Ragam
Gara-Gara Klik Link Paket, Asmara Abigail Kehilangan Rp 70 Juta
Asmara Abigail pernah mengaku pernah mengalami pengalaman pahit kehilangan uang hingga Rp70 juta gara-gara menjadi korban modus phishing link paket misterius.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Kabar mengejutkan datang dari aktris ternama Asmara Abigail. Ia mengaku pernah mengalami pengalaman pahit kehilangan uang hingga Rp70 juta gara-gara menjadi korban modus phishing link paket misterius. Padahal, Asmara dikenal sering tampil di berbagai film horor, tapi justru kejadian ini jadi momen paling menakutkan yang benar-benar dialaminya di dunia nyata.
Asmara menceritakan bahwa semuanya bermula dari pesan iMessage yang ia terima. Pesan itu menyebutkan ada paket bermasalah karena alamat pengiriman rusak. Dari situ, ia diarahkan ke halaman berikutnya yang meminta pembayaran extra charge.
"Aku coba sampai lima kali transaksi, ternyata semuanya sukses. Dan ternyata nominalnya SAR, Riyal. Jadi total finansial yang hilang dari account kredit card itu sekitar Rp70 juta," jelas Asmara.
Meski sempat syok, pengalaman ini justru membuatnya lebih waspada terhadap link mencurigakan. Bahkan, ia kini bekerja sama dengan J&T Express untuk terus mengingatkan publik agar tidak mudah percaya pada pesan atau tautan yang mengatasnamakan jasa ekspedisi.
Kasus yang menimpa Asmara Abigail ini jadi bukti nyata bahwa tren phishing makin canggih dan bisa menipu siapa saja, bahkan orang publik sekalipun. Dari modus paket bermasalah, penipuan online kini hadir dengan pendekatan yang lebih halus dan persuasif. Jadi, penting banget buat kita semua lebih hati-hati sebelum mengklik link sembarangan.
Cara Kerja Modus Phishing Paket
Belakangan, banyak orang jadi korban penipuan online lewat modus phishing paket. Biasanya, skenario yang digunakan kurang lebih seperti ini:
1. Pesan Tidak Dikenal
Pelaku mengirim pesan lewat WhatsApp atau SMS, pura-pura jadi pihak jasa pengiriman. Mereka bilang ada paket tertunda, bahkan kadang disertai foto palsu biar lebih meyakinkan.
2. File Berbahaya
Baca Juga
Act of Service Paling Manis: Kakek-Nenek Ini Buktikan Cinta Nggak Perlu Ribet
Cewek Ogah Hidup Kayak Ibunya, Cowok Malah Cari Pasangan Mirip Ibunya: Kenapa Bisa Beda?
Dulu Nol Besar, Kini Fasih! Rahasia Yoonchae KATSEYE Jago Bahasa Inggris dengan Cepat
Meisya Siregar Ajak Lawan Ketidakadilan: Suara Kita Bisa Jadi Senjata, Hati-Hati Sama Buzzer!
Sindiran Halus Soal Etika Publik: Tiara Andini Bongkar Perlakuan Mengejutkan Pejabat di Pesawat
Kompor Diumpetin, Arya Khan Cegah Pinkan Mambo Launching Produk Baru: Alasan Ini!
Pesan itu sering menyertakan file dengan format mencurigakan, biasanya APK. Sekilas terlihat seperti foto atau dokumen biasa, padahal itu file berbahaya.
3. Instalasi Malware
Kalau tanpa sadar korban membuka dan menginstal file tersebut, otomatis malware akan masuk ke ponsel.
4. Pencurian Data
Malware ini kemudian bekerja diam-diam, memberi akses kepada pelaku untuk mengintip data pribadi korban, termasuk SMS dan m-banking.
5. Pengurasan Rekening
Data yang sudah dicuri biasanya dipakai untuk melakukan transaksi ilegal. Hasil akhirnya? Saldo rekening korban bisa terkuras dalam sekejap.
Cara Menghindari Phishing Paket
Supaya aman, coba terapkan langkah pencegahan ini:
1. Jangan Mudah Percaya
Waspadai pesan dari nomor asing yang mengatasnamakan jasa pengiriman atau instansi tertentu.
2. Hindari Klik Tautan/File Aneh
Jangan asal buka file APK atau link yang asal-usulnya meragukan.
3. Cek Sumber Resmi
Kalau butuh aplikasi, unduh hanya dari toko resmi seperti Google Play Store.
4. Perhatikan Izin Aplikasi
Kalau ada aplikasi yang minta izin akses berlebihan, patut dicurigai.
5. Blokir Nomor Mencurigakan
Jangan ragu memblokir nomor asing yang mengganggu atau melakukan spamming.
6. Jangan Bagikan Data Sensitif
Username, password, PIN, atau kode OTP nggak boleh dibagikan ke pihak manapun, apalagi lewat pesan atau email mencurigakan.
Tren Phishing Terbaru yang Perlu Diwaspadai
Penipuan digital makin canggih. Beberapa tren terbaru yang sudah digunakan pelaku antara lain:
1. Phishing Berbasis AI
AI dipakai untuk meniru gaya komunikasi korban, sehingga pesan terasa personal dan meyakinkan. Bisa saja terlihat seperti pesan dari teman atau atasan, padahal jebakan.
2. Vishing dengan Deepfake
Penipu menggunakan suara palsu yang mirip tokoh penting, misalnya CEO, lalu menelpon untuk meminta data rahasia atau transfer dana.
3. Smishing Canggih
SMS berisi link berbahaya kini tampil lebih meyakinkan, dengan domain mirip organisasi resmi. Bahkan ada teknik Fake BTS (pemancar sinyal palsu) yang dipakai untuk mengirim SMS massal tanpa terdeteksi.
4. Phishing-as-a-Service (PHaaS)
Pelaku kini bisa membeli "paket jasa" phishing yang sudah lengkap—dari situs palsu, pengiriman data, hingga layanan pelanggan (dengan jaminan kepuasan, ironisnya).
5. Phishing di Platform Cloud
Targetnya adalah akun cloud storage. Modusnya berupa email palsu yang meminta update atau konfirmasi akun.
6. Refund Scam
Penipu membuat transaksi palsu lalu korban diarahkan ke situs palsu untuk komplain, tapi justru terjebak dan memberikan data pribadi.
7. Spear Phishing & Whaling
Lebih berbahaya karena spesifik menargetkan orang tertentu atau pejabat penting, dengan riset mendalam agar jebakan terlihat natural.
Modus phishing kini makin pintar dan sulit dibedakan dengan komunikasi asli. Karena itu, penting banget untuk selalu waspada, jangan mudah tergoda pesan mencurigakan, dan biasakan memverifikasi keaslian informasi sebelum bertindak. Ingat, lebih baik repot sedikit daripada harus kehilangan data pribadi bahkan uang di rekening.