Ragam

Stres karena Kerjaan Banyak? Coba Luangkan Waktu dengan Menarik Napas Saat Berada di Perjalanan

Dengan meluangkan waktu sebentar untuk menarik napas, tekanan emosional bisa dijaga dan tingkat stres bisa berkurang

Vania Rossa

Ilustrasi seorang pekerja memanfaatkan ruang tenang dalam perjalanannya menuju kantor (Freepik/jcomp)
Ilustrasi seorang pekerja memanfaatkan ruang tenang dalam perjalanannya menuju kantor (Freepik/jcomp)

Dewiku.com - Kesibukan yang padat karena pekerjaan yang menumpuk sering kali membuat siapa pun lupa akan waktu untuk beristirahat. Bahkan, banyak dari para pekerja yang justru memanfaatkan waktu luang mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan beristirahat. 

Tak hanya sebatas pekerjaan, deretan prioritas, seperti merawat dan mengantar anak, menyiapkan makanan, ataupun membereskan rumah yang bisa menyita waktu para pekerja untuk beristirahat. Belum lagi macetnya ibu kota saat menuju atau pulang dari tempat kerja turut menambah tekanan emosional para pekerja. 

Tekanan emosional inilah yang akan memicu peningkatan stres para pekerja. Akibatnya, mereka memiliki ketidakstabilan emosi dan sulit untuk mengungkapkan emosi yang sedang dirasakannya. Jika dibiarkan, tekanan emosional ini akan menyebabkan para pekerja mengalami burnout parah atau bahkan anxiety jika tidak ditangani dengan serius dan tepat. 

Untuk menguranginya, penting bagi para pekerja untuk mencari momen dan ruang tenang. Sayangnya, mereka sering kesulitan dalam mencari momen dan ruang tenang. Bahkan, saat sudah menemukannya mereka merasa bersalah karena telah berhenti sejenak dari kesibukan yang rutin. 

Menyadari pentingnya memiliki ruang tenang, Bluebird Group pun meluncurkan kampanye bertajuk #TenangBersamaBluebird. Kampanye tersebut merupakan sebuah ajakan bagi semua orang maupun pelanggan setia Bluebird untuk menjadikan perjalanan pergi maupun pulang dari kantor sebagai ruang rehat (tenang) untuk memulihkan diri. 

Mengundang Psikolog, Irma Gustiana turut menyampaikan jika ruang tenang bukan hanya sebuah konsep emosional, melainkan juga kebutuhan biologis seseorang. Walau dilakukan dalam waktu yang singkat, momen dari ruang tenang akan memberikan kesempatan bagi sistem saraf untuk kembali stabil setelah terpapar stres ataupun tekanan emosional lainnya. 

“Emosi merupakan sinyal tubuh. Jika emosi negatif tidak dikelola, dampaknya bisa terlihat pada kualitas tidur, daya tahan tubuh, hingga kemampuan kita untuk fokus. Memberi diri waktu paling tidak lima menit untuk tenang sudah cukup membantu menurunkan aktivitas sistem saraf yang memicu rasa cemas dan lelah,” jelas Irma.

Irma juga menjelaskan jika kondisi tubuh manusia dapat dilihat melalui Polyvagal Theory. Polyvagal Theory merupakan teori yang dikemukakan oleh neuropsikolog, Stephen Porges. Teori psikologi ini menerangkan jika tubuh manusia memiliki tiga alarm untuk memberitahu apakah diri merek sedang dalam keadaan stabil atau tidak. 

Tiga alarm tersebut dibagi menjadi tiga, di antaranya green light (semua aman), orange light (bahaya atau melawan), dan red light (beku atau mati rasa).

Pada Konferensi pers kampanye #TenangBersamaBluebird yang diadakan pada Kamis (16/10/2025) itu, Bluebird juga turut mengajak kolaborasi Wellness Practitioner, Rahne Putri untuk mencontohkan praktik sederhana dalam momen tenang saat berada di dalam perjalanan.

Potret Kampanye #TenangBersamaBluebird (Dok. Bluebird)
Potret Kampanye #TenangBersamaBluebird (Dok. Bluebird)

Rahne menyatakan jika dalam waktu singkat itu, hal terampuh yang dapat dilakukan oleh para pekerja saat di perjalanan adalah dengan cara menarik napas. Walau sederhana dan singkat, menarik napas bisa menjadi ruang tenang untuk mengembalikan kestabilan sistem saraf. 

“Menarik napas dalam, meluruskan kaki, atau membiarkan tubuh bersandar tanpa distraksi bisa menjadi hal kecil yang menyelamatkan hari. Aktivitas ini dapat dilakukan di mana pun, termasuk ketika di dalam perjalanan,” ungkap Rahne. 

Kemudian, Monita Moerdani selaku Chief Marketing Officer (CMO) PT Bluebird Tbk juga mengatakan jika Bluebird ingin menjadikan perjalanan tidak hanya untuk berpindah tempat, tetapi kesempatan untuk menenangkan dan menjernihkan pikiran di tengah rutinitas yang padat. 

Monita menambahkan jika #TenangBersamaBluebird ke depannya akan terus diterapkan sebagai bentuk pelayanan dari Bluebird kepada seluruh penumpang, bukan hanya sekadar sebagai kampanye yang bersifat sementara. 

Kampanye Bluebird ini secara langsung menunjukkan dan mengajak semua orang agar bisa meluangkan waktunya sedikit untuk menstabilkan dan menjernihkan pikirannya kembali agar tingkat stres bisa berkurang. 

(Annisa Deli Indriyanti)

×
Zoomed

Berita Terkait

Berita Terkini