Ragam
Parenting Modern Ala Jepang, Cerita Natsuki yang Sudah Biasa Cuci Piring di Usia 7 Tahun
Uma Mega, sang ibu, ceritakan alasan kenapa ia membiasakan anak laki-lakinya untuk mencuci piring sendiri.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Ueno family selalu saja bisa curi perhatian warganet, termasuk soal ajaran Uma Mega yang bikin Natsuki suka cuci piring. Didikan disiplin ala Jepang dan parenting modern tampaknya berpengarih besar pada anak-anak Ueno ini.
Uma Mega bercerita kalau cuci piring nggak cuma diajarkan pada anak perempuan tapi juga anak laki-laki. Bahkan ibu dua anak ini menyebut kalau pola asuh ini berawal dari pola pikir mereka sebagai orang tua.
“Karena emang dari pola pikir kita dulu ya, jadi aku kayak nggak ‘anak laki nggak boleh cuci piring nih’, kayak patriarki ya,” jelas ibu Natsuki dan Ritsuki tersebut.
Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Erna Megawati ini juga menjelaskan kalau teladan dari sang suami, Ueno Kenichiro, dalam menjalankan peran sebagai ayah juga banyak memberikan dampak positif.
“Jadi aku selalu ngasih ajar dari papahnya dulu, dia ngasih contoh nyapu terus kayak bantu beres-beres, habis makan harus cuci piring. Jadi dia mencontoh dari lingkungan, jadi lingkungan tuh paling penting, sangat berpengaruh buat anak-anak,” tambahnya.
Uma Mega juga menjelaskan kalau pekerjaan domestik menjadi basic skil yang harus dimiliki semua orang tanpa membedakan gender.
“Dikasih pengertian, nggak harus cewek aja lho yang nyapu, ngepel, bersih-bersih, cowok juga bisa. Jadi tuh basic skill utama yang harus dimiliki semua orang, bukan cuma cewek aja, laki-laki dan perempuan harus itu kalau uma,” pungkasnya.
Pekerjaan Domestik: Basic Skill, Seberapa Penting Anak Harus Paham?
Meski terdengar sederhana, tapi pengenalan pekerjaan domestik sebagai basic skill pada anak dalam parenting modern sangatlah penting. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan untuk anak.
1. Membentuk Rasa Tanggung Jawab Sejak Kecil
Baca Juga
Segera Menikah, Kim Jong Kook Ternyata Sudah Lama Persiapkan Diri untuk Jadi Suami Idaman
Bak Kembar Identik, Upaya Rina Nose Tiru Gaya dan Suara Agnez Mo Berbuah Pujian
Merayakan Persatuan: Begini Penampilan Dara Sarasvaati Kenakan Baju Adat dari Seluruh Indonesia
32 Harta Andre Taulany Digugat Erin: Gimana Aturan Pembagian Harta Gono-Gini?
Dituduh Langsing Karena Obat Diet, Suhyun AKMU Bilang Begini
Mama-Mama Pengejar Cinta: Kisah Persahabatan dan Pencarian Jati Diri di Usia 40-an
Anak yang dibiasakan melakukan pekerjaan domestik akan belajar kalau kebersihan dan kerapian rumah bukan hanya tugas orang tua, tapi tanggung jawab bersama. Sekadar kewajiban membereskan mainan sendiri saja cukup memberi dampak besar.
Kebiasaan ini akan menumbuhkan rasa kepedulian dan kesadaran sosial yang akan terbawa sampai dewasa. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang nggak hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga lingkungannya.
2. Melatih Kemandirian dan Life Skill
Banyak orang tua yang mengira pekerjaan rumah tangga bisa dipelajari nanti saat anak sudah besar. Padahal, kalau dilatih sejak kecil, anak akan terbiasa dan nggak merasa pekerjaan tersebut sebagai beban.
Namun, biasanya latihan ini diberikan disesuaikan dengan kelompok umur. Misalnya, anak usia 4–5 tahun diajarka menyimpan mainan kembali atau membuang sampah ke tempat sampah. Sedangkan usia lebih besar bisa mulai diajarkan bersih-bersih.
Semua keterampilan ini bakal jadi life skill penting yang mereka butuhkan saat harus hidup mandiri, entah itu kuliah atau bekerja jauh dan hidup jauh dari orang tua.
3. Meningkatkan Motorik dan Koordinasi Tubuh
Pekerjaan rumah tangga bukan sekadar kegiatan biasa, tapi juga melatih motorik kasar dan halus anak. Saat mereka menyapu, mengepel, atau mengelap kaca, tubuh mereka belajar untuk berkoordinasi.
4. Melatih Disiplin dan Manajemen Waktu
Mengajarkan anak melakukan pekerjaan domestik akan membiasakan mereka jadi disiplin. Anak belajar kalau ada waktu untuk bermain, belajar, dan menyelesaikan kewajiban di rumah. Kebiasaan ini melatih manajemen waktu yang akan berguna di masa depan.
5. Menumbuhkan Kebersamaan dalam Keluarga
Tanpa disadari, mengerjakan pekerjaan domestik bersama-sama juga bisa menjadi momen bonding keluarga. Misalnya, hari Minggu dijadikan waktu bersih-bersih rumah dengan pembagian kerja yang adil buat semua anggota keluarga.
Selain rumah jadi bersih, anak juga belajar kalau kerja sama tim sangat penting dalam mempercepat pekerjaan. Kegiatan sederhana ini juga bisa mempererat hubungan keluarga dan membangun komunikasi yang lebih hangat.