Ragam
Nikah dan Punya Anak di Umur Berapa? Ini Plus-Minusnya untuk Perempuan
Sebenarnya umur ideal perempuan untuk menikah dan punya anak itu berapa sih? Yuk, kita bahas dari sisi plus minusnya biar kamu bisa ambil keputusan yang paling cocok dengan dirimu sendiri!
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Siapa yang mulai sering ditodong pertanyaan “kapan nikah?” begitu usia masuk kepala dua? Pertanyaan klasik yang sering banget mampir di telinga kita, apalagi kalau sudah lewat umur 25. Padahal, nggak semua orang punya garis waktu hidup yang sama, kan? Ada yang sat set menikah muda, ada juga yang santai dan menikmati masa single lebih lama. Kamu tipe yang mana nih?
Kalau kamu termasuk yang nyaman sendiri dulu, sambil fokus kerja atau healing dari patah hati sebelumnya, tenang, kamu nggak sendirian kok. Bahkan banyak perempuan masa kini yang memilih menikah di usia 30-an atau hampir 40, dan tetap bisa punya rumah tangga bahagia. Ada juga yang bertemu jodohnya di usia matang, bahkan dengan pasangan yang lebih dewasa secara usia dan emosional.
Baca Juga
5 Hotel Dekat Tempat Konser di Jakarta: Cocok Buat Kamu yang Nggak Mau Ribet Pulang Malam
3 Manfaat Scrolling Pinterest, Ritual Malam Cewek yang Lagi Cari Ide Estetik
Weekend Reset Jadi Kunci Kesehatan Mental Cewek Gen Z: Ngapain Aja, Sih?
Fenomena Starter Wife, 5 Cara Agar Perempuan Tidak Menjadi Batu Loncatan Suami
Hak Asuh Anak Jatuh ke Ayah: Pelajaran Berharga dari Kasus Paula Verhoeven untuk Perempuan
Rambut Kusut Nggak Lagi Aib, 'Depression Hair' Jadi Tren Baru di Milan Fashion Week!
Karena faktanya, nggak ada usia ‘wajib’ untuk menikah dan punya anak. Semua kembali pada kesiapan diri, baik secara mental, fisik, maupun finansial. Selama kamu sudah paham tanggung jawab yang akan dihadapi, dan bisa menciptakan kehidupan yang stabil serta sehat untuk keluarga, kamu bebas menentukan langkahmu sendiri.
Nah, jadi sebenarnya umur ideal perempuan untuk menikah dan punya anak itu berapa sih? Yuk, kita bahas dari sisi plus minusnya biar kamu bisa ambil keputusan yang paling cocok dengan dirimu sendiri!
Berapa Usia Ideal Untuk Menikah? Yuk, Lihat dari Sisi Globalnya
Kalau kamu selama ini bertanya-tanya, “Sebenarnya umur berapa sih yang ideal buat nikah?”, ternyata jawaban itu bisa beda-beda tergantung di mana kamu tinggal. Melansir dari pewresearch.org, sebuah survei dilakukan di 18 negara berpenghasilan menengah, dan hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata orang menganggap usia 25,9 tahun adalah usia ideal untuk menikah.
Tapi tunggu dulu, karena ternyata tiap negara punya preferensi usia yang cukup unik. Misalnya, di Argentina, mayoritas orang menyebut usia 28,9 tahun sebagai waktu terbaik untuk menikah, salah satu yang paling “matang” dibanding negara lain. Negara seperti Chile, Kolombia, Peru, Afrika Selatan, dan Tunisia juga menganggap usia ideal untuk menikah ada di kisaran 28 tahun ke atas.
Berbeda jauh dengan Bangladesh, yang rata-rata warganya justru memilih usia 21,2 tahun sebagai waktu ideal untuk mengikat janji suci. Sedangkan India dan Indonesia, termasuk kita nih yang cenderung menilai bahwa menikah di bawah usia 25 tahun adalah yang terbaik, apa kamu setuju dengan pendapat ini?
Kalau dilihat dari data PBB soal usia pernikahan pertama kali, hasilnya masih nyambung dengan pendapat masyarakat. Di banyak negara, usia menikah pertama umumnya berada dalam rentang 20 hingga 29 tahun. Artinya, baik pendapat maupun realita saling selaras. Tapi dari semua yang penting adalah kamu sudah matang dan mapan secara keuangan dan mental ya, demi kesejahteraan rumah tangga dan tidak ada yang saling membebankan satu sama lain.
Kapan Usia Terbaik untuk Punya Anak?
Kalau kamu sering bertanya-tanya, “Kapan sih waktu terbaik untuk punya anak pertama?”, ternyata banyak orang di dunia juga punya pandangan sendiri soal itu. Melansir dari pewresearch.org, dalam sebuah survei global yang dilakukan di 18 negara berpenghasilan menengah, mayoritas responden sepakat bahwa usia 26,1 tahun adalah waktu paling pas untuk menjadi orangtua pertama kali.
Angka ini cukup konsisten di banyak negara. Rata-rata orang menyebut usia antara 25 sampai 27 tahun sebagai waktu yang ideal. Tapi tentu saja, beberapa negara punya kecenderungan yang berbeda.
