Super Indo Kenalkan Konsep Supermarket Ramah Sampah di Kota Bandung

Upaya ini merupakan bagian dari komitmennya untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan.

By: Ririn Indriani icon Jumat, 01 Maret 2024 icon 08:46 WIB
Super Indo Kenalkan Konsep Supermarket Ramah Sampah di Kota Bandung

Ki-ka: Sopyan Hernadi, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung; Boudewijn van Nieuwenhuijzen, President Director Super Indo; Vinda Damayanti Ansjar, Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup RI; Christine Halim, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia; Merlijn Lammersen, Cofounder Waste Hubs Indonesia; Yuvlinda Susanta, General Manager Corporate Affairs & Sustainability Super Indo; Jonn Terence Dy, Marketing Head and Sustainability Leader, P&G Indonesia melakukan seremoni peluncuran Fasilitas Poin Pengumpulan Sampah Plastik WAHU pada hari ini (29/2) dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2024. (Foto: Dok. Super Indo)

Super Indo baru saja memperkenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah yang dijalankan di Kota Bandung, sekaligus meluncurkan poin pengumpulan sampah kemasan plastik Smart Waste Hub yang berbasis digital, berkolaborasi dengan Waste Hubs Indonesia dan perusahaan FMCG multinasional Procter & Gamble (P&G) Indonesia.

Dengan konsep Ramah Sampah, supermarket yang sudah hadir melayani warga Bandung sejak 1997 ini mampu menangani seluruh sampah operasionalnya dengan pendekatan reduce, reuse, recycle secara optimal.

Upaya ini merupakan bagian dari komitmennya untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan dan penanganan sampah (Zero Waste) dengan pendekatan sirkular ekonomi, serta edukasi masyarakat untuk merubah kebiasaan membuang sampah yang berdampak buruk pada lingkungan.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Produk Sunscreen Ramah Lingkungan, Cocok untuk Semua Jenis Kulit

Berdasarkan Data BPS Kota Bandung 2023, jumlah produksi sampah di Kota bandung mencapai 1.594,18 ton per hari pada 2022. Urutan pertama yaitu produksi sampah makanan di Kota Bandung yaitu per hari mencapai 709,73 ton per hari atau sebesar 44,52 persen dari total harian sampah yang diproduksi. Urutan kedua adalah yaitu sampah plastik mencapai 266,23 ton per hari atau sebesar 16,70 persen.

Kemudian, di urutan ketiga ada sampah kertas. Sampah jenis kertas ini mencapai 209,16 ton per hari atau sebesar 13,98 persen dari total harian produksi sampah di Bandung.

“Program Supermarket Ramah Sampah di Kota Bandung menjadi pilot project sebelum diimplementasikan secara nasional. Dengan berinvestasi dalam program ini, kami ingin membangun fondasi yang kuat untuk transisi ke masa depan yang lebih ramah lingkungan dan membuktikan bahwa kami sebagai pelaku usaha memiliki komitmen tinggi mendukung program untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui pelaksanaan ekonomi sirkular,” kata President Director Super Indo, Boudewijn van Nieuwenhuijzen saat konferensi pers di Bandung, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga: Beda dari yang Lain, Wanita Ini Ungkap Pengalaman Diajak Kencan Pertama di Supermarket

Di kesempatan yang sama Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Vinda Damayanti Ansjar, menuturkan saat ini, isu sampah plastik sudah menjadi permasalahan global. Jadi, bukan hanya Indonesia yang menghadapi permasalahan polusi plastik, tetapi juga hampir semua negara.

Pemerintah melalui KLHK mengajak dan mendorong pelaku usaha, khususnya para produsen, sambung dia, agar dapat mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular,baik di tahap produksi, maupun post-consumer activity.

"Jadi kami mengapresiasi Super Indo karena telah melakukan upaya pemanfaatan hampir seluruh sampahnya sehingga sangat sedikit sekali sampah yang dikirim ke TPA. Pun kepada Waste Hubs Indonesia, dan P&G Indonesia karena telah membantu menyediakan poin pengumpulan sampah kemasan plastik WAHU," imbuhnya.

Vinda berharap ekosistem kerjasama tersebut dapat membantu produsen maupun retail lainnya untuk mencontoh apa yang telah dilakukan Super Indo dan bisa diterapkan ke seluruh gerai Super Indo lainnya sebagai sarana edukasi.

Sementara itu Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengungkapkan bahwa Kota Bandung dibayangi oleh permasalahan sampah akibat peristiwa di TPA Sarimukti pada 2023 yang berimbas kepada penumpukan sampah hingga 41.000 ton sehingga penumpukan sampah yang tidak terbuang di sudut kota Bandung sangat mengganggu masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan sampah, Pemerintah Kota Bandung telah membuat berbagai macam program penanganan sampah yang cukup sejalan dengan yang dilakukan oleh Super Indo yaitu Gerakan Kang PisMan yang merupakan kependekan dari kata Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah.

"Atas nama Pemerintah Kota Bandung, kami memberikan apresiasi kepada Super Indo yang telah menginisiasi dan menjadikan Kota Bandung menjadi Pilot City dalam program Supermarket Ramah Sampah,” jelasnya.

Merlijn Lammesen, Co-founder Waste Hubs Indonesia (WAHU) mengatakan, pihaknya bangga berkolaborasi dengan Super Indo dan P&G Indonesia dalam menghadirkan Poin Pengumpulan Sampah Plastik WAHU di Kota Bandung.

"Setelah meluncurkan dua fasilitas di Tangerang dan Bekasi, kami berharap fasilitas baru di Kota Bandung ini dapat memenuhi permintaan pelanggan untuk lebih banyak titik pengumpulan dan lebih jauh lagi mengejar ambisi kami untuk menciptakan jaringan pusat pengumpulan sampah plastik terkemuka, paling transparan, dan profesional di Indonesia dengan menggunakan teknologi fintech yaitu aplikasi WAHU. Saat ini kami sedang bersiap melakukan ekspansi di beberapa titik bersama Super Indo,” terangnya.

Jonn Terence Dy, Marketing Head and Sustainability Leader, P&G Indonesia mengungkapkan “Bagi perusahaan kami, keberlanjutan lingkungan merupakan bagian integral dalam menjalankan bisnis. Lewat kolaborasi ini kami berharap dapat memperkuat upaya bersama dalam menjaga lingkungan, sehingga semakin banyak konsumen terlibat dalam program pemilahan dan pengelolaan sampah, guna menghasilkan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan."

Sementara itu, Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability, Super Indo mengungkapkan “Supermarket Ramah Sampah merupakan inisiasi keberlanjutan dengan dua aspek penting yaitu melakukan manajemen sampah dengan pendekatan 3R pada 100% sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional sehingga menjadi zero to landfill, dan menjalankan edukasi publik untuk merubah kebiasaan buang sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Dalam upaya edukasi publik tersebut, supermarket kami memperkenalkan Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang bekerja sama dengan Waste Hubs Indonesia, dan didukung oleh P&G Indonesia.”

Baca Juga: Inspiratif, Kisah Atlet Lari yang Kerja di Supermarket Demi Biaya Olimpiade

 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI