Memahami Ancaman Megathrust lewat Karya Fiksi, Novel Ini Suguhkan Kisah Misteri di Balik Bencana Alam

Beberapa waktu ke belakang, pembahasan mengenai potensi gempa megathrust ramai diperbincangkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa megathrust nyata adanya dan diperkirakan berpotensi terjadi di zona Megathrust Selat Sunda dan juga Mentawai-Siberut. 

Peneliti Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Galih Aries Swastanto, menekankan pentingnya penanggulangan bencana. Selain melakukan penanganan baik sebelum, saat dan sesudah bencana, edukasi kepada masyarakat mengenai pengetahuan kebencanaan dan cara-cara penanggulangannya juga perlu digalakkan. 

"Layanan kebencanaan adalah layanan dasar yang harus diutamakan di samping sektor-sektor lain. Ada dan tidak ada anggaran, harus tetap diutamakan dan diusahakan," tegas Aries.

Baca Juga: Waspada Gempa Megathrust, Siapkan Tas Siaga Bencana Sejak Kini

Soal mitigasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), baru-baru ini menggelar apel dan simulasi penanganan darurat untuk mengantisipasi potensi gempa megathrust.

"Walaupun potensi megathrust sudah menjadi perhatian, kami minta masyarakat menyikapi dengan bijaksana tanpa rasa khawatir yang berlebihan," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Kamis (5/9/2024), sebagaimana dikutip Dewiku.com pada Minggu (8/9/2024).

BNPB juga berupaya memperkuat kesiapan masyarakat melalui program desa tangguh bencana di sepanjang pesisir pantai. Hingga kini, tercatat3.000 desa tangguh bencana yang tersebar berbagai kabupaten atau kota.

Baca Juga: 4 Novel tentang Olahraga, Inspirasi Hidup Sehat Berprestasi

Indonesia memang termasuk negara dengan letak geografisnya yang sering terdampak anomali suhu bahkan rawan akan bencana. Karena itulah, sudah sewajarnya masyarakat lebih berhati-hati dan lebih sadar terhadap mitigasi bencana alam. 

Namun, di balik usaha kesiapan setiap individu dalam mengumpulkan informasi dan juga keamanan lainnya, rupanya hal-hal tersebut menginspirasi berbagai karya kreatif film maupun novel. Mengolah tema bencana menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati sekaligus menjadi peringatan dan pengingat juga bahwa bencana alam dapat datang kapan saja, bisa dibilang tidak mudah. Tak heran, tidak banyak judul film dan novel yang menyoroti fenomena bencana alam.

Novel berjudul >9SR karya Huning Margaluwih yang terbit di platform baca dan tulis digital Cabaca bisa jadi pilihan menarik. Novel ini mengolah gambaran cerita tentang bencana alam yang dikolaborasikan dengan genre fantasi dan misteri. 

Menanggapi tentang novel dengan tema bencana alam, Lintang Filia, selaku editor dari novel >9SR menjelaskan jika novel-novel bertema bencana alam memang belum banyak diminati seperti novel romance ataupun misteri. Padahal, Indonesia dekat sekali dengan bencana alam yang seharusnya bisa menjadi sumber literasi dan pengetahuan melalui sebuah karya tulis. 

"Dalam hal ini, penulis >9SR ternyata dapat mengangkat isu bencana besar yang diselipi fakta dan kritik bahwa di dunia nyata pun, hal-hal seperti mitigasi dan kepedulian pemerintah terhadap bencana alam khususnya gempa bumi dan tsunami masih sangat kurang," jelas Lintang Filia, saat diwawancarai secara daring pada Senin (2/9/2024) lalu. 

Novel >9SR sendiri mengisahkan Yodha yang berusaha menutup telinga dari berbagai pemberitaan terkait ayahnya, Idris Adiwangsa, yang merupakan seorang staf dalam badan penanggulangan bencana. Ayahnya diduga bunuh diri.

Namun, suatu ketika Andhana dan Andhien yang tidak Yodha kenal, datang dan menuduh ayah Yodha sudah membuat ayah keduanya menghilang tepat setelah menerima email rahasia dari ayah Yodha. 

Di tengah perdebatan dan saling curiga, fenomena alam di Indonesia semakin sering terjadi. Mulai dari tsunami besar melanda Indonesia, Jakarta tenggelam, gempa yang terjadi sesekali, hingga angin rebut, semua itu muncul di pemberitaan.  

Yodha, Andhana, dan Andhien kemudian berusaha menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi antara ayah mereka. Adakah rahasia yang diketahui keduanya terkait dengan bencana alam dahsyat yang melanda Indonesia? Benarkah prakiraan bencana alam tersebut sengaja disembunyikan kabarnya demi kepentingan politik?

"Megathrust baru-baru ini jadi kegelisahan masyarakat. Uniknya, novel ini sudah terbit dari 2020," jelas Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com.

Baca Juga: Suka Cerita Age Gap Relationship? Ini 3 Rekomendasi Novel Digital untuk Kamu

Artinya, lanjut Fatimah Azzahrah, memang ada kesenjangan antara edukasi dan pengetahuan umum masyarakat. Diharapkan, novel ini bisa memantik lebih banyak karya lain serta bisa jadi ambil bagian dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang siaga bencana.