Ragam

Belajar Seks Bisa Seru, Guru Ini Kasih Contoh Lewat Lagu dan Nyanyianp

Bikin salut banyak orang, seorang guru di Afrika berhasil menarik perhatian publik karena cara uniknya dalam memberikan pendidikan seksual pada anak-anak lewat nyanyian. Kenapa di Indonesia masih tabu untuk dibahas?

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Ilustrasi guru sedang mengajar (Freepik/Drazen Zigic)
Ilustrasi guru sedang mengajar (Freepik/Drazen Zigic)

Dewiku.com - Bikin salut banyak orang, seorang guru di Afrika berhasil menarik perhatian publik karena cara uniknya dalam memberikan pendidikan seksual pada anak-anak lewat nyanyian. Dengan penuh semangat, guru tersebut mengajarkan murid-muridnya tentang bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh orang lain. Ia bahkan mempraktikkan langsung sambil menunjuk bagian tubuh yang dimaksud agar anak lebih mudah memahami.

Mengajari anak soal hal sensitif memang butuh cara yang tepat. Lagu anak-anak bisa jadi solusi jitu karena mudah diingat dan menyenangkan. Dalam lirik lagu yang dinyanyikan guru ini, ada pesan tegas bahwa jika ada orang yang berani menyentuh bagian tubuh terlarang, anak harus segera melaporkannya ke ibu atau guru.

Cara ini tentu jadi langkah sederhana namun penting untuk memberi edukasi awal tentang batasan tubuh sejak dini. Dengan metode yang ringan, anak bisa belajar tanpa merasa tabu, sekaligus membangun keberanian untuk melindungi diri mereka sendiri.

Sayangnya, di Indonesia pendidikan seksual masih sering dianggap tabu. Banyak orang tua merasa canggung, malu, bahkan tidak nyaman membicarakan topik ini. Faktor budaya dan agama pun sering membuat pembahasan seksualitas dipandang negatif.

Padahal, semakin banyak pihak yang menyadari betapa pentingnya pendidikan seks sejak kecil. Bukan hanya untuk membekali anak dengan pemahaman tentang kesehatan seksual, tetapi juga untuk mencegah pelecehan, menghindari rasa bersalah, serta melindungi anak dari informasi salah yang bisa mereka temukan di internet.

Faktor Penyebab Pendidikan Seks Masih Tabu di Indonesia

Kalau ngomongin soal pendidikan seks, banyak orang masih menganggapnya sebagai hal yang tabu, apalagi di Indonesia. Salah satu penyebab terbesarnya adalah budaya dan nilai agama yang sudah melekat kuat. Seks kerap dianggap sesuatu yang harus ditutupi, sehingga wajar kalau banyak orang menilainya negatif ketika masuk ke ranah pendidikan.

Selain itu, ada juga faktor perasaan malu dan tidak nyaman. Nggak sedikit orang tua yang merasa kikuk atau bahkan canggung ketika harus membicarakan topik ini ke anak-anaknya. Akhirnya, mereka memilih menghindar dan tidak memberikan edukasi sama sekali.

Belum lagi soal kesalahpahaman tentang pendidikan seks. Masih banyak yang mengira bahwa pendidikan seks sama dengan mengajarkan aktivitas seksual atau bahkan dianggap mengarah ke pornografi. Padahal, sebenarnya pendidikan seks itu luas banget, mencakup aspek kognitif, emosional, fisik, sampai sosial yang berkaitan dengan seksualitas.

Terakhir, ada juga masalah kurangnya kesiapan orang tua. Kesenjangan pengetahuan, keterbatasan metode, dan rasa bingung sering jadi alasan kenapa orang tua kesulitan memberikan penjelasan yang tepat.

Mengapa Pendidikan Seks Dini Penting?

Meski penuh tantangan, sebenarnya pendidikan seks sejak dini punya manfaat yang besar. Salah satunya adalah melindungi anak dari pelecehan seksual. Dengan bekal pemahaman yang benar, anak bisa lebih berani mengenali dan melaporkan tindakan yang tidak pantas.

Pendidikan seks juga bisa mencegah anak menerima informasi yang salah. Tanpa edukasi yang tepat, anak bisa saja mencari tahu lewat teman sebaya atau internet, yang seringkali justru menyesatkan.

Selain itu, pendidikan seks membantu meningkatkan kesehatan seksual anak. Mereka bisa memahami bahwa seksualitas adalah bagian dari kesehatan tubuh, sehingga lebih siap mengambil keputusan yang bertanggung jawab di masa depan.

Dan yang nggak kalah penting, pendidikan seks bisa menyiapkan anak menghadapi masa depan. Saat memasuki usia remaja, mereka nggak lagi merasa canggung atau bingung, karena sudah punya dasar pengetahuan yang baik dan bisa menjaga dirinya sendiri.

Jadi, meskipun pendidikan seks masih dianggap tabu di Indonesia, justru di sinilah tantangannya. Dengan cara yang tepat, orang tua sebenarnya bisa membantu anak lebih siap menghadapi dunia, sekaligus melindungi mereka dari risiko yang tidak diinginkan.

Berita Terkait

Berita Terkini