Trending

Nggak Semua Pemimpin Bisa! Sultan HB X Nyebur di Kerumunan Demo Jogja, Santai Tanpa Pengawal

Sri Sultan HB X bikin netizen kagum! Gubernur DIY ini nyebur ke tengah demo Jogja tanpa pengawalan, nyapa massa, dan ajak salurkan aspirasi dengan cara elegan.

Vania Rossa | Ayu Ratna

Sultan Hamengkubowono X (TikTok/pandanganjogja)
Sultan Hamengkubowono X (TikTok/pandanganjogja)

Dewiku.com - Pemandangan nggak biasa muncul di Jogja akhir pekan kemarin. Sri Sultan Hamengkubowono X, Gubernur DIY, tiba-tiba muncul di depan Mapolda DIY pas ada demo besar. Bukan cuma datang, Sultan langsung nyebur ke tengah kerumunan massa yang lagi panas-panasnya.

Yang bikin makin kagum, Sultan datang tanpa pengawalan sama sekali. Bayangin aja, pejabat sekelas Sultan HB X biasanya kan dikelilingin banyak pengawal. Tapi kali ini, dia jalan santai aja, nyampur bareng mahasiswa dan driver ojol yang lagi teriak-teriak. Respect banget!

Di sana, Sultan nggak cuma lewat doang. Dia nyapa, ngobrol, bahkan ngucapin dukacita soal meninggalnya Affan Kurniawan, driver ojol yang jadi korban demo di Jakarta. Sultan juga ngajak semua orang buat tetap nyalurin aspirasi dengan cara elegan—tanpa anarkis, tanpa bakar-bakaran lagi.

Kronologi Aksi Sultan Hamengkubowono X Nyebur ke Tengah Demo

Dilansir Dewiku.com dari berbagai sumber, Sultan datang ke lokasi bareng keluarga: ada GKR Condrokirono, GKR Hayu, dan KPH Yudanegara. Plus, ada juga Bupati Sleman Harda Kiswaya sama Plt Kepala Satpol PP DIY. Jadi, memang bukan sendirian.

Begitu sampai, Sultan langsung ketemu Kapolda DIY, Irjen Pol. Anggoro Sukartono. Di situ mulai muncul dialog antara aparat, pemerintah daerah, dan massa. Vibenya langsung beda—yang tadinya panas jadi agak adem.

Sultan bahkan langsung minta polisi buat nge-bebasin delapan demonstran yang sebelumnya ditahan. Tuntutan ini bikin massa lumayan adem ayem, karena dianggap langkah nyata.

Abis itu, Sultan ngajak semua orang buat bubar dengan damai. Dia usulin supaya aspirasi ditulis resmi, biar bisa diterusin ke pemerintah pusat. Jadi bukan cuma teriak di jalan, tapi ada follow-up yang jelas.

Yang paling bikin kagum, Sultan tampil sederhana banget. Nggak ada pengawalan, nggak ada protokol ribet. Padahal biasanya pejabat tinggi kalo ketemu massa pasti “dilindungi” banget. Tapi Sultan beda, dari dulu dia terbiasa hidup tanpa pengawalan kecuali acara formal.

Sikap ini udah jadi ciri khas Sultan HB X. Dia merasa nggak butuh pengawalan biar bisa tetap dekat sama warganya. Makanya nggak heran kalau banyak yang angkat jempol pas lihat Sultan datang langsung ke lokasi demo.

Bagi banyak orang, momen ini kayak simbol: pemimpin hadir tanpa jarak, langsung dengerin keluhan rakyatnya. Sesuatu yang jarang banget kita lihat di Indonesia.

Massa yang tadinya emosinya tinggi jadi lebih kalem. Kehadiran Sultan dianggap kayak “pendingin suasana”. Ada rasa dihargai, ada rasa didengar.

Dan yang penting, demo yang tadinya panas bisa berubah jadi ruang dialog. Aspirasi tetap tersampaikan, tapi tanpa chaos.

Kehadiran Sri Sultan Hamengkubowono X tanpa pengawalan di tengah demo Jogja bikin banyak orang salut. Dia bukan cuma nunjukin keberanian, tapi juga kepedulian. Dari situ, Jogja makin keliatan istimewa—nggak cuma statusnya, tapi juga lewat sikap pemimpinnya yang merangkul rakyat tanpa sekat.

Berita Terkait

Berita Terkini