Trending

Selvi Ananda Nggak Kuat Bawa Tas Sendiri? Servis Nggak Biasa dari Polwan Ini Bikin Bingung Netizen

Momen Selvi Ananda dapat servis nggak biasa oleh Polwan viral di media sosial, dibawain tas sampai topi.

Vania Rossa

Selvi Ananda (instagram.com/selvi_ananda_)
Selvi Ananda (instagram.com/selvi_ananda_)

Dewiku.com - Momen kedatangan Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ke sebuah acara resmi baru-baru ini mendadak ramai dibicarakan netizen. Bukan soal outfit atau sambutannya, tapi karena servis nggak biasa dari seorang polisi wanita atau polwan.

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial X oleh akun neVerAl0nely, terlihat seorng polwan mengambil tas yang dibawa Selvi.

Tak cukup dibawakan tasnya, Selvi Ananda kemudian melepas topi yang ia pakai dan diberikan kepada anggota polisi wanita tersebut.

Sang polwan itu pun meraih topi tersebut sambal menundukkan badannya. Sementara Selvi, ia terus berjalan sambil merapikan rambutnya.

Tak pelak sikap Selvi pun menimbulkan kegaduhan di kalangan netizen.

Video yang viral di tengah isu pemakzulan terhadap sang suami, Wapres Gibran Rakabuming Raka ini tentu saja langsung jadi sorotan utama serta mendapat kritikan tajam dari netizen.

Viral aksi polwan bawakan tas dan topi istri Wapres Gibran, Selvi Ananda saat melakukan kunjungan. (Tangkapan layar/X)
Viral aksi polwan bawakan tas dan topi istri Wapres Gibran, Selvi Ananda saat melakukan kunjungan. (Tangkapan layar/X)

Beberapa bahkan melontarkan sindiran tajam yang cenderung nyinyir melalui narasi "Baru tahu tugas Polwan bawain tas dan topi".

"Bawa sendiri ngapa, manja amat lu," sindir netizen lainnya tak kalah pedas.

"Bawa tas ringan aja kagak bisa apa lagi bawa amanat rakyat," timpal netizen lainnya.

Meski begitu, ada juga yang bereaksi lebih netral dan beranggapan jika peran polwan tersebut sudah sesuai dengan tugas serta fungsi ajudan yang mendampingi pejabat pemerintah maupun jajarannya.

"Itu namanya ajudan, bisa dibilang pengawal pribadi, tapi emang tugasnya gitu-gitu," tulis netizen lain lebih netral.

Apa pun alasan di balik aksi servis nggak biasa ini, dan terlepas dari nyinyian netizen, satu hal yang pasti: masyarakat kini makin jeli dan kritis menilai perilaku publik figur, terutama pejabat dan orang-orang di sekelilingnya.

Di era digital, gesture kecil seperti menyerahkan tas atau topi pun bisa jadi bahan diskusi nasional, lho.

Ini bukan sekadar soal etika, tapi juga soal pesan yang disampaikan kepada publik. Kalau memang tugas seorang ajudan adalah untuk melayani, semoga pelayanannya tetap proporsional — tanpa membuat seragam dinas kehilangan wibawanya.

(Kotributor: Estika Kusumaningtyas)

Berita Terkait

Berita Terkini