Jangan Gegabah, 3 Langkah Menghadapi Pacar Mengancam Bunuh Diri

Jangan mengabaikan ancaman bunuh diri tersebut begitu saja.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 13 Agustus 2019 icon 13:00 WIB
Jangan Gegabah, 3 Langkah Menghadapi Pacar Mengancam Bunuh Diri

Ilustrasi bunuh diri. (Unsplash/Luisa Avezedo)

Sikap pacar mengancam bunuh diri mungkin bukan masalah baru dalam hubungan asmara. Namun, jika pasangan Anda melakukan itu, jangan menganggapnya remeh.

Mengabaikan ancaman bunuh diri tak akan menyelesaikan masalah, bisa jadi malah membuat dia semakin berani dan nekat. Jadi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, ketahui dan pahami alasan pacar mengancam bunuh diri.

Melansir Hellosehat, kasus ini paling sering terjadi ketika seseorang memutuskan hubungan asmara tapi ada satu pihak yang tidak terima. Ancaman bunuh diri biasanya keluar dengan harapan tidak jadi ditinggalkan.

Baca Juga: Ditegur karena Ketagihan Main Tiktok, Wanita Ini Nekat Bunuh Diri

Banyak yang tentu tidak mau melihat pasangannya mati di depan mereka atau takut disalahkan. Oleh karenanya, ancaman tersebut sering kali berhasil tapi lalu menciptakan hubungan tidak sehat karena hanya didasari perasaan kasian atau justru ketakutan.

Ada berjuta alasan mengapa orang berani untuk menghabisi nyawanya sendiri, termasuk soal kisah asmara. Meski begitu, sebenarnya ada beberapa faktor yang mendorong hal tersebut, mulai dari trauma masa lalu hingga gangguan kejiwaan.

Ilustrasi seseorang sedang berdiri di tepi sebuah bangunan tinggi. [Shutterstock]
Ilustrasi seseorang sedang berdiri di tepi sebuah bangunan tinggi. [Shutterstock]

Nah, masih mengutip Hellosehat, kalau Anda dihadapkan pada situasi di mana pacar mengancam bunuh diri, mungkin beberapa hal ini bisa membantu.

Baca Juga: Vlogger China Bunuh Diri, Diduga Kecewa Operasi Plastik Gagal

1. Katakan bahwa Anda peduli

Selain mencoba untuk menghentikan pacar Anda yang terus mengancam bunuh diri, katakan juga padanya bahwa Anda tetap peduli kepadanya walaupun kalian sudah putus hubungan.

Namun, Anda juga mesti ingat untuk memberikan batasan. Misalnya, katakan bahwa Anda memang akan terus peduli, tapi sebatas teman saja.

Apabila sulit dilakukan, mungkin Anda bisa menenangkan emosinya terlebih dahulu, baru kemudian mengatakan hal yang sejujurnya. 

Pasangan bertengkar. (Unsplash/Henri Pham)
Pasangan bertengkar. (Unsplash/Henri Pham)

2. Memberikan pilihan hidup dan mati di tangannya

Jika dia masih tetap ingin bunuh diri dan tidak berhasil ditenangkan, Anda dapat secara hati-hati mengatakan bahwa keputusan itu sepenuhnya ada di tangannya. Kehidupannya bergantung pada dirinya sendiri, bukan Anda. 

Menurut National Domestic Violence, meskipun Anda adalah pasangannya, bukan berarti harus bertanggungjawab atas tindakan dia. Sampaikan kepadanya bahwa hubungan ini dibangun dengan cinta dan saling menghormati. Anda pun tidak bisa menjalani hubungan yang didasarkan atas ancaman.

Ingat, tetap sampaikan kepedulian Anda terhadap dirinya tapi memang sudah tak bisa jika harus terus menjalani hubungan tak sehat. Kemukakan pula pertimbangan atas keputusan Anda memutuskan hubungan dengannya.

Ilustrasi: perempuan sedih karena menderita penyakit langka. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan sedih. (Shutterstock)

3. Anda tidak perlu membuktikan apapun

Salah satu hal yang harus diingat ketika pacar mengancam bunuh diri adalah menjadikannya pertanda bahwa hubungan Anda berdua sudah tidak sehat. 

Jika dia memaksa menjalin hubungan lagi dengan Anda dan menjadikan nyawa sebagai taruhannya, mungkin sebaiknya Anda memang tidak perlu kembali.

Fondasi hubungan sehat sangat jauh dari ancaman. Namun, ketika dia berniat mencelakakan dirinya sendiri dengan menjadikan Anda sebagai alasan, itu sebenarnya juga termasuk kekerasan dalan hubungan asmara.

Baca Juga: Demi Kebahagiaan Ibu, Bocah 10 Tahun Ini Memutuskan Bunuh Diri

Walaupun demikian, menghadapi pacar yang mengancam ingin bunuh diri saat Anda memutuskan hubungan sangat mungkin tak bisa ditangani sendiri. Anda barangkali membutuhkan bantuan dari orang lain, misalnya keluarga, teman dekatnya, atau mungkin seorang ahli seperti dokter.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI