Social Commerce Penting untuk Usaha Kecil Menengah, Ini Alasannya

Mengapa social commerce disebut menjadi kunci masa dengan UKM?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Jumat, 09 Februari 2024 icon 08:00 WIB
Social Commerce Penting untuk Usaha Kecil Menengah, Ini Alasannya

Ilustrasi perempuan yang hobi belanja online (Freepik/benzoix)

Tidak sekedar berjualan secara daring, pelaku usaha kecil menengah (UKM) perlu mempunyai pemahaman mendalam tentang pemanfaatan social commerce.

Apa itu social commerce? Istilah ini ditujukan untuk platform yang dimulai dari unsur sosial dan dipakai guna mengembangkan basis pengguna sehingga dapat dimonetisasi untuk berjualan.

Berdasarkan riset Suara UKM Negeri Vol 3 tentang "Bagaimana Masa Depan pembelanja online atau e-shopper di Indonesia?", diketahui bahwa media sosial adalah mesin pencari masa kini bagi para pembelanja online yang terbiasa berbelanja multi-platform, yakni marketplace ataupun media sosial.

Baca Juga: Optimalkan Pemasaran Digital UMKM Perikanan, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan

Data tersebut juga selaras dengan temuan "Bold Moves: Leading Southeast Asia’s next wave of consumer growth". Media sosial tak cuma menjadi platform berjejaring tetapi juga wadah untuk mencari sebuah informasi sehingga berdampak pada penentuan keputusan seseorang.

ilustrasi tas market (Pexels/Anna Tukhfatullina )
ilustrasi tas market (Pexels/Anna Tukhfatullina )

"Pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi online. Strategi multi- platform dapat meminimalisir dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu," kata Andi Djoewarsa selaku Chief Marketing Officer Ninja Xpress dalam pemaparan hasil riset Suara UKM Negeri Vol. 4 di Jakarta, Selasa (6/2/2024), dilansir dari Suara.com.

Riset Ninja Xpress bekerja sama dengan Milieu Insight ini melibatkan lebih dari 600 responden yang merupakan pelaku UKM. Hasil studi ini memberikan insight tentang social commerce. Berikut beberapa alasan social commerce penting dalam mendukung peningkatan penjualan.

Baca Juga: Sayembarasa, Ratusan Pelaku UMKM Berkompetisi Raih Hadiah 4M

Social commerce punya audiens yang lebih luas dari marketplace

Sebanyak 48% seller mengatakan, social commerce mampu menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan. Karakteristik platform social-first adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM yang dimanfaatkan untuk membangun database konsumen.

Mempermudah UKM menemukan target audiens mereka dengan konten relevan

Sebanyak 37% seller mengatakan bahwa social commerce membuka peluang untuk lebih mudah dikenal oleh target audiens relevan. Saat sebagian besar orang mengunjungi platform social-first, biasanya mereka ingin mencari hiburan.

Hal tersebut kemudian menciptakan peluang kepada penjual dalam membuat konten kreatif dan relevan dengan brand untuk menarik perhatian pembeli.

Membantu melakukan diversifikasi sehingga bisa menjangkau lebih banyak pembeli

Sekitar 34% dari seller mengaku perlu mendiversifikasi kanal penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam.

Baca Juga: Intens 5 Bulan, Ribuan Pengusaha UMKM Perempuan Dapat Pelatihan Paket Lengkap

Berdasarkan database Ninja Xpress tentang penjual Social Commerce di Asia Tenggara, 9 dari 10 orang mendirikan toko di marketplace atau menjalankan brand.com mereka. Artinya, dengan menggunakan berbagai platform untuk promosi produk dan penjualan, pelaku UKM sebenarnya telah mulai memanfaatkan platform social commerce dalam mendukung transaksi jual beli.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI