Pelaku KDRT Bisa Berubah? Waspadai 10 Sikap Manipulatif Ini

Pelaku KDRT sangat mungkin mencoba mendapatkan simpati dari korban, anak-anak, atau keluarga dan teman-teman di sekitar korban.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 15 Agustus 2024 icon 17:30 WIB
Pelaku KDRT Bisa Berubah? Waspadai 10 Sikap Manipulatif Ini

Ilustrasi wanita sedang sedih. (Unsplash/Luiz Galves)

Baru-baru ini, Cut Intan Nabila mengungkap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Armor Toreador. Selebgram asal Aceh ini membagikan video aksi brutal suami sebagai bukti.

Rabu (14/8/2024) kemarin, Armor resmi ditangkap polisi. Pria ini terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun lewat Pasal Penganiayaan, yakni Pasal 351 KUHP.

Melansir Suara.com, berdasarkan pemeriksaan Polres Bogor, Armor ternyata sudah melakukan KDRT ke Intan Nabila sejak 2020. Bapak tiga anak itu juga berkali-kali selingkuh dari Intan.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Azhiera Mantan Istri Kurnia Meiga: Ingat, KDRT Bukan Aib!

Intan Nabila mengaku sudah lelah selalu memaafkan dan menerima kembali sang suami selama lima tahun menikah. Kekerasan terus berulang hingga akhirnya anak mereka yang masih belum genap sebulan ikut menjadi korban.

"Sudah berkali-kali saya maafkan, tapi tak pernah terbuka hatinya. Ternyata benar, perselingkuhan dan KDRT tidak akan pernah berubah," ungkap Intan Nabila lewat unggahan Instagram.

Apa yang diungkapkan mantan atlet anggar ini seolah membuktikan jika pelaku KDRT sulit mengubah sikap buruknya. Hal tersebut juga telah dibuktikan dalam banyak penelitian psikologi.

Baca Juga: Abaikan Kasus Kekerasan Seksual Pekerja, Perusahaan Bisa Kena Denda Rp15 Miliar

Baca Juga: Semakin Banyak Korban Berani Lapor, Masalah Ekonomi Jadi Penyebab Utama KDRT

Pada laman HelpGuide.org, dipaparkan bahwa setidaknya ada 10 tanda pelaku KDRT tidak akan berubah, yakni:

  1. pelaku meremehkan kekerasan atau menyangkal seberapa serius kekerasan yang dilakukan
  2. pelaku terus menyalahkan orang lain atas perilaku kekerasan yang dilakukan
  3. pelaku mengklaim bahwa Anda adalah orang yang melakukan kekerasan
  4. pelaku menekan korban untuk pergi ke konseling pasangan
  5. pelaku memberi tahu korban bahwa korban berutang kesempatan lagi kepadanya
  6. pelaku mengatakan korban harus mendorong pelaku untuk tetap menjalani perawatan
  7. pelaku mengatakan bahwa dia tidak dapat berubah kecuali korban tetap bersama dan mendukungnya
  8. pelaku mencoba mendapatkan simpati dari korban, anak-anak, atau keluarga dan teman-teman korban
  9. pelaku mengharapkan sesuatu dari korban sebagai imbalan untuk mendapatkan bantuan
  10. pelaku menekan korban untuk membuat keputusan tentang hubungan tersebut.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI