Trending
Harusnya Dididik, Malah Mau Dicekik: Viral Oknum Guru Meledak Emosinya di Tengah Upacara
Upacara bendera yang harusnya jadi momen disiplin berubah tegang. Seorang guru malah meledak emosinya hingga nyaris mencekik murid di depan siswa lain, bikin satu sekolah panik.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Dunia pendidikan seharusnya menjadi ruang aman untuk belajar sekaligus menanamkan sikap yang baik pada anak. Namun baru-baru ini, publik dikejutkan dengan sebuah insiden di sebuah sekolah dasar saat upacara bendera berlangsung.
Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang oknum guru mendadak meluapkan emosinya hingga nyaris mencekik salah satu siswa yang berdiri di barisan.
Momen yang awalnya khidmat itu mendadak berubah tegang. Oknum guru tersebut terdengar meneriakkan keluhan dengan nada tinggi kepada rekan guru lain.
“Setiap hari Senin, jangan ada guru yang enggak hadir. Lapor kamu sama Bupati,” ucapnya lantang, dikutip dari unggahan ulang akun Instagram @tante.rempong.official.
Tak berhenti di situ, guru itu terlihat berjalan cepat ke arah barisan siswa sambil menunjuk-nunjuk. Suasana pun semakin mencekam, terlebih ketika salah satu siswa yang menjadi sasaran tampak ketakutan hingga berteriak. Murid-murid lain ikut panik, beberapa bahkan sampai menangis histeris.
Melihat kondisi mulai tidak terkendali, sejumlah guru segera turun tangan. Mereka berusaha menenangkan suasana dengan meminta para siswa meninggalkan lapangan upacara.
Seorang guru pria juga tampak mencoba meredam emosi rekan sejawatnya dengan pendekatan lebih lembut.
“Kasihan loh kelas 1,” katanya menenangkan.
Sayangnya, usaha tersebut tidak langsung membuahkan hasil.
Oknum guru itu justru membalas dengan nada tinggi, “Iya kasihan, saya sudah bilang bubar tadi sebelum saya bertindak.”
Baca Juga
Sorot Tunjangan Rumah DPR Rp 3 Juta Sehari, Yenny Wahid Tergoda Jadi Pengusaha Kos-Kosan
Saat Ayah di Swedia Jadi Latte Dad, Indonesia Masih Berjuang Atasi Fatherless
Mertua Rasa Ibu Kandung, Begini Panggilan Donna Harun ke Herfiza Novianti
Alur Cerita Emily in Paris Season 5: Cinta Segitiga, Persaingan Karier, sampai Plot Twist Mengejutkan
Heboh! Undian Rp 100 Juta Atas Nama Raffi Ahmad Ternyata Tipu-Tipu AI
Anak Pejabat Kena Tilang, Kiesha Alvaro Pilih Jalani Sidang: No Suap-Suap Club
Kekacauan pun semakin terasa, meski perlahan guru lain terus berusaha mengendalikan situasi dan mengarahkan anak-anak masuk ke kelas.
“Masuk, masuk. Udah masuk,” terdengar suara guru lain menginstruksikan siswa agar segera masuk ke ruang kelas.
Video insiden yang memperlihatkan aksi guru tersebut sontak viral dan menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan sikap tak pantas sang pendidik, mengingat peran guru seharusnya menjadi teladan bagi anak-anak, bukan sebaliknya menimbulkan rasa takut.
Dampak Psikologis Ancaman Kekerasan dari Guru pada Murid Sekolah Dasar
Ancaman kekerasan dari guru, baik secara fisik maupun verbal, bisa memberikan efek serius pada murid sekolah dasar. Dampaknya tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tapi juga bisa terbawa sampai jangka panjang.
Hal ini berpengaruh pada kesehatan mental, emosional, hingga perkembangan anak secara keseluruhan. Nggak jarang, kondisi ini juga membuat prestasi akademik anak menurun dan muncul masalah perilaku di kemudian hari.
Dampak Jangka Pendek dan Panjang:
- Trauma psikologis
Anak bisa mengalami trauma yang membekas dalam jangka panjang, yang akhirnya mengganggu kesehatan mental dan emosionalnya.
- Rasa takut dan cemas
Perasaan tidak aman akan muncul, membuat anak selalu merasa was-was saat berada di sekolah. Kondisi ini jelas mengganggu fokus belajar.
- Penurunan kepercayaan diri
Anak bisa merasa rendah diri, tidak berguna, bahkan kehilangan keberanian untuk mencoba hal baru atau berinisiatif.
- Gangguan belajar
Stres yang dialami bisa membuat konsentrasi menurun drastis. Akibatnya, prestasi akademik pun ikut terdampak.
- Perilaku menarik diri
Anak mungkin jadi lebih pendiam, enggan bergaul, dan sulit mempercayai orang lain. Mereka bisa merasa tidak bahagia saat berada di lingkungan sosial.
- Penurunan kualitas hidup
Ancaman atau kekerasan membuat anak kesulitan berkembang secara optimal, baik dari sisi pembelajaran maupun pertumbuhan emosionalnya.
- Siklus kekerasan
Lebih parahnya lagi, anak yang terbiasa mengalami kekerasan bisa meniru pola tersebut di masa depan, misalnya saat mereka sudah berkeluarga. Ini bisa memperkuat siklus kekerasan lintas generasi.
Bentuk Ancaman Kekerasan:
Perlu digarisbawahi, ancaman kekerasan tidak selalu berupa tindakan fisik. Bentuk verbal pun bisa sama menyakitkannya, seperti intimidasi, penghinaan, ejekan, penyebaran rumor, panggilan mengejek, hingga pengucilan atau penolakan.
Dari sini kita bisa belajar bahwa peran guru seharusnya jadi pelindung, bukan sebaliknya.
Lingkungan sekolah yang aman dan positif sangat penting agar anak-anak bisa berkembang dengan sehat, bahagia, dan penuh percaya diri.
Maka dari itu, penting banget bagi orang dewasa, terutama guru dan orang tua, untuk lebih bijak dalam bersikap agar anak-anak merasa terlindungi, bukan terancam.