Trending

Meisya Siregar Alami 3 Masalah Rahim Sekaligus: Hiperplasia Endometrium, Polip, hingga Mioma

Meisya Siregar membagikan pengalaman pribadi saat didiagnosis tiga masalah rahim sekaligus, mulai dari hiperplasia endometrium, polip, hingga mioma. Simak kisah dan penjelasannya di sini.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Meisya Siregar (Instagram/meisya__siregar)
Meisya Siregar (Instagram/meisya__siregar)

Dewiku.com - Sembilan tahun setelah melahirkan putra bungsunya, selebritas Meisya Siregar kini harus menghadapi kondisi kesehatan yang cukup serius. Istri musisi Bebi Romeo ini baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi histeroskopi.

Kabar ini dibagikan langsung oleh Meisya melalui akun Instagram pribadinya. Ia bercerita tentang perjalanan panjang yang dilaluinya, mulai dari rasa panik ketika mengalami gejala hingga akhirnya pasrah menerima keputusan operasi.

“Jujur ya, aku sempat parno saat mengalami pendarahan yang luar biasa di luar siklus mens,” tulis Meisya, Sabtu 16 Agustus 2025. Pendarahan abnormal tersebut menjadi tanda awal yang membuatnya segera mencari jawaban medis.

Sejak tahun lalu, Meisya bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani berbagai pemeriksaan. Meski tidak merasakan sakit yang berarti, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya beberapa masalah pada organ reproduksinya. Tim dokter kemudian memberikan diagnosis yang cukup mengejutkan.

Meisya divonis mengalami tiga kondisi sekaligus, yaitu hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim hingga 14 mm), polipoid endometrium, serta mioma uteri berukuran kecil. Ia menyebut, ketidakseimbangan hormon yang terjadi seiring bertambahnya usia menjadi penyebab utama munculnya kondisi tersebut.

Nah, mungkin banyak yang penasaran, sebenarnya apa sih hiperplasia endometrium, polipoid endometrium, dan mioma uteri yang dialami Meisya? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

1. Hiperplasia Endometrium

Hiperplasia endometrium adalah kondisi di mana lapisan rahim menebal karena pertumbuhan sel berlebihan. Ada dua jenisnya, yaitu tipikal dan atipikal. Jenis atipikal perlu lebih diwaspadai karena bisa berkembang menjadi kanker endometrium.

Biasanya, kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon, di mana kadar estrogen terlalu tinggi tapi progesteron terlalu rendah. Gejalanya bisa berupa haid yang sangat banyak, perdarahan di luar siklus, atau bahkan setelah menopause. Walau bukan kanker, risiko berkembang ke arah itu tetap ada, terutama untuk tipe atipikal.

2. Polip Endometrium

Polip endometrium adalah pertumbuhan jinak pada lapisan dalam rahim yang menonjol ke dalam rongga rahim. Ukurannya bisa kecil banget sampai beberapa sentimeter.

Sama seperti hiperplasia, polip sering dipengaruhi oleh kadar estrogen yang tinggi. Gejala yang muncul biasanya perdarahan tidak teratur, perdarahan di luar siklus, atau setelah menopause. Sebagian besar polip memang jinak, tapi tetap ada kemungkinan kecil berubah jadi kanker. Jadi, tetap perlu diawasi.

3. Mioma Uteri (Fibroid)

Mioma adalah tumor jinak yang tumbuh di otot rahim. Lokasinya bisa berbeda-beda: di dalam rahim, di dinding rahim, atau menonjol keluar. Penyebab pastinya belum jelas, tapi faktor genetik dan hormon (estrogen serta progesteron) punya peran besar.

Gejalanya sering berupa haid yang sangat deras, nyeri di area panggul, sering buang air kecil, sampai sembelit. Walaupun jinak, mioma bisa bikin masalah lain seperti anemia akibat perdarahan berat atau gangguan kesuburan.

Pentingnya Diagnosis dan Penanganan

Karena gejalanya mirip-mirip, penting banget untuk tidak menganggap enteng kondisi ini. Pemeriksaan medis bisa membantu membedakan mana yang sedang dialami. Misalnya, lewat USG transvaginal, dokter bisa melihat kondisi rahim lebih jelas.

Ada juga histeroskopi untuk melihat langsung bagian dalam rahim, biopsi endometrium untuk memeriksa sel, atau bahkan MRI kalau butuh gambaran yang lebih detail.

Kalau kamu sering mengalami haid yang tidak normal, perdarahan di luar siklus, atau nyeri panggul yang bikin aktivitas terganggu, jangan ditunda untuk cek ke dokter.

Semakin cepat terdeteksi, semakin mudah juga penanganannya. Ingat, kesehatan rahim adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, sayangi tubuhmu dengan lebih peduli terhadap gejala-gejala kecil yang muncul.

Berita Terkait

Berita Terkini