Musim Hujan Wajib Waspada, Girls! Ini 5 Masalah Mobil yang Sering Terjadi
Berikut beberapa masalah mobil yang kerap terjadi saat musim hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Februari masih menjadi puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan menengah hingga tinggi. Kondisi ini turut berdampak pada kendaraan yang berisiko menjadi lebih rentan akibat suhu udara lembap serta jalanan licin.
Musim hujan tak hanya butuh kemampuan berkendara yang mumpuni, tetapi juga kondisi kendaraan prima dengan perawatan ekstra dan rutin. Merangkum siaran pers Hankook Tire yang diterima Dewiku.com, berikut masalah umum yang kerap dialami mobil saat musim hujan.
Wiper mobil tidak berfungsi
Baca Juga: 5 Skincare Andalan saat Musim Hujan, Kulit Tetap Butuh Perlindungan Maksimal
Ada beberapa faktor penyebab wiper mati, mulai dari karet yang sudah aus, sistem engkol kotor, hingga kabel penggerak usang.
Hindari situasi itu dengan melakukan beberapa langkah seperti periksa kondisi wiper secara rutin, ganti sekring wiper dengan yang baru jika diperlukan, dan gunakan air wiper berkualitas dan sesuai spesifikasi mobil. Selain itu, ganti karet wiper secara berkala, biasanya setiap enam bulan sekali.
Aki mobil mati
Baca Juga: Waspadai Aquaplaning saat Musim Hujan, Simak Tips Berkendara Aman dan Nyaman Berikut
Suhu udara yang lebih rendah serta kelembapan yang meningkat dapat menyebabkan aki bekerja dua kali lipat, terutama saat menghidupkan mesin. Komponen mobil seperti lampu kabut, unit AC, sound system dan wiper juga mengonsumsi lebih banyak tenaga dari aki sehingga kapasitasnya berkurang drastis.
Cek aki mobil sebelum berkendara, terutama jika hendak melakukan perjalanan ke luar kota. Batasi penggunaan aki jika sudah berusia 2-3 tahun atau telah menempuh jarak 50 ribu kilometer.
Kaca mobil berembun
Cuaca dingin dan hujan seringkali menyebabkan kaca mobil berembun. Penting untuk servis AC setiap tiga bulan sekali untuk mencegah proses pengembunan.
Manfaatkan fitur resirkulasi pada mobil untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam tanpa mengubah suhu AC sehingga mencegah perbedaan suhu yang dapat menyebabkan embun terbentuk di kaca mobil.
Rem tidak pakem
Saat berkendara di atas permukaan jalan yang basah, sistem pengereman mungkin menjadi kurang responsif. Air yang terjebak di antara kampas rem dan cakramnya dapat mengganggu kontak antara kedua komponen tersebut.
Untuk menghindarinya, pengendara disarankan melakukan perawatan secara rutin. Periksa kondisi minyak rem dan menggantinya, terutama jika mobil sudah mencapai 40 ribu kilometer.
Risiko mengalami aquaplaning
Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan kontak dengan aspal karena genangan air, mengakibatkan hilangnya traksi dan ketidakstabilan kendaraan. Ketebalan genangan air dan kecepatan mobil yang tinggi membuat alur ban tidak mampu mengalirkan air dengan efektif.
Baca Juga: Tips Berkendara Motor di Musim Hujan, Wajib Punya 5 Fashion Item Ini
Untuk mencegah aquaplaning, hindari kecepatan di atas 60 km/jam saat hujan. Pastikan juga kondisi ban tidak botak, karena hal ini dapat mengakibatkan ban tidak mampu melakukan pembuangan air dan menyulitkan pengereman, sehingga mobil kehilangan kendali.
BERITA TERKAIT
Tes Kepribadian: Angka Favorit Bisa Mengungkap Karakter Seseorang
Minggu, 31 Desember 2023 | 20:00 WIBKoleksi Raket Tenis Syahrini Bikin Ketar-ketir, Harganya Tembus Ratusan Juta
Minggu, 31 Desember 2023 | 17:00 WIBRahasia Lengan Kencang Yuni Shara di Usia 51 Tahun, Ternyata Cuma Begini
Minggu, 31 Desember 2023 | 12:30 WIB10 Ide Malam Tahun Baru Seru di Rumah, Cocok untuk Kaum Mager
Jumat, 29 Desember 2023 | 11:00 WIB4 Zodiak Tak Terlalu Suka Pergi Liburan, Aries Lebih Senang Kerja
Kamis, 28 Desember 2023 | 13:30 WIB8 Tips Liburan untuk Ibu Hamil, Jangan Sembarangan Berangkat Piknik
Rabu, 27 Desember 2023 | 12:31 WIBBERITA TERKINI