu terlalu banyak ngiyain permintaan orang sampai lupa batas kemampuan diri sendiri.
3. Harga Diri Bisa Terkikis
Sering nyari validasi dari luar dan takut ditolak bikin kamu lupa kalau nilai dirimu nggak ditentukan dari seberapa banyak kamu bisa menyenangkan orang lain.
4. Hubungan Jadi Renggang
Ironisnya, kebiasaan menuruti keinginan orang lain bisa berujung pada konflik. Kenapa? Karena kamu jadi menyimpan rasa kesal, tapi nggak bisa mengekspresikan dengan jujur. Lama-lama bisa meledak.
5. Lupa Merawat Diri Sendiri
People pleaser cenderung menomorsatukan urusan orang lain, sampai lupa makan, lupa istirahat, bahkan lupa bahagia. Jangan sampai kamu jatuh sakit karena terus berkorban tanpa henti, ya.
6. Kehilangan Jati Diri
Kalau kamu terus-terusan menyesuaikan diri dengan ekspektasi orang, lama-lama kamu bingung sendiri: “Aku tuh maunya apa sih?” Kamu jadi nggak kenal lagi siapa dirimu sebenarnya.
Cara Melepas Kebiasaan People Pleaser:
1. Kenali Polanya
Coba perhatikan, dalam situasi seperti apa kamu paling nggak enakan? Apakah saat dimintai tolong? Saat diminta hadir di acara yang kamu nggak suka? Dari situ kamu bisa mulai sadar kapan kamu perlu belajar bilang “tidak”.
2. Latihan Bilang ‘Tidak’
Mulai dari hal kecil. Misal, tolak ajakan nongkrong yang bikin kamu capek. Nggak harus pakai alasan panjang, cukup bilang kamu butuh waktu istirahat.
3. Jadwalkan Self-Care
Waktu buat diri sendiri itu penting banget. Mau itu nonton drakor, maskeran, olahraga, atau sekadar rebahan tanpa gangguan, kamu berhak menjalaninya.
4. Lawan Pikiran Negatif
Kadang kamu takut dibilang egois, nggak peduli, atau ditinggal teman. Tapi coba deh dilawan pikiran itu—menjaga diri sendiri bukan berarti kamu jahat, justru itu bentuk cinta sehat.
5. Cari Dukungan
Kalau kamu susah lepas dari kebiasaan ini sendirian, coba ngobrol sama teman yang kamu percaya atau konsultasi ke psikolog. Kadang dibantu orang lain bisa bikin kamu lebih mudah bangkit.
6. Validasi Diri Sendiri
Nggak semua hal harus dinilai orang lain. Kamu berhak bahagia karena dirimu sendiri, bukan karena diakui orang lain. Mulai hargai langkah kecilmu dan rayakan pencapaian pribadi.
7. Ubah Mindset Tentang “NO”
Ingat ya, bilang “tidak” bukan berarti kamu jahat. Justru itu cara kamu menjaga kesehatan mental dan memberi ruang untuk hidupmu sendiri.
8. Jadi Diri Sendiri
Berani nunjukin siapa kamu yang sebenarnya, termasuk hal-hal yang mungkin nggak disukai semua orang adalah bentuk keberanian. Karena hidup bukan soal tampil sempurna, tapi jadi otentik.
Ingat, kamu nggak perlu bikin semua orang suka sama kamu. Tapi kamu wajib suka sama dirimu sendiri. Yuk, mulai hari ini, belajar buat bilang “cukup” demi menjaga kesehatan mental dan kebahagiaanmu!