Wanita Wajib Pahami Usia Ideal Punya Anak
Kamu pasti sering dengar orang bilang, “Jangan nunda-nunda punya anak, nanti susah sendiri lho.” Tapi sebenarnya, usia berapa sih yang secara medis dan emosional paling ideal bagi perempuan untuk punya anak?
Melansir dari Healthline, secara biologis, perempuan bisa hamil sejak pubertas (sekitar usia 12 tahun) sampai menopause (sekitar usia 51 tahun). Tapi soal waktu terbaik untuk hamil dan melahirkan anak pertama, para ahli sepakat: usia akhir 20-an hingga awal 30-an adalah fase yang paling aman dan optimal.
Bahkan, ada satu studi yang menyebutkan bahwa usia ideal punya anak pertama adalah 30,5 tahun. Kenapa? Karena rentang usia ini biasanya memberi hasil terbaik, baik untuk kesehatan ibu maupun bayi.
Tapi tentu saja, keputusan punya anak bukan cuma soal angka usia. Ada banyak faktor lain yang perlu kamu pikirkan juga, seperti kesiapan mental, emosional, dan kondisi finansial. Waktu terbaik tiap perempuan bisa beda-beda, lho.
Kenapa Faktor Usia Penting dalam Kesuburan?
Tahukah kamu? Perempuan lahir dengan semua sel telur yang akan mereka punya seumur hidup. Jumlahnya sekitar 2 juta saat lahir, dan jumlah itu terus menurun seiring waktu. Saat usia 37 tahun, jumlah sel telur tinggal sekitar 25.000. Di usia 51 tahun, sisa hanya sekitar 1.000 sel telur saja.
Bukan cuma jumlah yang menurun, kualitas sel telur juga ikut menurun seiring bertambahnya usia. Belum lagi risiko kondisi medis seperti endometriosis atau gangguan saluran tuba yang bisa mengganggu kesuburan.
Kesuburan wanita mulai menurun secara bertahap di usia 32 tahun, lalu menurun lebih cepat lagi setelah usia 35 hingga 37 tahun. Berikut kemungkinan hamil setelah 3 bulan mencoba:
- Usia 25: 18%
- Usia 30: 16%
- Usia 35: 12%
- Usia 40: 7%
Selain usia, ada juga faktor lain yang bisa mengganggu kesuburan, seperti:
- Merokok
- Pengobatan kanker (kemoterapi dan radiasi)
- Infeksi panggul
- Kapan Usia Paling Aman dan Menguntungkan Punya Anak?
Secara medis, ada kelebihan dan kekurangan jika kamu hamil di usia tertentu.
Kalau hamil di usia lebih muda (akhir 20-an hingga awal 30-an):
- Peluang hamil lebih tinggi
- Risiko komplikasi kehamilan lebih rendah
- Kehamilan cenderung lebih sehat secara fisik
Kalau menunda hingga usia 35 ke atas, risiko meningkat, seperti:
- Diabetes gestasional
- Tekanan darah tinggi dan preeklamsia
- Plasenta previa
- Keguguran atau bayi lahir prematur
- Risiko operasi caesar meningkat
- Bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah atau kelainan kromosom seperti Down Syndrome
Tapi Menunda Juga Ada Keuntungannya, Lho!
Meski secara medis risiko meningkat seiring usia, menunda kehamilan juga punya sisi positif:
- Kamu bisa lebih siap secara finansial
- Hubungan dengan pasangan biasanya sudah lebih stabil
- Secara emosional lebih dewasa dan sabar
- Ada penelitian yang menunjukkan anak dari orang tua yang lebih tua cenderung lebih sukses dalam pendidikan
- Risiko kanker rahim justru menurun jika kamu punya anak terakhir di usia 40-an (menurut studi 2012)
- Kapan Harus ke Dokter atau Spesialis Kesuburan?
Ada beberapa metode yang bisa membantu meningkatkan peluang hamil:
- Obat penyubur kandungan
- Operasi untuk memperbaiki kondisi rahim atau saluran tuba
- IUI (intrauterine insemination): sperma langsung dimasukkan ke rahim saat ovulasi
- IVF (bayi tabung)
- Metode transfer zygot atau gamet ke saluran tuba
Tips Supaya Lebih Siap Hamil
Kalau kamu merasa sudah siap punya anak, ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar kehamilan lebih lancar dan sehat:
- Jaga berat badan ideal (BMI 19–24)
- Berhenti merokok
- Batasi asupan kafein dan alkohol
- Pola makan sehat, hindari makanan tinggi lemak
- Periksa kesehatan sebelum hamil
- Rutin cek kehamilan dan tetap aktif bergerak
- Istirahat cukup dan kelola stres
Usia Ideal itu Ada, Tapi Kesiapan Lebih Penting. Secara medis, 20–30-an adalah usia paling subur dan aman untuk punya anak. Tapi, hidup bukan cuma soal statistik. Kamu juga harus mempertimbangkan apakah kamu sudah:
- Punya support system (pasangan, keluarga, atau support group)
- Siap secara mental untuk jadi orang tua
- Siap mengatur ulang karier atau rutinitas
- Cukup stabil secara keuangan
Kalau kamu masih ragu, atau merasa ada masalah, jangan ragu untuk konsultasi ke obgyn atau spesialis fertilitas, ya. Karena keputusan jadi ibu bukan tentang seberapa cepat, tapi seberapa siap.