Ragam
Gen Z dan Mentalitas Cashless: Hidupnya Bergantung Banget Sama Sinyal
Gen Z dikenal praktis dan serba digital, termasuk soal pembayaran. Tapi di balik mentalitas cashless mereka, ada risiko besar saat sinyal lemot atau QRIS error.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Gen Z dikenal sebagai generasi paling adaptif terhadap teknologi, termasuk dalam urusan bayar-membayar. QRIS, dompet digital, dan segala bentuk cashless payment jadi andalan mereka untuk transaksi sehari-hari. Praktis? Jelas. Tapi di balik kenyamanan itu, mulai muncul fenomena baru: ketergantungan berlebihan pada sistem digital, sampai-sampai banyak yang lupa bawa uang tunai. Akibatnya? Panik sendiri waktu sinyal lemot, HP mati, atau toko belum support QRIS.
Nggak heran kalau kemudian kondisi nggak bisa bayar pakai QRIS seolah sudah menjadi permasalahan global Gen Z.
Sebuah potongan video di media sosial jadi bukti nyata ketergantungan QRIS sudah semakin menguasai Gen Z. Untung masih ada teman yang bawa uang cash, kalau nggak ya pasti bakal runyam urusan.
QRIS: Solusi Cashless yang Jadi Andalan Gen Z
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran digital dari Bank Indonesia untuk pembayaran transaksi melalui satu kode QR. Kode ini nantinya akan terintegrasi dari berbagai platform dompet digital.
Bagi Gen Z, QRIS menjadi metode pembayaran andalan karena dianggap praktis dan cepat. Kita nggak perlu repot membawa uang tunai terlalu banyak atau alami transaksi lama karena menunggu kembalian di kasir.
Apalagi pembayaran melalui QRIS juga kerap menawarkan promo serta cashback hingga makin bikin tergoda buat beralih ke metode cashless ini. Hanya saja, nggak selamanya kecanggihan hadir tanpa tantangan.
Gen Z pun mulai menemui tantangan-tantangan kecil yang meski mudah dicari solusinya tapi tetap saja bikin nggak nyaman. Kemudahan dan kepraktisan yang terganggu memang memicu kekesalan atau malah kegelisahan yang dirasakan secara global.
Realita QRIS: Nggak Selalu Bisa Diandalkan
Dalam praktiknya, muncul realita kalau QRIS nggak selalu bisa diandalkan dalam semua transaksi. Umumnya, Gen Z akan menghadapi potensi masalah ini saat ingin bayar pakai QRIS.
Baca Juga
Acha Septriasa Diduga Cerai, Unggahan Soal Coparenting Jadi Sinyal Kuat?
Skip Drama Kulit Kering! Ini 5 Toner Pad yang Bikin Makeup Lebih Tahan Lama
Kulit Lembut dan Cerah Nggak Cuma Mimpi, Ini 5 Produk Eksfoliasi yang Worth It Banget
OOTD Simpel Mawar de Jongh, Tetap Chic dan Bikin Pangling
Valery Brahmana Buka-Bukaan Soal Isi Kontrak Miss Universe, Bikin Banyak yang Kaget!
Koo Jun Yup dan Cinta Sejati: Duduk Diam di Makam Barbie Hsu, Bikin Mewek Satu Internet
1. Toko Belum Support QRIS
Meski penggunaan QRIS makin luas, tapi nggak semua toko sudah menggunakan QRIS, seperti pedagang kecil di daerah atau mungkin di pasar tradisional. Gen Z yang sudah terbiasa cashless bakal kelabakan menghadapi toko yang hanya terima pembayaran tunai.
2. Sinyal Jelek, QRIS Gagal
Sudah jadi rahasia umum kalau penggunaan QRIS butuh koneksi internet yang stabil, baik dari pembeli maupun penjual. Kalau terjadi gangguan jaringan, transaksi bisa gagal total dan kamu nggak bisa pakai QRIS.
3. Kendala HP
Masalah klasik berupa kendala HP yang lemot atau malah lowbatt juga sering terjadi dan jadi ganggu kenyamanan. Baru mau bayar tapi aplikasi e-wallet malah tiba-tiba force close atau HP kehabisan daya, mau nggak mau harus pinjem duit temen atau cari ATM.
4. Saldo Nggak Cukup
Sistem cashless dari QRIS bukannya limitless. Apalagi kalau kamu lupa top up saldo atau malah nyasar ke e-wallet akun lain, jadi makin berabe urusan di depan kasir, deh.
Mentalitas Cashless Apa Berisiko?
Cashless memang sudah menjadi gaya hidup yang memudahkan penggunanya. Orang pun seolah terdorong untuk membentuk mentalital cashless dengan alasan melek teknologi dan kemudahan yang ditawarkan.
Namun, ketergantungan pada sistem digital yang masih berpotensi alami hambatan atau eror teknis ini juga cukup riskan. Pada akhirnya, orang merasa kalau cashless nggak boleh berdiri sendiri tanpa ‘plan B’.
Pengguna, yang kebanyak adalah Gen Z, wajib memikirkan langkah antisipasi. Mulai dari tetap membawa uang tunai meski sedikit, membawa powerbank, memiliki lebih dari satu e-wallet, dan update aplikasi rutin buat atasi masalah sistem.