Ragam

ASI Tetap Berkualitas Meski Ibu Kurang Gizi: Bagaimana Tubuh Beradaptasi dan Apa Risikonya?

ASI tetap memenuhi kebutuhan bayi meski ibu kekurangan gizi. Namun, tahukah kamu kalau tubuh ibu diam-diam mengorbankan cadangan nutrisinya?

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Ilustrasi menyusui. (Freepik)
Ilustrasi menyusui. (Freepik)

Dewiku.com - ASI dikenal sebagai anugerah luar biasa yang secara alami dirancang untuk selalu memenuhi kebutuhan bayi, bahkan ketika sang ibu mengalami kekurangan gizi. Menariknya, tubuh ibu akan beradaptasi dan berjuang keras menjaga kualitas ASI agar nutrisi yang masuk ke bayi tetap optimal.

Namun, perjuangan ini bukan tanpa konsekuensi. Saat ibu tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, tubuh akan “mengorbankan” cadangan nutrisi dari dalam dirinya. Misalnya, kalsium diambil dari tulang, DHA ditarik dari jaringan otak, vitamin A berasal dari organ hati, hingga protein diambil dari massa otot ibu.

Proses ini memang membuat bayi tetap tercukupi kebutuhannya, tapi di sisi lain bisa berdampak pada kondisi tubuh ibu yang perlahan melemah jika kekurangan gizi berlangsung terlalu lama. Dari sinilah kita bisa melihat betapa pentingnya menjaga asupan nutrisi bagi ibu menyusui, agar bukan hanya bayi yang sehat, tapi juga ibu tetap bugar.

Pentingnya Perhatikan Gizi Ibu Menyusui

Menjaga gizi saat masa menyusui (busui) bukan cuma soal mendukung produksi ASI, tapi juga untuk kualitas ASI yang diberikan ke si kecil.

Lebih dari itu, asupan gizi yang cukup juga membantu tubuh ibu pulih setelah melahirkan sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang. Jadi, nutrisi yang baik sebenarnya bekerja ganda: menutrisi bayi sekaligus melindungi ibu.

Kenapa Gizi Itu Penting untuk Busui?

ASI adalah sumber utama nutrisi bayi. Kalau gizinya terpenuhi, bayi bisa tumbuh optimal, baik dari sisi fisik maupun perkembangan otak.

  • Membantu Pemulihan Pasca Melahirkan

Proses melahirkan bikin tubuh ibu kehilangan banyak energi dan darah. Gizi yang tepat membantu memperbaiki jaringan tubuh, mengganti darah yang hilang, serta menguatkan sistem imun supaya ibu lebih cepat pulih.

  • Menjaga Energi dan Stamina

Menyusui butuh energi ekstra, apalagi kalau frekuensinya masih sering di bulan-bulan awal. Nutrisi yang seimbang bikin ibu tetap bertenaga dan tidak gampang lelah.

  • Mencegah Kekurangan Nutrisi

Karena produksi ASI mengambil cadangan gizi dari tubuh ibu, risiko kekurangan nutrisi tertentu jadi lebih tinggi. Kalau asupan tidak cukup, kesehatan ibu bisa ikut terganggu.

Nutrisi Penting untuk Ibu Menyusui

  • Protein

Berguna untuk pembentukan jaringan tubuh bayi sekaligus membantu pemulihan ibu. Bisa didapat dari daging, ikan, telur, tahu, tempe, susu, dan kacang-kacangan.

  • Kalsium

Penting untuk tulang dan gigi bayi, serta mencegah pengeroposan tulang pada ibu. Sumbernya antara lain sayuran hijau, susu, yogurt, dan keju.

  • Zat Besi

Membantu mencegah anemia dan mendukung produksi sel darah merah. Bisa ditemukan di daging merah, sayuran hijau, hingga biji-bijian.

  • Vitamin D

Membantu penyerapan kalsium, jadi kunci untuk kesehatan tulang dan gigi. Bisa didapat dari ikan, susu, dan tentunya sinar matahari.

  • Vitamin B12

Mendukung fungsi otak bayi dan produksi sel darah merah. Umumnya berasal dari produk hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu.

  • Asam Lemak Omega-3

Sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Bisa diperoleh dari ikan berlemak seperti salmon, chia seed, atau alpukat.

  • Cairan

Karena sebagian besar ASI terdiri dari cairan, kebutuhan cairan harian ibu juga harus terpenuhi. Idealnya 2–3 liter per hari, dari air putih, buah, sayur, atau makanan berkuah.

Dari semua poin di atas, jelas kalau gizi ibu menyusui punya peran penting bukan hanya untuk tumbuh kembang bayi, tapi juga untuk menjaga tubuh ibu tetap sehat dan kuat. Jadi, jangan sampai abai, ya. Cukupi nutrisi seimbang, tetap terhidrasi, dan jadikan masa menyusui momen yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi ibu dan buah hati.

Berita Terkait

Berita Terkini