8 Cara Merawat Baterai Tanam atau Tipe Non-Removable pada Smartphone

Semakin ke sini makin sedikit, bahkan sangat susah menemukan smartphone dengan removable baterai.

By: Rendy Adrikni Sadikin icon Kamis, 18 November 2021 icon 18:23 WIB
8 Cara Merawat Baterai Tanam atau Tipe Non-Removable pada Smartphone

Samsung Galaxy Note 8

Sejak beberapa tahun terakhir, non-removable baterai atau versi tanam menjadi tren di kalangan produsen smartphone. Beberapa alasannya, produsen bisa mendesain ponsel dengan lebih leluasa (memungkinkan desain tipis), serta digadang-gadang memberikan kualitas baterai yang lebih baik. Bisa dibilang hampir semua merek smartphone sudah mengusung baterai tanam dan meninggalkan versi yang bisa dicabut.

Misalnya saja Samsung juga sudah mendesain smartphone dengan baterai tanam sejak beberapa tahun lalu. Contoh keluaran lawas tahun 2017 ada Samsung Note 8. Semakin ke sini makin sedikit, bahkan sangat susah menemukan smartphone dengan removable baterai. Salah satu kelemahannya, jika baterai rusak proses penggantiannya cukup susah. Oleh sebab itu, Anda perlu merawat baterai tanam dengan baik.

Isi Baterai Sebelum 20 Persen

Tips yang pertama, usahakan mengisi baterai sebelum 20 persen. Dengan mengisi di angka tersebut, proses pengisian daya tidak akan terlalu lama dan membuat kinerjanya tetap normal. Pengisian mulai dari 0 persen akan membuat proses charger lebih lama dan perangkat jadi panas. Jika sesekali Anda mengisi ulang saat 0 persen tidak masalah. Namun hal tersebut jika dilakukan berulang bisa membuat kinerja baterai menurun, bahkan rusak.

Supaya kinerja baterai tetap terjaga dengan baik, jangan lupa untuk membawa power bank saat bepergian. Apalagi jika bepergian ke tempat yang jauh, minim dengan aliran listrik.

Gunakan Charger Asli

Charger asli memang didesain secara khusus untuk bisa kompatibel dengan smartphone yang diproduksi. Arus yang dibutuhkan pun juga sudah disesuaikan. Keamanannya pun lebih tinggi dibandingkan beli yang versi abal-abal. Jika tidak memungkinkan pakai yang asli, pilih charger dengan voltase yang kurang lebih sama dengan versi original.

Ada banyak sekali bahaya jika Anda secara serampangan menggunakan charger palsu. Mulai dari kesetrum, merusak kinerja ponsel, sampai dengan risiko smartphone meledak.

Jangan Gonta Ganti Charger

Jika Anda sudah memiliki satu buah charger asli dari pabrikannya, selalu gunakan itu. Namun jika memiliki alternatifnya, gunakan secara rutin charger tersebut. Intinya, jangan bergonta ganti charger yang bisa saja voltase yang dihasilkan tidak stabil. Bisa-bisa, smartphone dapat meledak karena kelebihan voltase.

Tidak hanya potensi meledak saja, gonta ganti charger juga bisa meningkatkan kemungkinan merusak lubang USB. Jika sudah begitu, Anda akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk menggantinya.

Hindari Pengisian Daya Berlebihan

Jika sekiranya isi baterai sudah mendekati penuh atau 100 persen, ada baiknya untuk segera dicopot dari charger. Meski sekarang ini sudah ada fitur PMIC atau Power Management Integrated Circuit yang memutus voltase saat baterai capai 100 persen, tetap tidak disarankan mengisi daya sampai berjam-jam lamanya, bahkan sampai seharian suntuk.

Karena endapan panas yang terus menerus disalurkan bisa menurunkan kapasitas baterai. Usia baterai jadi lebih cepat dari seharusnya. Selain itu, minimalisir mengisi ulang baterai di komponen yang tidak stabil, contohnya di mobil atau menggunakan power bank.

Jangan Dipakai Saat Diisi Daya

Hentikan penggunaan smartphone saat diisi ulang baterai. Kebiasaan buruk satu ini harus segera ditinggalkan, karena selain membuat umur baterai jadi cepat rusak juga membahayakan diri. Tidak jarang, sembari mengisi baterai digunakan untuk mendengarkan lagu, nonton Youtube atau bahkan chattingan. Lebih baik, matikan ponsel saat diisi ulang.

Mematikan ponsel saat diisi ulang akan membuat pengisian baterai jadi lebih cepat. Juga meminimalisir panas yang menyebabkan kerusakan pada baterai dan ponsel itu sendiri.

Hentikan Penggunaan Saat Panas

Saat menggunakannya, usahakan untuk mengistirahatkan hp saat perangkat terasa panas. Misalnya saja setelah digunakan berjam-jam untuk streaming drama Korea, Anda harus mengistirahatkannya. Kondisi ponsel yang terus menerus panas akan membuat baterainya cepat habis. Bisa-bisa, dalam sehari Anda akan melakukan isi ulang berkali-kali.

Melakukan pengisian baterai berkali-kali dalam sehari bisa membuat baterai cepat rusak. Selain itu, lubang USB bisa saja longgar karena sering dimasukkan dan dicopot.

Pasang Aplikasi Merawat Baterai

Jika membutuhkan bantuan untuk baterai, Anda bisa memasang berbagai aplikasi. Ada banyak sekali aplikasi merawat baterai yang tersedia secara gratis. Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan adalah akan diberi tahu informasi aplikasi mana saja yang paling banyak menghabiskan baterai. Bisa juga mematikan secara otomatis background atau tema-tema yang menyedot banyak baterai.

Pilihlah aplikasi yang ringan supaya kinerja ponsel tidak semakin berat. Untuk jenisnya, Anda bisa pilih sendiri, bisa produk dalam negeri atau luar negeri. Cari tahu berbagai fitur unggulannya juga.

Nonaktifkan Fitur yang Tak Perlu

Selain memasang aplikasi merawat baterai, Anda juga bisa menonaktifkan atau mematikan berbagai fitur yang tidak perlu. Misalnya saja fitur Wifi otomatis, GPS, bluetooth, NFC, dan lain sebagainya. Nanti jika diperlukan, Anda bisa mengaktifkannya lagi. Penggunaan fitur-fitur tersebut bisa membuat baterai boros dan berakhir dapat merusak baterai.

Sampai di sini pembahasan tentang berbagai cara merawat baterai tanam pada smartphone supaya tetap awet. Jika terlanjur rusak, baik itu baterai tanam untuk smartphone Samsung Note 8 atau lainnya, segera order di Blibli. Pilihannya begitu beragam, harganya tidak bikin kantong menjerit.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI