Trending
Mahfud MD Bicara soal Isu Pembubaran DPR: Setuju Nggak?
Mahfud MD menolak wacana pembubaran DPR. Trias Politica sebagai pilar demokrasi yang tak boleh diabaikan.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Belakangan ini, wacana pembubaran DPR lagi ramai diperbincangkan di media sosial dan grup chat—apalagi di tengah banyaknya aksi demo yang bikin gaduh. Sampai-sampai Mahfud MD, yang dikenal sebagai pakar hukum negara, ikut angkat bicara.
Beberapa orang merasa DPR itu cuma bikin ‘beban negara’: gaji, tunjangan, fasilitas mewah, tapi rasanya jarang nyentuh kepentingan rakyat. Wajar kalau ada yang kepikiran ekstrem: “Ah, mending dibubarin aja!” Tapi Mahfud MD menegaskan, jangan sampai ide ini jadi nyata.
DPR Itu Penting!
Biar gampang, bayangin DPR itu kayak penyeimbang kekuasaan dalam pemerintahan. Tugas mereka nggak cuma bikin undang-undang, tapi juga ngawasin jalannya pemerintah dan menyusun anggaran. Jadi, meski kadang bikin sebel, keberadaan DPR bikin sistem tetap imbang.
Kalau DPR dibubarkan, kekuasaan bisa numpuk ke presiden atau pemerintah, yang ujungnya bisa bikin demokrasi pincang. Ini yang Mahfud MD bilang: lebih baik punya DPR yang kurang oke daripada nggak ada sama sekali.
“DPR Buruk? Tetap Lebih Baik Daripada Nggak Ada!”
Dalam kanal YouTube resminya, Mahfud MD bilang, “Saya sering mengatakan DPR kita itu buruk, partai kita buruk. Tapi jauh lebih baik kita mempunyai DPR yang buruk dan partai yang jelek daripada tidak ada partai dan DPR.”
Menurutnya, wacana pembubaran DPR itu terlalu ekstrem dan berisiko. Jadi, daripada mikirin bubarin DPR, mending fokus ke kritik konstruktif: evaluasi kinerja, pantau wakil rakyat, dan dorong reformasi sistem.
Kenapa Trias Politica Penting
Trias Politica mungkin terdengar berat, tapi intinya sederhana: kekuasaan harus dipisah supaya nggak numpuk di satu pihak. Ada legislatif (DPR), eksekutif (presiden), dan yudikatif (hakim). Kalau DPR hilang, kontrol rakyat lewat parlemen juga hilang, dan ujung-ujungnya bisa bikin sistem mirip otoriter.
Baca Juga
Diamnya Malah Dikritik Netizen, Ketika Cinta Kuya Pilih Bungkam di Tengah Sorotan Terhadap Ayahnya
Sherina Munaf Selamatkan Kucing Uya Kuya Pasca Penjarahan, Kondisinya Memprihatinkan
Viral Nilai Ijazah Sahroni yang Pas-Pasan, Bukti Nilai Akademis Bukan Syarat Sukses di Politik?
Aksi Massa Bikin Rumahnya Berantakan, Sri Mulyani Pilih Respons Tenang dan Janji Berbenah
Keberanian Tata Juliastrid Speak Up Soal Demo DPR dan Affan Kurniawan, Bikin Dunia Ikut Mendengar
Potret Mahkota Jiwanta: Perhiasan Ikonik yang Akan Memahkotai Pemenang Miss Universe Indonesia 2025
Jadi, jangan cuma fokus pada drama demo atau gaji wakil rakyat, tapi pahami juga fungsi mereka buat keseimbangan pemerintahan.
Kesadaran Publik Itu Kunci
Mahfud MD juga ingatkan: kualitas DPR nggak cuma ditentukan oleh orang-orang di dalamnya, tapi juga oleh cara rakyat memilih. Kalau pilih cuma karena popularitas atau uang saku, ya jangan heran kalau hasilnya nggak maksimal.
Demokrasi itu mirip game strategi: kamu nggak bisa cuma reaktif terhadap masalah, tapi harus punya rencana, paham aturan, dan kritis dalam menilai langkah wakil rakyat.
Intinya, demo boleh jadi ekspresi rakyat, tapi jangan sampai kebablasan. DPR nggak sempurna, tapi tetap penting. Daripada mikirin bubarin lembaga, mending fokus kritis, cerdas, dan konstruktif. Kalau anak muda sekarang sudah mulai ngerti hal ini, dijamin demokrasi ke depannya bisa lebih sehat dan berimbang.