Kamis, 05 Juni 2025

Antara Sayang dan Saing: Dinamika Kakak Adik Perempuan

Hubungan antara kakak adik perempuan sering kali penuh warna. Ada masa-masa saling mendukung, tetapi tak jarang juga muncul perasaan bersaing.

Vania Rossa
share on facebook share on twitter share on line share on telegram share on whatsapp copy to clipboard
Ilustrasi kakak adik perempuan. (freepik)
Ilustrasi kakak adik perempuan. (freepik)

Dewiku.com - Hubungan antara kakak adik perempuan sering kali penuh warna. Ada masa-masa saling mendukung, tetapi tak jarang juga muncul perasaan bersaing. Dinamika ini bisa berubah-ubah, tergantung pada situasi, usia, dan kedekatan emosional di antara mereka.

Lalu, sebenarnya hubungan kakak dan adik perempuan lebih cenderung menjadi saingan, atau justru bisa menjadi support system yang kuat?

Rivalitas Sejak Kecil

Sejak kecil, banyak kakak dan adik perempuan yang tumbuh dalam lingkungan yang kerap membandingkan mereka satu sama lain. Misalnya, orang tua memuji kakak karena lebih pintar, lalu meminta sang adik untuk meniru, atau sebaliknya.

Hal ini tanpa disadari bisa menumbuhkan rasa tidak nyaman. Kakak merasa dituntut untuk selalu unggul karena dianggap contoh, sementara adik merasa tertinggal dan harus terus membuktikan diri.

Kondisi seperti ini sangat memicu timbulnya perasaan bersaing antara saudara perempuan yang jika tidak ditangani dengan bijak, perasaan ini bisa menimbulkan jarak atau bahkan konflik di antara keduanya.

Dr. Laura Markham, seorang psikolog mengatakan bahwa adanya persaingan antara saudara kandung memanglah wajar.

Dengan adanya kompetisi ini, akan mendorong anak untuk berkembang.

Namun di balik itu, perlu diajarkan juga tentang pentingnya kerja sama dan saling mendukung antar saudara.

Support System Seumur Hidup

Di sisi lain, hubungan kakak dan adik perempuan juga bisa berkembang menjadi ikatan yang sangat kuat. Banyak yang tumbuh bersama dan saling mendukung dalam segala situasi.

Kakak menjadi tempat adik mencari nasihat, dan adik menjadi teman berbagi yang tulus.

Support system ini terasa kuat ketika mereka saling percaya dan bisa menunjukkan diri apa adanya tanpa takut dihakimi.

Mereka berbagi cerita, membantu satu sama lain melewati masa sulit, bahkan saling menyemangati untuk meraih impian masing-masing.

Support system yang sehat antara kakak dan adik juga bisa berdampak positif terhadap kesehatan mental. Mereka punya tempat pulang, baik secara emosional maupun fisik—seseorang yang mengerti tanpa perlu banyak penjelasan.

Faktor yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan apakah hubungan kakak-adik perempuan lebih condong ke arah rivalitas atau dukungan, antara lain:

Menjaga Hubungan Tetap Harmonis

Agar hubungan antara kakak dan adik perempuan tetap harmonis dan menjadi sumber kekuatan, ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan:

Pada intinya, rivalitas dan dukungan dalam hubungan kakak-adik perempuan bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan bisa hadir secara bersamaan. Di balik persaingan kecil yang kadang muncul, ada cinta dan ikatan kuat yang terbentuk sejak kecil.

Jika dibangun dengan komunikasi yang sehat, kepercayaan, dan saling menghargai, hubungan ini bisa menjadi salah satu bentuk support system paling kuat dalam hidup seorang perempuan. Kakak dan adik bukan hanya bagian dari keluarga, tapi juga bisa menjadi sahabat, penasihat, dan tempat pulang yang selalu ada.

(Sifra Kezia)

Terkait

Terkini