Suku Ini Wariskan Budaya Cinta Satu Malam, Apa Faedahnya?

Cinta satu malam, oh indahnya.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 13 Februari 2019 icon 13:45 WIB
Suku Ini Wariskan Budaya Cinta Satu Malam, Apa Faedahnya?

Mengabadikan momen matahari terbenam saat liburan. (Unsplash/Oziel Gómez)

Cinta satu malam masih menjadi hal tabu di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, bagi Suku Mosuo, cinta satu malam justru terang-terangan dijadikan tradisi untuk melestarikan garis keturunan.

Suku Mosuo ada di kaki Gunung Himalaya, tepatnya Lembah Yunnan, sebelah barat daya China. Suku ini dikenal tidak menerapkan sistem perkawinan sama sekali. Mereka menganut sistem cinta satu malam yang disebut sebagai Axia atau Walking Marriage (Perkawinan Berjalan).

Wanita Suku Mosuo bebas memilih pasangan seksual mereka tanpa perlu diikat tali pernikahan. Mereka yang sudah dianggap siap secara seksual akan difasilitasi kamar pribadi.

Baca Juga: Pernikahan Anak di Malaysia Berhasil Dihentikan, Korbannya Masih 11 Tahun

Para wanita Mosuo kemudian bakal mengajak pria yang mereka minati untuk tidur bersama. Mereka pun bebas memilih pria yang berbeda di setiap kesempatan.

Saat melakukan hubungan badan, sang pria akan meletakkan topi di gagang pintu kamar si wanita sebagai penanda agar pria lain tidak masuk ke dalam kamar.

Namun, para pria hanya boleh mendatangi bilik kamar wanita setelah senja dan harus pergi sebelum matahari terbit. Mirip seperti konsep cinta satu malam yang selama ini kita ketahui, kan?

Baca Juga: Wanita Ini Baru Menikah Tiga Menit dan Langsung Minta Cerai, Ada Apa?

Ilustrasi hubungan intim. (Shutterstock)
Ilustrasi hubungan intim. (Shutterstock)

 

Jika wanita bersangkutan nantinya hamil dan melahirkan, anak tersebut menjadi tanggung jawab sang ibu. Si ayah tak memiliki tanggung jawab untuk memberi nafkah, tinggal bersama, dan apalagi turut serta membesarkan anak mereka.

Tak heran jika anak-anak Suku Mosuo tak pernah mengetahui siapa gerangan ayah biologis mereka.

Baca Juga: Cinta Satu Malam, Wanita Ini Ternyata Tidur Bareng Kembaran Calon Suaminya

Sejumlah pakar meyakini tradisi Walking Marriage yang dijalankan Suku Mosuo berkembang saat para suami berkelana begitu lama dan meninggalkan istri mereka demi berdagang melintasi Jalur Sutera dari China ke India. Konon, para istri yang tak terima ditinggalkan begitu saja, bersepakat membuat sistem cinta satu malam ini. (GuideKu.com/Aditya Prasanda)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI