Ragam

Anak Lahir di Luar Negeri, Kimberly Ryder Galau Soal WNI: Pilih Paspor Mana Nih?

Kimberly sendiri secara blak-blakan mengakui kalau sampai sekarang dirinya belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan masih mempertimbangkannya. Setelah ini kita bahas beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum pindah kewarganegaraan.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Kimberly Ryder dan anaknya (Instagram/kimbrlyryder)
Kimberly Ryder dan anaknya (Instagram/kimbrlyryder)

Dewiku.com - Di tengah ramainya pemberitaan seputar kehidupan pribadinya, status kewarganegaraan aktris Kimberly Ryder ternyata ikut jadi sorotan publik. Bukan sekadar rumor, Kimberly sendiri secara blak-blakan mengakui kalau sampai sekarang dirinya belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Menurutnya, keputusan ini berkaitan erat dengan rencana masa lalu yang ia jalani bersama keluarga.

Kimberly bercerita, semua berawal ketika ia hendak melanjutkan kuliah dan anak pertamanya lahir di Inggris. Situasi itu membuatnya mempertahankan kewarganegaraan yang sudah dimiliki, sambil memikirkan matang-matang soal kemungkinan menjadi WNI di masa depan.

Meski begitu, ia mengaku masih berada di fase pertimbangan, belum memutuskan apakah akan berpindah kewarganegaraan atau tetap dengan status sekarang.

Menariknya lagi, bintang film ini juga belum memastikan apakah anak-anaknya kelak akan menetap di Indonesia atau di Inggris. Hal ini membuat pilihan kewarganegaraan menjadi topik yang cukup kompleks baginya.

Nah, kalau kamu juga sedang bingung menentukan mau jadi WNI atau berpindah kewarganegaraan, setelah ini kita bakal bahas beberapa hal penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan.

Hal-hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Mengganti atau Memilih Kewarganegaraan

1. Hak dan Kewajiban

  • Kenali hak-hak warga negara

Jadi warga negara baru bukan cuma soal paspor baru, tapi juga hak yang kamu dapatkan. Misalnya, hak memilih di pemilu, akses pekerjaan tertentu, pendidikan, sampai perlindungan hukum di negara tersebut.

  • Pahami kewajibannya juga

Jangan lupa, hak selalu datang dengan kewajiban. Mulai dari membayar pajak, menaati hukum setempat, sampai ikut menjaga kedaulatan negara.

  • Bandingkan keduanya

Coba deh bandingin hak dan kewajiban di negara asal dengan negara baru. Cocok nggak sama nilai hidup dan harapan kamu ke depannya?

2. Implikasi Hukum

  • Proses naturalisasi

Mengganti kewarganegaraan itu ada prosesnya. Kamu harus tahu persyaratan apa saja, dokumen yang dibutuhkan, dan berapa lama waktu yang diperlukan.

  • Risiko kehilangan kewarganegaraan lama

Beberapa negara nggak mengizinkan dwi-kewarganegaraan. Artinya, kamu bisa kehilangan kewarganegaraan lama begitu dapat yang baru. Siap nggak dengan konsekuensinya?

  • Pelajari hukum di negara tujuan

Baca aturan mainnya—dari hak, kewajiban, sampai prosedur kalau suatu hari mau pindah kewarganegaraan lagi.

3. Dampak Sosial dan Budaya

  • Adaptasi di lingkungan baru

Bisa nggak kamu berbaur dengan masyarakat di sana? Mulai dari bahasa, adat istiadat, sampai cara pandang hidup.

  • Dukungan dari orang terdekat

Apakah keluarga dan teman mendukung langkah kamu? Perubahan ini juga bisa memengaruhi hubungan sosial yang sudah terjalin.

  • Soal identitas diri

Pindah kewarganegaraan kadang berarti melepas sebagian identitas lama. Nggak semua orang siap dengan perubahan psikologis dan emosional ini.

4. Pertimbangan Lainnya

  • Tujuan hidup ke depan

Apa yang mau kamu capai setelah pindah kewarganegaraan? Karier lebih baik? Pendidikan? Atau alasan pribadi lainnya?

  • Biaya yang dibutuhkan

Proses ini bisa makan biaya—mulai dari administrasi, penerjemahan dokumen, sampai biaya hidup di negara baru.

  • Konsultasi sama ahlinya

Sebelum ambil keputusan, ngobrol dulu sama ahli hukum atau konsultan imigrasi. Informasi mereka bisa sangat membantu biar kamu nggak salah langkah.

Memilih kewarganegaraan itu bukan keputusan sehari jadi. Banyak faktor yang harus kamu timbang, mulai dari hak, kewajiban, proses hukum, sampai urusan hati dan identitas. Nggak ada pilihan yang benar atau salah, yang penting keputusan itu sesuai dengan tujuan hidup dan situasi kamu saat ini.

Berita Terkait

Berita Terkini