Ragam

Tari Ratoh Jaroe: Mahakarya Aceh yang Memukau Dunia Berkat Apple

Tari Ratoh Jaroe viral usai dipublikasi di akun medsos Apple yang ternyata hasil karya konten kreator Indonesia. Tarian tegas tentang perempuan ini mirip dengan tarian khas Aceh lainnya, Tari Saman.

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Tari Ratoh Jaroe (Instagram.com/apple)
Tari Ratoh Jaroe (Instagram.com/apple)

Dewiku.com - Tari Ratoh Jaroe makin dikenal dunia usai budaya khas Aceh ini disorot dunia usai publikasi dari Apple melalui akun media sosial Instagram resminya. Dalam video singkat tersebut, tampak deretan penari perempuan yang menampilkan gerakan mirip Tari Saman.

Sama-sama kuat dan pamer ketegasan lewat gerakan-gerakannya, Tari Ratoh Jaroe memukau warganet yang menontonnya. Bahkan, usut punya usut video tersebut hanya direkam menggunakan iPhone 16 Pro Max.

Menariknya lagi, video Tari Ratoh Jaroe yang dipublikasikan ini merupakan hasil kolaborasi anak negeri, lho.

Disebutkan kalau Agung Pambudi dan Parallel Studio jadi ‘dalang’ dibalik konten video ini dan koreografi tari ciptaan seniman Aceh, Yusri Saleh.

Tentu sebuah kebanggaan ketika budaya dan seniman Indonesia semakin mendunia, termasuk karya yang dihasilkan dari video Tari Ratoh Jaroe ini.

Makna Di Balik Tari Ratoh Jaroe

Buat kamu yang belum pernah tahu tari daerah Aceh yang tengah disorot dunia ini, nggak ada salahnya buat mengenal lebih dalam lagi tentang makna di balik Tari Ratoh Jaroe.

Secara harafiah, Tari Ratoh Jaroe berasal dari kata “ratoh” yang artinya berkata atau berbincang dan kata “jaroe” yang berarti jari tangan. Jadi, Tari Ratoh Jaroe memiliki makna etimologi sebagai lantunan cerita atau kisah yang diiringi dengan petikan-petikan jari tangan.

Awalnya, Tari Ratoh Jaroe diciptakan pada tahun 2000 oleh Yusri Saleh atau Dek Gam, seniman asal Aceh yang merantau ke Jakarta. Tarian ini menggabungkan gerakan tarian tradisional Aceh lainnya dan diiringi alat musik rapai.

Jika melihat detail gerakan-gerakannya yang dilakukan oleh banyak penari secara bersamaan, Tari Ratoh Jaroe memberikan kesan menonjol tentang kekompakan, sopan santun, dan kebersamaan yang kuat. Di sisi lain, ada makna lain juga yang tersembunyi dari tarian ini.

Iringan musik dan teriakan para penari saat menari, membuat Tari Ratoh Jaroe menunjukkan makna berupa tekad kuat dari perempuan Aceh. Selain itu, tarian ini juga menggambarkan rasa syukur lewat puji-pujian dan zikir yang dilantunkan selama pementasan.

Perbedaan Tari Ratoh Jaroe dan Tari Saman

Dari keindahan koreografi yang ditampilkan, sebenarnya ada kemiripan konsep antara Tari Ratoh Jaroe dengan Tari Saman. Namun, perbedaan Tari Ratoh Jaroe dan Tari Sama juga cukup jelas diperlihatkan dari beberapa aspek berikut ini.

1. Penari yang Membawakan

Dari aspek penari yang membawakan kedua tarian berkelompok khas Aceh tersebut, ada perbedaan yang sangat mencolok. Pada umumnya, Tari Ratoh Jaroe dibawakan oleh penari perempuan dengan jumlah genap.

Sedangkan Tari Saman, yang juga sudah mendunia dan banyak dianggap sebagai ‘wakil’ tarian daerah Aceh, bisa dibawakan oleh penari perempuan maupun laki-laki.

2. Jenis Gerakan

Perbedaan lain Tari Ratoh Jaroe dan Tari Saman terletak dari jenis gerakannya. Tari Ratoh Jaroe lebih banyak memilih gerakan tegas yang cepat dari tubuh bagian atas dan tangan. Sisi menonjol laun terletak pada tepukan tangan dan dada serta gerakan kepala yang ritmis. 

Sementara gerakan dalam Tari saman didominasi badan, kepala, dan tangan dengan gerakan dinamis. Meski kesan energik juga menonjol, tapi Tari Saman lebih banyak dibawakan para penari dalam keadaan duduk.

3. Musik Pengiring

Tari Ratoh Jaroe diiringi rapai atau gendang khas Aceh dengan lantunan syair-syair Islami berupa puji-pujian dan zikir dalam bahasa Aceh.

Berbeda dengan Tari Saman, musik pengiringnya menggunakan syair dan tepukan tangan para penari. Meski terkadang menggunakan alat musik, biasanya hanya ada reff, serune kalee, dan glauk yang dipakai mengiringi.

4. Kostum

Perbedaan selanjutnya dari Tari Ratoh Jaroe dan Tari Saman terletak pada kostum. Penari Ratoh Jaroe umumnya mengenakan kostum sederhana dengan warna kalem dan didominasi warna gelap atau hitam.

Sedangkan penari Saman lebih sering ditampilkan dengan kostum khas Suku Gayo yang memiliki warna relatif cerah dan motif geometris.

 

Berita Terkait

Berita Terkini