Trending
Selfie Terakhir: Keluarga Ini Akhirnya 'Berkumpul' di Surga Setelah Enam Tahun LDR India Inggris
Setelah enam tahun menjalani LDR IndiaInggris, Dr Pratik Joshi akhirnya menjemput istri dan ketiga anaknya untuk memulai hidup baru di London. Namun takdir berkata lain. Tragedi kecelakaan pesawat Air India 171 merenggut seluruh keluarga ini.
Vania Rossa

Dewiku.com - Kecelakaan tragis kembali menggetarkan dunia penerbangan. Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad. Pesawat dengan tujuan London, Inggris, ini dijadwalkan mendarat di Gatwick pada pukul 18.25 waktu setempat. Dalam pesawat yang membawa 242 penumpang itu, terdapat keluarga Dr. Pratik Joshi bersama sang istri, Dr. Komi Vyas, serta ketiga anaknya.
Dr. Pratik Joshi diketahui telah menetap di London selama enam tahun terakhir untuk meniti karier di bidang medis.
Baca Juga
Patah Hati? Saatnya Launching Versi Diri yang Lebih Glowing
Selalu Sibuk, Selalu Kuat, Selalu Capek: Nasib Cewek Gen Z di Era Toxic Productivity
Safe Space Buat Cewek: Ruang Aman atau Sekadar Gimmick Zaman?
Saat Perempuan Muda Memilih Break the Cycle: Menolak Pola Asuh Lama yang Penuh Didikan Keras
Belajar dari Sherly Tjoanda: Menjadi Pemimpin yang Lembut Namun Tegas, Tidak Harus Berteriak
Pink Flag dalam Hubungan: Nggak Beracun, tapi Bikin Hati Harus Waspada
Selama itu pula, ia harus menjalani hubungan jarak jauh dengan sang istri dan ketiga anaknya yang masih tinggal di India.
Setelah bertahun-tahun menunggu, mengurus dokumen, serta menyusun rencana masa depan, impian mereka untuk hidup bersama di negeri seberang akhirnya hampir terwujud.
Dua hari sebelum keberangkatan, sang istri, Dr. Komi Vyas, resmi mengundurkan diri dari pekerjaannya di rumah sakit di India.
Seluruh keluarga sudah mengemasi barang, anak-anak mengucapkan salam perpisahan pada teman-teman sekolah, dan bersiap untuk memulai kehidupan baru di London.
Pada hari keberangkatan, keluarga ini menaiki Air India 171 menuju London. Sebelum terbang, mereka sempat mengabadikan momen terakhir bersama dalam sebuah swafoto (selfie) dan mengirimkannya ke kerabat sebagai penanda awal perjalanan baru mereka.
Dalam chat tersebut, Dr. Pratik menulis pesan "Pemberhentian berikutnya: Rumah."
Sayangnya, pesawat yang membawa mereka mengalami kecelakaan tragis. Konon, hanya ada satu penumpang yang selamat dalam insiden tersebut.
Dalam sekejap, seluruh impian, rencana masa depan, serta harapan keluarga ini musnah. Kejadian nahas ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan manusia di tengah segala rencana yang telah disusun dengan matang.
Kisah keluarga ini menjadi sorotan media internasional karena menyentuh hati banyak orang. Sebuah keluarga yang akhirnya dipertemukan kembali setelah enam tahun terpisah jarak, justru berpulang bersama dalam perjalanan yang seharusnya menjadi awal hidup baru mereka.
Pihak Air India dan otoritas penerbangan setempat hingga kini masih melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan.
Pemerintah India juga telah menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini, khususnya kepada para keluarga korban.
Sementara itu, komunitas diaspora India di Inggris turut berduka dan menyatakan kehilangan atas sosok Dr Pratik Joshi, yang dikenal sebagai pribadi berdedikasi di dunia medis.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden penerbangan fatal di tahun ini dan kembali mengingatkan pentingnya aspek keselamatan dalam dunia penerbangan internasional.
Namun, kehilangan ini bukan soal jumlah korban dalam daftar panjang penumpang pesawat. Ini tentang cerita sederhana: sebuah keluarga yang menabung mimpi, menunda kebahagiaan demi masa depan yang lebih layak. Dan kini, semua harapan itu tinggal kenangan.
Kini, keluarga tersebut telah pulang ke keabadian, dan perjalanan baru yang mereka impikan di London tak pernah terjadi. Tapi mungkin, lewat kisah ini, kita belajar: bahwa kebahagiaan bukan soal tempat atau waktu, tapi soal kehadiran dan rasa cukup hari ini.